Lempeng Indo-Australia dan Eurasia Paling Aktif, Sebulan Picu 33 Kali Gempa di Laut Selatan

Rabu, 03 November 2021 - 10:55 WIB
loading...
Lempeng Indo-Australia...
Sesar Indo-Australia dan Eurasia tercatat sangat aktif menyebabkan gempa bumi di Laut Selatan Jawa Barat. Selama sebulan memicu terjadinya 33 kali gempa bumi. Foto/inatews2.bmkg.go.id
A A A
BANDUNG - Sesar Indo-Australia dan Eurasia tercatat sangat aktif menyebabkan gempa bumi di Laut Selatan Jawa Barat. Selama satu bulan, gempa bumi yang disebabkan lempeng tersebut mencapai 33 kali.

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu mencatat, 45 kali gempabumi telah mengguncang wilayah Jawa Barat dan sekitarnya selama bulan Oktober 2021. Jumlah tersebut hampir sama setiap bulannya.



Dari peta distribusi episenter gempa bumi periode bulan Oktober 2021, terlihat 33 kejadian gempabumi terjadi dilaut dan tersebar di selatan Pulau Jawa, sebagai akibat dari subduksi pertemuan lempeng tektonik Indo-Australia dan Eurasia.

"Sedangkan 12 gempabumi terjadi didarat dengan kedalaman dangkal sebagai aktivitas sesar lokal," kata dia, Rabu (3/11/2021).

Menurut dia, kejadian gempabumi terjadi dengan kedalaman yang bervariasi pada rentang 3 hingga 271 km. Sedangkan untuk magnitudo gempabumi terbesar yang tercatat adalah 4,9 dan Magnitudo terkecil yang tercatat adalah 2,3.

Sepanjang Oktober 2021 terdapat empat kali kejadian gempabumi dirasakan pada periode Bulan Oktober 2021. Yang pertama yakni gempabumi dirasakan terjadi pada tanggal 2 Oktober 2021 pukul 09:27 WIB.



Gempa ini berpusat pada 7,53 Lintang Selatan dan 106.71 Bujur Timur dengan kedalaman 26 Km. Gempa berkekuatan 3,9 ini dirasakan di Cipamingkis, Cibuni, Cikaso, Cidolog sebesar III MMI dan di Ujung genteng, Ciracap II MMI.

Kedua, gempabumi pada 2 Oktober 2021 pukul 13.34 WIB, yang berpusat 8,13 Lintang Selatan dan 107,35 Bujur Timur pada kedalaman 10 Km. Gempa berkekuatan 4,5 tersebut dirasakan di Cisompet, Pamengpeuk, Cijulang, Singajaya, Karangnunggal sebesar III MMI, di Pangalengan, Cisurupan, Bayongbong sebesar II - III MMI dan di Cilawu, Cikajang, Samarang, Kertasari, Manonjaya sebesar II MMI.

Ketiga, gempabumi pada 12 Oktober 2021 pukul 05.23 WIB, yang berpusat 7,85 Lintang Selatan dan 107,28 Bujur Timur pada kedalaman 29 Km. Gempa berkekuatan 3,9 tersebut dirasakan di Kabupaten Garut sebesar II - III MMI.

Terakhir, gempabumi berkekuatan sebesar 4,2 yang berpusat pada 7,55 Lintang Selatan dan 106,69 Bujur Timur pada kedalaman 30 Km, yang terjadi pada 30 Oktober 2021 pukul 05.56 WIB. Gempa tersebut dirasakan di Ujung Genteng, Cipamingkis, Jampang, Cikaso, Cidolog sebesar III MMI.

"Dengan memerhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, keempat kejadian gempabumi yang dirasakan merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas pensesaran di laut pada bagian dalam dari Lempeng Eurasia," katanya.

BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Serta menghindari bangunan-bangunan retak atau rusak yang diakibatkan oleh gempa.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1848 seconds (0.1#10.140)