1.862 Rumah Rusak Terdampak Gempa M4.8 di Karangasem Bali
loading...
A
A
A
DENPASAR - Gempa magnitudo 4.8 di Karangasem, Bali, tiga hari lalu benar-benar berdampak destruktif. Sebanyak 1.862 rumah rusak akibat gempa kecil tapi merusak itu.
"Ada 617 rumah rusak berat, 42 rumah rusak sedang dan 1.203 rumah rusak ringan," kata Kasubid Logistik dan Peralatan BPBD Bali I Wayan Gede Eka Saputra dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (19/10/2021).
Dia menjelaskan, ada dua lokasi yang mengalami dampak cukup parah, yaitu Desa Ban, Kecamatan Kubu, Karangasem dan Desa Terunyan, Kecamatan Kintamani, Bangli.
Baca juga: Puluhan Rumah di Karangasem Hancur Diguncang Gempa, Warga Pilih Dirikan Tenda Darurat
Di kedua desa itu telah didirikan posko yang disiapkan bagi warga yang ingin mengungsi sekaligua dipakai menyalurkan bantuan kepada warga yang terdampak.
Hingga kini, warga pilih mengungsi di rumah keluarga terdekat karena khawatir dengan harta benda yang masih tertinggal di rumah yang terdampak gempa.
Di Desa Ban, bantuan disalurkan langsung ke lokasi pengungsi. Sedangkan bantuan ke Desa Terunyan disalurkan menggunakan perahu.
Hingga kini akses jalan menuju Desa Terunyan masih tertutup material longsor akibat gempa bumi. "Untuk menyalurkan bantuan, digunakan perahu melewati danau untuk bisa mencapai ke desa tersebut," ujar Saputra.
"Ada 617 rumah rusak berat, 42 rumah rusak sedang dan 1.203 rumah rusak ringan," kata Kasubid Logistik dan Peralatan BPBD Bali I Wayan Gede Eka Saputra dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (19/10/2021).
Dia menjelaskan, ada dua lokasi yang mengalami dampak cukup parah, yaitu Desa Ban, Kecamatan Kubu, Karangasem dan Desa Terunyan, Kecamatan Kintamani, Bangli.
Baca juga: Puluhan Rumah di Karangasem Hancur Diguncang Gempa, Warga Pilih Dirikan Tenda Darurat
Di kedua desa itu telah didirikan posko yang disiapkan bagi warga yang ingin mengungsi sekaligua dipakai menyalurkan bantuan kepada warga yang terdampak.
Hingga kini, warga pilih mengungsi di rumah keluarga terdekat karena khawatir dengan harta benda yang masih tertinggal di rumah yang terdampak gempa.
Di Desa Ban, bantuan disalurkan langsung ke lokasi pengungsi. Sedangkan bantuan ke Desa Terunyan disalurkan menggunakan perahu.
Hingga kini akses jalan menuju Desa Terunyan masih tertutup material longsor akibat gempa bumi. "Untuk menyalurkan bantuan, digunakan perahu melewati danau untuk bisa mencapai ke desa tersebut," ujar Saputra.
(msd)