Waduh Gawat! Suplay Air PDAM Tirtanadi 2 Hari Terhenti, Warga Mengeluh
loading...
A
A
A
MEDAN - Masyarakat di Kelurahan Helvetia Tengah, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan mengeluhkan pasokan air bersih PDAM Tirtanadi yang dua hari terakhir terhenti tanpa alasan yang jelas.Untuk menutupi kebutuhan keluarga, warga terpaksa harus mengeluarkan uang puluhan ribu rupiah untuk membeli air galon kemasan.
"Jangankan mengalir, diisap aja pakai mesin airnya tidak mengalir. Sudah dua hari air kosong, tak tau penyebabnya," kata Ade Siregar, warga Jalan Gaperta, Medan, ketika membeli air galon untuk keperluan dapur, Minggu (17/10/2021).
Terhentinya pasokan air bersih juga mewarnai status media sosial (WhatsApp) warga. Di antaranya ada yang komen, "Air pam air pam, kok bisalah mati dr tdi ni gk hidup-hidup. Sudah 24 jam air pam di gaperta tak hidup-hidup, sesakkk".
Sementara di akun Fb warga lima jam lalu menyebutkan, "Dari selama sore air pam gak hidup".
Kekecewaan juga diungkapkan Yenti, warga Perumnas Helvetia Medan, yang menyebutkan seharusnya PDAM Tirtanadi profesional dalam memberikan pelayanan bagi konsumen.
"Kita ini konsumen yang harus dilayani. Kalau diliat dari tingginya pembayaran, pelayanan yang diberikan PDAM tidak pantas," ketusnya.
Jika memang ada perbaikan instalasi suplay air, seharusnya PDAM Tirtanadi memberitahukan kepada para pelanggan melalui pencatat meter yang setiap bulan turun ke rumah-rumah warga.
"Jika begini konsumen dirugikan, sebab kebutuhan air bersih sangat vital untuk masyarakat. Dan kalaupun jalan harus diisap mesin dan itupun cuma sedikit karena mati lagi," tandasnya.
"Jangankan mengalir, diisap aja pakai mesin airnya tidak mengalir. Sudah dua hari air kosong, tak tau penyebabnya," kata Ade Siregar, warga Jalan Gaperta, Medan, ketika membeli air galon untuk keperluan dapur, Minggu (17/10/2021).
Terhentinya pasokan air bersih juga mewarnai status media sosial (WhatsApp) warga. Di antaranya ada yang komen, "Air pam air pam, kok bisalah mati dr tdi ni gk hidup-hidup. Sudah 24 jam air pam di gaperta tak hidup-hidup, sesakkk".
Sementara di akun Fb warga lima jam lalu menyebutkan, "Dari selama sore air pam gak hidup".
Kekecewaan juga diungkapkan Yenti, warga Perumnas Helvetia Medan, yang menyebutkan seharusnya PDAM Tirtanadi profesional dalam memberikan pelayanan bagi konsumen.
"Kita ini konsumen yang harus dilayani. Kalau diliat dari tingginya pembayaran, pelayanan yang diberikan PDAM tidak pantas," ketusnya.
Jika memang ada perbaikan instalasi suplay air, seharusnya PDAM Tirtanadi memberitahukan kepada para pelanggan melalui pencatat meter yang setiap bulan turun ke rumah-rumah warga.
"Jika begini konsumen dirugikan, sebab kebutuhan air bersih sangat vital untuk masyarakat. Dan kalaupun jalan harus diisap mesin dan itupun cuma sedikit karena mati lagi," tandasnya.
(don)