Dipakai Balap Liar Saat PSBB, Puluhan Motor Disita Polda Jatim
loading...
A
A
A
SURABAYA - Di tengah pandemi COVID-19 dan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), sejumlah warga Surabaya masih saja nekat melakukan balapan liar. Bahkan, ada juga yang memasang knalpot brong di sepeda motornya.
(Baca juga: Dokter Senior di Surabaya Meninggal Akibat Serangan COVID-19 )
Setidaknya, ada sebanyak 302 sepeda motor milik warga Kota Surabaya, disita Polda Jatim, karena melanggar aturan berlalu lintas. Dari jumlah tersebut, sebanyak 23 sepeda motor diamankan saat digunakan balap liar. Sedangkan sebanyak 279 sepeda motor sisanya diamankan di jalanan karena menggunakan knalpot brong.
"Penindakan terhadap pelanggaran lalu lintas ini merupakan gabungan dari gabungan personel Direktorat Lalu Lintas Polda Jatim, Satlantas Polrestabes Surabaya dan Polres Tanjung Perak," kata Wadirlantas Polda Jatim, AKBP Pranatal Hutajulu di Mapolda Jatim, Rabu (3/6/2020).
Dia menambahkan, penindakan dilakukan berawal dari berbagai keluhan masyarakat adanya balap liar. Masyarakat juga banyak terganggu dengan sepeda motor yang knalpotnya brong. Saat diamankan, polisi memotong sejumlah knalpot brong yang tak sesuai standar. Hal ini agar knalpot tersebut tak digunakan lagi oleh pemiliknya.
"Kita menindaklanjuti laporan warga dengan cara penindakan selama 4 hari pada minggu lalu. Hasilnya, kami mengamankan barang bukti 302 unit kendaraan bermotor roda dua," imbuhnya.
(Baca juga: Ini Penjelasan Risma Tentang Penanganan COVID-19 di Surabaya )
Terkait balapan liar, Pranatal menyebut, trek-trekan ini dilakukan di jalan utama seperti Jalan Demak hingga sepanjang Jalan MERR Surabaya. Sedangkan untuk sepeda motor yang menggunakan knalpot brong, banyak ditemukan di Jalan Darmo, Jalan Basuki Rahmat, Jalan Tunjungan dan sejumlah jalan protokol lainnya.
"Untuk sanksi yang diberikan pada pengemudi yang balapan liar, dikenakan pasal 297 UU Lalu Lintas dengan ancaman pidana kurungan paling lama satu tahun atau denda paling banyak Rp3 juta," katanya
Sementara untuk pengguna sepeda motor dengan knalpot brong, hukumannya sesuai dengan pasal 285 UU Lalu Lintas yang berbunyi, 'Setiap pengendara sepeda motor yang tidak memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan seperti spion, lampu utama, lampu rem, klakson, pengukur kecepatan, dan knalpot dipidana dengan pidana kurungan paling lama satu bulan atau denda paling banyak Rp250.000.
(Baca juga: Dokter Senior di Surabaya Meninggal Akibat Serangan COVID-19 )
Setidaknya, ada sebanyak 302 sepeda motor milik warga Kota Surabaya, disita Polda Jatim, karena melanggar aturan berlalu lintas. Dari jumlah tersebut, sebanyak 23 sepeda motor diamankan saat digunakan balap liar. Sedangkan sebanyak 279 sepeda motor sisanya diamankan di jalanan karena menggunakan knalpot brong.
"Penindakan terhadap pelanggaran lalu lintas ini merupakan gabungan dari gabungan personel Direktorat Lalu Lintas Polda Jatim, Satlantas Polrestabes Surabaya dan Polres Tanjung Perak," kata Wadirlantas Polda Jatim, AKBP Pranatal Hutajulu di Mapolda Jatim, Rabu (3/6/2020).
Dia menambahkan, penindakan dilakukan berawal dari berbagai keluhan masyarakat adanya balap liar. Masyarakat juga banyak terganggu dengan sepeda motor yang knalpotnya brong. Saat diamankan, polisi memotong sejumlah knalpot brong yang tak sesuai standar. Hal ini agar knalpot tersebut tak digunakan lagi oleh pemiliknya.
"Kita menindaklanjuti laporan warga dengan cara penindakan selama 4 hari pada minggu lalu. Hasilnya, kami mengamankan barang bukti 302 unit kendaraan bermotor roda dua," imbuhnya.
(Baca juga: Ini Penjelasan Risma Tentang Penanganan COVID-19 di Surabaya )
Terkait balapan liar, Pranatal menyebut, trek-trekan ini dilakukan di jalan utama seperti Jalan Demak hingga sepanjang Jalan MERR Surabaya. Sedangkan untuk sepeda motor yang menggunakan knalpot brong, banyak ditemukan di Jalan Darmo, Jalan Basuki Rahmat, Jalan Tunjungan dan sejumlah jalan protokol lainnya.
"Untuk sanksi yang diberikan pada pengemudi yang balapan liar, dikenakan pasal 297 UU Lalu Lintas dengan ancaman pidana kurungan paling lama satu tahun atau denda paling banyak Rp3 juta," katanya
Sementara untuk pengguna sepeda motor dengan knalpot brong, hukumannya sesuai dengan pasal 285 UU Lalu Lintas yang berbunyi, 'Setiap pengendara sepeda motor yang tidak memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan seperti spion, lampu utama, lampu rem, klakson, pengukur kecepatan, dan knalpot dipidana dengan pidana kurungan paling lama satu bulan atau denda paling banyak Rp250.000.
(eyt)