Masuk Musim Hujan, Majalengka Berstatus Siaga Bencana Hidrometeorologi

Rabu, 03 November 2021 - 16:26 WIB
loading...
Masuk Musim Hujan, Majalengka Berstatus Siaga Bencana Hidrometeorologi
Masyarakat Majalengka diminta waspada bencana hidrometeorologi saat memasuki musim hujan.Foto/ilustrasi
A A A
MAJALENGKA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka, Jawa Barat, mengimbau masyarakat waspada terhadap ancaman bencana hidrometeorologi . Hal itu seiring dengan ditetapkannya status siaga bencana hidrometeorologi terhitung November ini.

Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Majalengka Rezza Permana mengatakan, status siaga itu berlangsung hingga Maret 2022 mendatang. Mulai masuk musim hujan, salah satu pertimbangan penetapan status siaga tersebut.

"Pak Sekda juga telah mengeluarkan surat edaran kepada seluruh camat se-kabupaten Majalengka untuk mengantisipasi bencana hidrometeorologi," kata Reza, Rabu (3/11/2021).

Baca juga: BNN Bali Musnahkan Barang Bukti 4 Kilogram Sabu-sabu dengan Diblender

Selain imbauan, jelas dia, upaya yang dilakukan pemerintah dalam menghadapi ancaman itu, pihaknya sudah menyiagakan personil serta peralatan penanganan. Perahu karet adalah salah satu peralatan yang saat ini disiapkan BPBD, guna menghadapi ancaman bencana banjir.

"50 orang anggota Pusdalops sudah disiagakan. Kita juga sudah punya 5 perahu karet untuk persiapan terjadinya banjir," kata dia.

Kendati berstatus siaga, tetapi Reza mengingatkan masyarakat untuk tidak panik. Reza juga mengingatkan masyarakat untuk segera melapor ketika ada bencana di lingkungannya.

"Yang perlu dilakukan adalah kewaspadaan. Jika terjadi bencana di sekitar masyarakat segera hubungi Call center BPBD Majalengka di nomor +6282340400300," jelas dia.

Baca juga: BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Jawa Barat, 4 Wilayah Berstatus Siaga

Sementara, dari data yang ada, bencana yang berpotensi terjadi di Majalengka yakni banjir, longsor dan pergerakan tanah. Terdapat setidaknya 21 kecamatan yang dianggap rawan banjir.

Untuk longsor tersebar di 18 kecamatan dan pergerakan tanah di 21 kecamatan. "Jadi ada satu kecamatan yang rawan beberapa jenis bencana, tidak hanya satu bencana saja. Seperti Kecamatan Majalengka, ada beberapa desa dan kelurahan yang masuk rawan longsor, banjir, juga pergerakan tanah," papar dia
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1676 seconds (0.1#10.140)