Realisasi Investasi Jawa Timur Hingga Triwulan III 2021 di Bawah Jabar dan Jakarta

Selasa, 02 November 2021 - 18:08 WIB
loading...
Realisasi Investasi Jawa Timur Hingga Triwulan III 2021 di Bawah Jabar dan Jakarta
Realisasi investasi Jawa Timur hingga triwulan III 2021 di bawah Jabar dan DKI Jakarta.Foto/ilustrasi
A A A
SURABAYA - Secara akumulatif, sejak Januari hingga September, Jawa Timur (Jatim) mencatatkan realisasi investasi sebesar Rp52,7 triliun. Capaian tersebut mendudukkan Jatim di posisi ketiga setelah Jawa Barat sebesar Rp107,2 triliun dan DKI Jakarta sebesar Rp72,5 triliun.

Angka itu berdasarkan data yang dirilis Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) 27 Oktober 2021.

Adapun Kinerja investasi Jatim di periode ini masih didominasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dengan nilai Rp36,4 triliun yang didominasi sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran dengan kontribusi sebesar 52,6 persen yang mana PT Mitrakarya Multiguna merealisasikan investasi sebesar Rp1,4 triliun di Kota Surabaya.

Sedangkan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMA) memberikan kontribusi sebesar Rp16,3 triliun dimana didominasi sektor pertambangan dengan kontribusi 26,4 persen dimana PT Freeport Indonesia merealisasikan investasi sebesar Rp1,4 Triliun di Kabupaten Gresik.

“Pada periode ini, investasi Jatim didominasi sektor Industri Makanan dengan nilai Rp10,5 triliun, setara dengan 19,9 persen dari total investasi Jatim,” kata Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, Selasa (2/11/2021).

Kinerja realisasi investasi Jatim triwulan III 2021 mencatatkan angka pertumbuhan yang menggembirakan yakni mencapai Rp18 triliun. Realisasi tersebut terdiri dari PMA sebesar Rp5,4 triliun dan PMDN sebesar Rp12,5 triliun.

"Capaian ini meningkat 15,6 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara secara nasional investasi tumbuh 3,7 persen. Kontribusi Jatim terhadap realisasi investasi nasional di triwulan ke-3 ini sebesar 8,3 persen. Kinerja investasi ini harus banyak disyukuri karena Indonesia belum lepas dari situasi sulit akibat pandemi COVID-19,” kata Khofifah.

Orang nomor satu di Jatim itu memaparkan, pada triwulan III 2021 ini investasi asing di Jatim mengalami pertumbuhan positif sebesar 41,4 persen. Capaian ini, kata dia, bisa memberikan angin segar bagi tingkat kepercayaan calon investor asing untuk menanamkan modalnya di Jatim.

Sementara itu, dari sisi spasial, investasi di Jatim masih terkonsentrasi di zona Ring I meliputi Kota Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Kabupaten/Kota Mojokerto dan Kabupaten/Kota Pasuruan. Hal ini menuntut adanya upaya penguatan iklim investasi di zona luar Ring I guna pemerataan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

Maka dari itu, Khofifah meminta pemerintah kabupaten/kota untuk terus melakukan berbagai inovasi agar layanan perizinan yang diberikan semakin adaptable. Selain itu, tiap permasalahan yang dihadapi investor harus difasilitasi secara efektif dan efisien. Dan yang tak kalah penting adalah tersedianya Investment Project Ready to Offer (IPRO) untuk menarik minat investor.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1217 seconds (0.1#10.140)