179 Pemegang Sertifikat Vaksin Palsu di Makassar Dipanggil Ikuti Vaksinasi
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar menelusuri 179 pemegang sertifikat vaksin palsu. Mereka akan dipanggil untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19 . Hingga saat ini, baru 20 orang dari mereka yang berhasil divaksin.
"Akan dipanggil untuk divaksin karena nomor telponnya sudah ada dipegang Kapus PKM Paccerakang. Sekarang sudah ada 20 orang yang sudah divaksin," ungkap Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Makassar , Nursaidah Sirajuddin.
Menurut Nursaidah, para pemegang vaksin palsu tersebut tidak akan dipolisikan. Dia meminta agar mereka bersikap kooperatif dan memudahkan tugas pemerintah dengan datang sendiri ke lokasi vaksinasi.
"Jadi mereka ini kita pastikan tidak akan kita polisikan, mereka yang tidak divaksin," paparnya.
Wali Kota Makassar , Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto mengungkap kasus tersebut diketahui setelah dilakukan audit vaksin oleh Dinas Kesehatan.
Ditemukan adanya perbedaan data, di mana vaksin yang ada terhitung lebih dibanding data warga yang divaksin lewat P-Care.
"Berarti kan ada orang yang tidak divaksin. Maka itu hari dipanggillah Kapusnya, menghadap saya. Waktu itu saya minta mengaku memang mi sebelum ditemukan. Rupanya tidak ada yang mengaku. Makanya saya langsung lapor polisi," terang Danny.
Oknum yang melakukan manipulasi data dan menerbitkan sertifikat vaksin palsu merupakan tenaga sukarela. Dia sudah dipecat sebagai konsekuensi dari perbuatannya.
Danny mengatakan, warga pemegang vaksin palsu akan divaksin. Untuk proses hukum, dia serahkan sepenuhnya kepada pihak berwenang.
"Itu proses hukum. Ternyata ada pacarnya jadi calo itu kita serahkan ke proses hukum. Kita nda sampai di situ, biarkan teman-teman kepolisian yang (tangani). Bagi kami secara persuasif, kalau dia sudah vaksin, selesai," ujarnya.
"Akan dipanggil untuk divaksin karena nomor telponnya sudah ada dipegang Kapus PKM Paccerakang. Sekarang sudah ada 20 orang yang sudah divaksin," ungkap Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Makassar , Nursaidah Sirajuddin.
Menurut Nursaidah, para pemegang vaksin palsu tersebut tidak akan dipolisikan. Dia meminta agar mereka bersikap kooperatif dan memudahkan tugas pemerintah dengan datang sendiri ke lokasi vaksinasi.
"Jadi mereka ini kita pastikan tidak akan kita polisikan, mereka yang tidak divaksin," paparnya.
Wali Kota Makassar , Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto mengungkap kasus tersebut diketahui setelah dilakukan audit vaksin oleh Dinas Kesehatan.
Ditemukan adanya perbedaan data, di mana vaksin yang ada terhitung lebih dibanding data warga yang divaksin lewat P-Care.
"Berarti kan ada orang yang tidak divaksin. Maka itu hari dipanggillah Kapusnya, menghadap saya. Waktu itu saya minta mengaku memang mi sebelum ditemukan. Rupanya tidak ada yang mengaku. Makanya saya langsung lapor polisi," terang Danny.
Oknum yang melakukan manipulasi data dan menerbitkan sertifikat vaksin palsu merupakan tenaga sukarela. Dia sudah dipecat sebagai konsekuensi dari perbuatannya.
Danny mengatakan, warga pemegang vaksin palsu akan divaksin. Untuk proses hukum, dia serahkan sepenuhnya kepada pihak berwenang.
"Itu proses hukum. Ternyata ada pacarnya jadi calo itu kita serahkan ke proses hukum. Kita nda sampai di situ, biarkan teman-teman kepolisian yang (tangani). Bagi kami secara persuasif, kalau dia sudah vaksin, selesai," ujarnya.
(agn)