LPSK Ingin Gandeng Atta Halilintar untuk Pulihkan Psikologis Anak Korban Pemerkosaan di Luwu Timur
loading...
A
A
A
JAKARTA - Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) menilai YouTuber Atta Halilintar bisa menjadi solusi bagi pemulihan psikologis anak diduga korban pemerkosaan di Luwu Timur untuk menjalani visum ulang.
"Atta Halilintar, bisa jadi salah satu solusi untuk pemulihan psikologis tiga anak yang jadi korban pemerkosaan di Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Pemulihan psikologis itu agar anak tersebut mau lakukan visum ulang. Nama Atta Halilintar juga disetujui sama ibu korban," tegas Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi Pasaribu, Rabu (20/10/2021) sore.
Edwin memaparkan bagaimana dan mengapa nama Atta Halilintar bisa muncul. Semua bermula saat Edwin bersama tim LPSK melakukan pertemuan dengan tim Bareskrim Mabes Polri, tim Polda Sulawesi Selatan (Sulsel), perwakilan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), perwakilan LBH Makassar, dan lain-lain, di sebuah hotel di Makassar, Selasa (19/10/2021) sore.
Dalam pertemuan tersebut, disepakati bersama bahwa akan dilakukan visum ulang kepada tiga anak korban pemerkosaan oleh ayah kandung. Musababnya, Polri telah memutuskan membuka kembali dan melakukan pengusutan dugaan pidana kasus tersebut dengan laporan polisi (LP) baru.
"Polri mau melakukan visum ulang terhadap tiga anak korban tersebut. Bagi kita yang bukan korban, visum itu mungkin teknis saja, tapi bagi korban kan itu membuka trauma korban lagi. Kemudian, saya bertemu dengan ibu korban untuk bicarakan ini," ungkap Edwin.
Selain itu, Edwin pun sempat berjumpa dan berkoordinasi dengan Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam yang didampingi Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Sulsel guna membahas kasus ini dan keberpihakan terhadap tiga anak yang menjadi korban dan ibunya.
Apalagi kata Edwin, LPSK telah memutuskan memberikan perlindungan terhadap tiga anak yang menjadi korban dan ibunya.
Edwin menuturkan, pertemuan dengan ibu korban berlangsung di kantor LBH Makassar, Selasa (19/10/2021) malam. Edwin mendalami beberapa informasi sehubungan dengan tiga anak diduga korban pemerkosaan.
Sang ibu didampingi oleh tim LBH Makassar. Perbincangan antara Edwin dan ibu korban berlangsung dari hati ke hati guna terpenuhi perlindungan terhadap hak-hak korban serta agar tiga anak tersebut mau menjalani visum ulang. Di antara yang dibincangkan keduanya adalah minat hingga tokoh atau artis idola tiga anak tersebut.
"Ibu korban bilang, anak yang paling tua suka menggambar, terus dua anaknya yang lain juga suka menggambar. Saya tanya, siapa artis idola anaknya. Ibu korban jawab, Atta Halilintar, anaknya penggemar atau fansnya Atta Halilintar. Dari sini saya terpikir, bagaimana agar Atta Halilintar bisa berikan motivasi untuk tiga anak itu sebagai bagian dari pemulihan psikologis agar mereka mau lakukan visum ulang. Nah, ibu korban setuju itu," ujarnya.
Dia menceritakan, berdasarkan informasi dan pernyataan dari ibu tiga anak tersebut ternyata ketiga anaknya sebelumnya sering mengikuti perkembangan informasi dan konten milik Atta Halilintar di kanal YouTube milik Atta Halilintar.
Bahkan menurut sang ibu, tutur Edwin, ketiga anaknya sempat berkeinginan terbang ke Jakarta guna menghadiri acara pernikahan Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah beberapa waktu lalu. Bareskrim Temukan Bukti Baru Perkosaan 3 Anak di Luwu Timur.
"Mereka sampai mau ke Jakarta hadiri pernikahan Atta dan Aurel, tapi batal dan tidak memungkin karena masih ada PPKM Darurat waktu itu," bebernya.
"Jadi, menurut kami LPSK, Atta Halilintar bisa bantu pulihkan psikologis tiga anak yang jadi korban pemerkosaan di Luwu Timur. Kami akan berusaha kontak ke pihak Atta Halilintar. Kami yakin Atta akan terpanggil demi kepentingan kemanusiaan," sambung Edwin.
Edwin menambahkan, kepada ibu korban juga diberikan keleluasaan untuk memilih apakah visum ulang terhadap tiga anaknya akan dilakukan di Sulsel atau Jakarta. Semua berpulang kepada keputusan ibu dan tiga anaknya. Baca Juga: Serambi Masjid Besar Nguter Mendadak Runtuh, Aktivitas Ibadah Dihentikan.
Dia membeberkan, jika visum ulang dilangsungkan di Jakarta maka biaya akomodasi ditanggung sepenuhnya oleh LPSK. "Kami akan tanggung biaya akomodasinya kalau di Jakarta visum ulangya," tandas Edwin.
"Atta Halilintar, bisa jadi salah satu solusi untuk pemulihan psikologis tiga anak yang jadi korban pemerkosaan di Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Pemulihan psikologis itu agar anak tersebut mau lakukan visum ulang. Nama Atta Halilintar juga disetujui sama ibu korban," tegas Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi Pasaribu, Rabu (20/10/2021) sore.
Edwin memaparkan bagaimana dan mengapa nama Atta Halilintar bisa muncul. Semua bermula saat Edwin bersama tim LPSK melakukan pertemuan dengan tim Bareskrim Mabes Polri, tim Polda Sulawesi Selatan (Sulsel), perwakilan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), perwakilan LBH Makassar, dan lain-lain, di sebuah hotel di Makassar, Selasa (19/10/2021) sore.
Dalam pertemuan tersebut, disepakati bersama bahwa akan dilakukan visum ulang kepada tiga anak korban pemerkosaan oleh ayah kandung. Musababnya, Polri telah memutuskan membuka kembali dan melakukan pengusutan dugaan pidana kasus tersebut dengan laporan polisi (LP) baru.
"Polri mau melakukan visum ulang terhadap tiga anak korban tersebut. Bagi kita yang bukan korban, visum itu mungkin teknis saja, tapi bagi korban kan itu membuka trauma korban lagi. Kemudian, saya bertemu dengan ibu korban untuk bicarakan ini," ungkap Edwin.
Selain itu, Edwin pun sempat berjumpa dan berkoordinasi dengan Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam yang didampingi Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Sulsel guna membahas kasus ini dan keberpihakan terhadap tiga anak yang menjadi korban dan ibunya.
Apalagi kata Edwin, LPSK telah memutuskan memberikan perlindungan terhadap tiga anak yang menjadi korban dan ibunya.
Edwin menuturkan, pertemuan dengan ibu korban berlangsung di kantor LBH Makassar, Selasa (19/10/2021) malam. Edwin mendalami beberapa informasi sehubungan dengan tiga anak diduga korban pemerkosaan.
Sang ibu didampingi oleh tim LBH Makassar. Perbincangan antara Edwin dan ibu korban berlangsung dari hati ke hati guna terpenuhi perlindungan terhadap hak-hak korban serta agar tiga anak tersebut mau menjalani visum ulang. Di antara yang dibincangkan keduanya adalah minat hingga tokoh atau artis idola tiga anak tersebut.
"Ibu korban bilang, anak yang paling tua suka menggambar, terus dua anaknya yang lain juga suka menggambar. Saya tanya, siapa artis idola anaknya. Ibu korban jawab, Atta Halilintar, anaknya penggemar atau fansnya Atta Halilintar. Dari sini saya terpikir, bagaimana agar Atta Halilintar bisa berikan motivasi untuk tiga anak itu sebagai bagian dari pemulihan psikologis agar mereka mau lakukan visum ulang. Nah, ibu korban setuju itu," ujarnya.
Dia menceritakan, berdasarkan informasi dan pernyataan dari ibu tiga anak tersebut ternyata ketiga anaknya sebelumnya sering mengikuti perkembangan informasi dan konten milik Atta Halilintar di kanal YouTube milik Atta Halilintar.
Bahkan menurut sang ibu, tutur Edwin, ketiga anaknya sempat berkeinginan terbang ke Jakarta guna menghadiri acara pernikahan Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah beberapa waktu lalu. Bareskrim Temukan Bukti Baru Perkosaan 3 Anak di Luwu Timur.
"Mereka sampai mau ke Jakarta hadiri pernikahan Atta dan Aurel, tapi batal dan tidak memungkin karena masih ada PPKM Darurat waktu itu," bebernya.
"Jadi, menurut kami LPSK, Atta Halilintar bisa bantu pulihkan psikologis tiga anak yang jadi korban pemerkosaan di Luwu Timur. Kami akan berusaha kontak ke pihak Atta Halilintar. Kami yakin Atta akan terpanggil demi kepentingan kemanusiaan," sambung Edwin.
Edwin menambahkan, kepada ibu korban juga diberikan keleluasaan untuk memilih apakah visum ulang terhadap tiga anaknya akan dilakukan di Sulsel atau Jakarta. Semua berpulang kepada keputusan ibu dan tiga anaknya. Baca Juga: Serambi Masjid Besar Nguter Mendadak Runtuh, Aktivitas Ibadah Dihentikan.
Dia membeberkan, jika visum ulang dilangsungkan di Jakarta maka biaya akomodasi ditanggung sepenuhnya oleh LPSK. "Kami akan tanggung biaya akomodasinya kalau di Jakarta visum ulangya," tandas Edwin.
(nag)