Atasi Masalah Banjir Perbatasan, Bandung dan Cimahi Jalin Sinergi
loading...
A
A
A
BANDUNG - Pemerintah Kota Bandung menjalin kerja sama dengan Pemkot Cimahi, untuk penuntasan sejumlah persoalan di wilayah perbatasan seperti banjir .
Wali Kota Bandung, Oded M. Danial menyatakan khusus untuk masalah di perbatasan, kerja sama ini sebagai wujud komitmen penuntasan masalah dengan kolaborasi tanpa harus saling tuding kebijakan.
Baca juga: Bentrok Massa Pecah di Depan KIIC Karawang 2 Luka Parah, Disabet Senjata Tajam
"Kerja sama dengan Pemkot Cimahi itu terutama kerja sama pembangunan yang beririsan di perbatasan," kata Oded setelah menandatangani kesepakatan bersama di Pendopo Kota Bandung, Senin (4/10/2021).
Oded menyebutkan, salah satu persoalan krusial yang membutuhkan kolaborasi antar pemerintah daerah yakni penuntasan masalah banjir. "Misalnya urusan banjir di Cimindi. Jadi kita harus bersama-sama untuk menanggulangi itu," katanya.
Baca juga: Sadis! Pemuda di Palembang Bantai Nenek dengan 14 Tikaman Gara-gara Rp5 Ribu
Selain itu, lanjut Oded, penguatan kolaborasi ini guna memberikan cerminan kepada pihak terkait lainnya. Karena di beberapa urusan tetap memerlukan kerja sama yang solid dengan pemangku kebijakan lainnya.
"Ada hal yang harus dikolaborasikan langsung oleh kita berdua. Tapi ada juga kerja sama yang harus melibatkan pemerintah provinsi. Seperti contohnya banjir di Cilember. Itu perlu bantuan juga dari provinsi dan BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai)," bebernya.
Sementara itu, Plt Wali Kota Cimahi, Letkol Inf. (Purn) Ngatiyana menyatakan, kerja sama ini sangat penting bagi masyarakat. Khususnya, bagi wilayah perbatasan yang memerlukan perhatian dari Kota Cimahi dan Kota Bandung.
"Dalam suatu lintas batas pemerintah daerah pasti ada kendala. Bagaimana kendala di irisan lintas batas ini harus ada kerja sama dan koordinasi yang baik. Apabila terjadi sesuatu di lintas batas itu perlu sinkronisasi," ucap Ngatiyana.
Senada dengan Oded, terkait penanganan banjir, Ngatiyana menilai perlu penanganan menyeluruh. Sehingga, kebijakan antar daerah sama-sama memberikan perhatian agar lebih merata.
"Menyelesaikan masalah dari hulu ke hilir. Kalau tidak dilaksanaan dengan baik akan menimbulkan masalah baru. Tentu perlu ada sosialisasi juga," katanya.
Wali Kota Bandung, Oded M. Danial menyatakan khusus untuk masalah di perbatasan, kerja sama ini sebagai wujud komitmen penuntasan masalah dengan kolaborasi tanpa harus saling tuding kebijakan.
Baca juga: Bentrok Massa Pecah di Depan KIIC Karawang 2 Luka Parah, Disabet Senjata Tajam
"Kerja sama dengan Pemkot Cimahi itu terutama kerja sama pembangunan yang beririsan di perbatasan," kata Oded setelah menandatangani kesepakatan bersama di Pendopo Kota Bandung, Senin (4/10/2021).
Oded menyebutkan, salah satu persoalan krusial yang membutuhkan kolaborasi antar pemerintah daerah yakni penuntasan masalah banjir. "Misalnya urusan banjir di Cimindi. Jadi kita harus bersama-sama untuk menanggulangi itu," katanya.
Baca juga: Sadis! Pemuda di Palembang Bantai Nenek dengan 14 Tikaman Gara-gara Rp5 Ribu
Selain itu, lanjut Oded, penguatan kolaborasi ini guna memberikan cerminan kepada pihak terkait lainnya. Karena di beberapa urusan tetap memerlukan kerja sama yang solid dengan pemangku kebijakan lainnya.
"Ada hal yang harus dikolaborasikan langsung oleh kita berdua. Tapi ada juga kerja sama yang harus melibatkan pemerintah provinsi. Seperti contohnya banjir di Cilember. Itu perlu bantuan juga dari provinsi dan BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai)," bebernya.
Sementara itu, Plt Wali Kota Cimahi, Letkol Inf. (Purn) Ngatiyana menyatakan, kerja sama ini sangat penting bagi masyarakat. Khususnya, bagi wilayah perbatasan yang memerlukan perhatian dari Kota Cimahi dan Kota Bandung.
"Dalam suatu lintas batas pemerintah daerah pasti ada kendala. Bagaimana kendala di irisan lintas batas ini harus ada kerja sama dan koordinasi yang baik. Apabila terjadi sesuatu di lintas batas itu perlu sinkronisasi," ucap Ngatiyana.
Senada dengan Oded, terkait penanganan banjir, Ngatiyana menilai perlu penanganan menyeluruh. Sehingga, kebijakan antar daerah sama-sama memberikan perhatian agar lebih merata.
"Menyelesaikan masalah dari hulu ke hilir. Kalau tidak dilaksanaan dengan baik akan menimbulkan masalah baru. Tentu perlu ada sosialisasi juga," katanya.
(msd)