Puting Beliung Terjang Bone, Puluhan Rumah Warga Porakporanda
loading...
A
A
A
BONE - Angin puting beliung kembali menerjang Kabupaten Bone , Sulawesi Selatan ( Sulsel ), Senin (18/10/2021). Akibatnya puluhan rumah warga lima desa di Kecamatan Sibulue porakporanda .
Warga yang tinggal di daerah pesisir cukup kaget dan panik lantaran angin yang bertiup kencang dan disertai hujan tersebut tiba-tiba memorak-porandakan rumah mereka.
Sebuah rumah yang berada dipinggir laut terlihat nyaris roboh akibat hantaman angin puting beliung, beruntung rumah tersebut tidak hanyut.
Bahkan sejumlah warga langsung lari keluar rumah dan mencari tempat yang aman karena pada saat bersamaan, air laut juga masuk ke rumah mereka warga mengira akan terjadi tsunami.
Salah seorang warga, Abdul Rapi Daeng Tapala mengatakan, dia sangat kaget dan merasa takut karena mengira akan terjadi tsunami. Dia pun meminta keluarganya lari keluar rumah.
“Karena saat itu, terdengar suara gemuruh angin kencang bersamaan dengan hujan dan air laut tiba-tiba masuk ke dalam rumah,” tuturnya.
Bahkan sejumlah rumah rata dengan tanah, tak hanya rumah sejumlah kapal milik nelayan yang berada di pesisir pantai juga ikut rusak. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun kerugian ditaksir mencapai Rp500-am juta hingga Rp1 Miliar.
Saat kejadian, atap dan dinding rumah warga terbuka dan berserakan di tanah bahkan ada yang terbang terbawa angin ke laut, bukan itu saja sejumlah rumah juga rata dengan tanah.
Warga yang tinggal di daerah pesisir cukup kaget dan panik lantaran angin yang bertiup kencang dan disertai hujan tersebut tiba-tiba memorak-porandakan rumah mereka.
Sebuah rumah yang berada dipinggir laut terlihat nyaris roboh akibat hantaman angin puting beliung, beruntung rumah tersebut tidak hanyut.
Bahkan sejumlah warga langsung lari keluar rumah dan mencari tempat yang aman karena pada saat bersamaan, air laut juga masuk ke rumah mereka warga mengira akan terjadi tsunami.
Salah seorang warga, Abdul Rapi Daeng Tapala mengatakan, dia sangat kaget dan merasa takut karena mengira akan terjadi tsunami. Dia pun meminta keluarganya lari keluar rumah.
“Karena saat itu, terdengar suara gemuruh angin kencang bersamaan dengan hujan dan air laut tiba-tiba masuk ke dalam rumah,” tuturnya.
Bahkan sejumlah rumah rata dengan tanah, tak hanya rumah sejumlah kapal milik nelayan yang berada di pesisir pantai juga ikut rusak. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun kerugian ditaksir mencapai Rp500-am juta hingga Rp1 Miliar.
Saat kejadian, atap dan dinding rumah warga terbuka dan berserakan di tanah bahkan ada yang terbang terbawa angin ke laut, bukan itu saja sejumlah rumah juga rata dengan tanah.