Detik-detik Joglo Wisata Ambruk Diterjang Angin Ribut, 6 Pekerja Lari Menyelamatkan Diri

Senin, 18 Oktober 2021 - 20:59 WIB
loading...
Detik-detik Joglo Wisata Ambruk Diterjang Angin Ribut, 6 Pekerja Lari Menyelamatkan Diri
Bangunan joglo wisata di Desa Gesikan, Kecamatan Pakel Kabupaten Tulungagung yang rata dengan tanah akibat terjangan angin. Foto/Ist
A A A
TULUNGAGUNG - Sebuah bangunan joglo wisata di Desa Gesikan Kecamatan Pakel, Kabupaten Tulungagung, ambruk diterjang angin kencang bersama guyuran hujan. Enam orang tukang yang sedang bekerja menyelesaikan pembangunan joglo, lari berhamburan.

"Alhamdulillah semuanya selamat. Saat bunyi krek-krek, keenam tukang langsung berlari keluar," ujar Kepala BPBD Kabupaten Tulungagung Suroto dihubungi, Senin malam (18/10/2021).



Insiden berlangsung Senin sore (18/10/2021). Didahului hujan deras, angin kencang tiba-tiba menerjang. Sebelum musibah datang, sore itu keenam orang tukang tengah menyelesaikan pekerjaan pembangunan Joglo Wisata yang tinggal finishing.

Sekalian berteduh mereka terus bekerja. Pembangunan Joglo Wisata bertujuan meningkatkan potensi kunjungan wisata di Desa Gesikan.

Pembangunan yang dibiayai alokasi dana desa (ADD) berlangsung belum lama ini dan bulan ini direncanakan selesai. Terjangan angin mengakibatkan bangunan joglo wisata berukuran besar itu, rata dengan tanah.

Kecuali bangunan Joglo Wisata yang rusak berat, tidak ada korban jiwa maupun luka. Menurut Suroto, bencana yang terjadi bukan puting beliung, melainkan angin kencang.



"Kalau puting beliung banyak mengenai rumah warga. Ini hanya satu bangunan joglo wisata," terang Suroto. Di saat yang sama, angin kencang juga merobohkan sebatang pohon besar di Desa Bendiljati Wetan, Kecamatan Sumbergempol. Tidak ada korban jiwa maupun luka. Namun tumbangnya pohon yang melintang di jalan sempat menganggu kelancaran arus lalu lintas.

"Bersama petugas kepolisian dan dibantu warga setempat, pembersihan langsung dilakukan," kata Suroto. Saat ini merupakan masa peralihan musim kemarau ke hujan.

Di setiap masa pancaroba itu, menurut Suroto ancaman bencana alam, khususnya angin kencang selalu datang. Pihaknya menghimbau warga di wilayah Kecamatan Pakel, Boyolangu, Campurdarat, dan Sumbergempol untuk lebih waspada.

Faktor geografis ditambah semakin berkurangnya pepohonan, kata Suroto membuat angin kencang lebih keras menerjang. "Terutama Pakel dan Boyolangu yang sering terjadi musibah angin kencang maupun puting beliung. Hendaknya warga meningkatkan kewaspadaan," pungkas Suroto.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1131 seconds (0.1#10.140)