Tanggul Sungai Meduri Jebol, Banjir di Pekalongan Makin Parah
loading...
A
A
A
PEKALONGAN - Tanggul Sungai Meduri yang berada di perbatasan Kabupaten Pekalongan dan Kota Pekalongan jebol akibat tak kuat menahan derasnya aliran air, Rabu (3/6/2020) malam. Bangunan tembok sisi timur rusak dan ambruk di beberapa titik sepanjang 200 meter. Akibatnya banjir rob merendam ratusan rumah warga dan fasilitas umum.
Titik tanggul Sungai Meduri yang jebol tepatnya berada di Dukuh Pasirsari, Kelurahan Pasirkratonkramat, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan . Air langsung menerjang kampung yang berada di sekitar sungai, wilayah Pekalongan Barat dan Pekalongan Utara. Ketinggian air antara 50 cm hingga satu meter.
Rizkin, tokoh masyarakat Pasirkratonkramat menuturukan, jebolnya tanggul terjadi tadi malam dan semakin besar karena tidak bisa ditanggulangi. Akibatnya air masuk ke dalam rumah warga dan merendam akses jalan.
"Tidak ada warga yang mengungsi, tapi kondisi warga memerlukan makanan siap saji juga obat-obatan karena persediaan sudah habis," kata Rizkin.( )
Menurutnya, tanggul Sungai Meduri di wilayahnya memang sudah beberapa kali jebol. Masyarakat sudah memperbaikinya secara swadaya tapi jebol kembali. "Kami juga sudah melaporkan ke Pemerintah Kota Pekalongan tapi belum ada tanggapan. Saya berharap kepada pemerintah untuk segera memperbaiki tanggul yang jebol ini," katanya.
Sementara itu, tim relawan dan BPBD Kota Pekalongan sampai saat ini terus berupaya melakukan evakuasi warga. Ratusan warga diungsikan ke tempat aman, sebagian di Rumah Susun Krapyak Pekalongan. Para pengungsi kondisinya memprihatinkan, mereka kedinginan dan kekurangan obat-obatan. Para pengungsi tidur di tempat terbuka tanpa kasur dan selimut.
Titik tanggul Sungai Meduri yang jebol tepatnya berada di Dukuh Pasirsari, Kelurahan Pasirkratonkramat, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan . Air langsung menerjang kampung yang berada di sekitar sungai, wilayah Pekalongan Barat dan Pekalongan Utara. Ketinggian air antara 50 cm hingga satu meter.
Rizkin, tokoh masyarakat Pasirkratonkramat menuturukan, jebolnya tanggul terjadi tadi malam dan semakin besar karena tidak bisa ditanggulangi. Akibatnya air masuk ke dalam rumah warga dan merendam akses jalan.
"Tidak ada warga yang mengungsi, tapi kondisi warga memerlukan makanan siap saji juga obat-obatan karena persediaan sudah habis," kata Rizkin.( )
Menurutnya, tanggul Sungai Meduri di wilayahnya memang sudah beberapa kali jebol. Masyarakat sudah memperbaikinya secara swadaya tapi jebol kembali. "Kami juga sudah melaporkan ke Pemerintah Kota Pekalongan tapi belum ada tanggapan. Saya berharap kepada pemerintah untuk segera memperbaiki tanggul yang jebol ini," katanya.
Sementara itu, tim relawan dan BPBD Kota Pekalongan sampai saat ini terus berupaya melakukan evakuasi warga. Ratusan warga diungsikan ke tempat aman, sebagian di Rumah Susun Krapyak Pekalongan. Para pengungsi kondisinya memprihatinkan, mereka kedinginan dan kekurangan obat-obatan. Para pengungsi tidur di tempat terbuka tanpa kasur dan selimut.
(abd)