Diseret ke Pengadilan, Pidi Baiq Tuntut The Panasdalam Bank

Sabtu, 02 Oktober 2021 - 11:47 WIB
loading...
Diseret ke Pengadilan, Pidi Baiq Tuntut The Panasdalam Bank
Tujuh personel The Panasdalam Bank saat diadili di DCDC Pengadilan Musik edisi ke-48. /Foto arif budianto
A A A
BANDUNG - Pendiri dan mantan pentolan grup band The Panasdalam Bank Pidi Baiq menuntut band tersebut ke kursi pengadilan pada Jumat (1/10/2021). Sebagaimana disiarkan melalui kanal www.djarumcoklat.com, Pidi Baiq menuntut tujuh personel band itu ke kursi pesakitan sebagai terdakwa.

Ya, tujuh orang personel The Panasdalam Bank diseret ke Djarum Coklat Dot Com (DCDC) Pengadilan Musik Virtual atas karya dan sepak terjangnya selama ini. Menariknya, Pidi Baiq yang juga mantan personel grup band tersebut justru duduk di kursi jaksa penuntut. Pidi Baiq bahkan didampingi oleh Budhi Dalton.

Sementara grup band itu hanya ditemani oleh dua orang pembela yaitu dua mojang Bandung Sabrina Sameh dan Jessica Katharina. Jalannya pengadilan dipimpin oleh seorang hakim Man (Jasad) dan panitera Eddi Brokoli.

Kekisruhan Pengadilan Musik edisi ke-48 ini telah tercium sejak awal. Saat sidang akan dimulai, Budi Dalton ragu melihat wajah para personel The Panasdalam Bank yang duduk di kursi terdakwa. Mereka tampak lebih muda. Betul saja, ternyata mereka bukan personel asli, tetapi karyawan cafe The Panas Dalam. Hingga akhirnya, panitera memanggil personel asli yang terdiri atas Nandang (bas), Alga (vokalis), Erwin (vokalis), Roy (drum), Boiq (gitar), Nawa (gitar), dan Eeng (jimbe).

Tak berpanjang lebar, Budi Dalton yang mengetahui peran Pidi Baiq pada band itu itu pun langsung menanyakan kenapa Pidi Baiq tak lagi menjadi salah satu personelnya. Pertanyaan itu pun langsung membuat suasana sidang gaduh. Masing-masing pihak hadir dengan argumennya. Bahkan, Pidi Baiq yang mestinya menjadi penggugat, sesekali menjadi terdakwa dan pembela.
Diseret ke Pengadilan, Pidi Baiq Tuntut The Panasdalam Bank

"Jadi Pidi Baiq itu dipecat, karena dia itu sibuk. Sibuk nulis, bikin film, dan lainnya. Kadang kita ngumpul main kaleci (kelereng) untuk latihan, dia enggak datang," ujar Alga sembari tertawa.

Sontak saja, Pidi Baiq pun langsung merespons pernyataan itu. "Saya izin bela. Jadi gini, saya ini bukan mau ikut lomba, jadi enggak latihan. Makanya enggak datang," kata dia sembari curcol kalau dia beberapa kali tidak diajak manggung.

Kemudian Alga menimpal bahwa mereka bisa seperti ini karena Pidi Baiq. "Dia banyak kelebihannya, walaupun kekurangannya juga banyak. Walaupun, saat manggung kadang kacau," katanya.

Kekacauan sidang Pengadilan Musik atas konflik of interest pun terjadi hingga akhir. Namun, kekacauan itu yang membuat jalannya sidang ini menjadi lebih hidup. Hingga hakim Man Jasad memutuskan The Panasdalam Bank sebagai band yang otoriter dan dihukum seumur hidup agar terus berkarya oleh hakim pengadilan.

"Keputusannya, musisi harus terus berkarya. Melihat sepak terjangnya The Panasdalam Bank yang masih konsisten sampai sekarang, membuktikan konsistensi mereka tetap ada sebagai band yang sangat otoriter. Dihukum seumur hidup untuk terus berkarya," ujar hakim.

Diketahui, The Panasdalam Bank diawali dari sebuah negara yang didirikan pada 8 Agustus 1995, di salah satu ruang kuliah di kampus Institut Teknologi Bandung (ITB). Dengan nama Negara Kesatuan Republik The Panasdalam (NKRTPD), mereka menyatakan diri sebagai negara merdeka yang memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Luas negara NKRTPD berukuran 8x10 meter dengan jumlah penduduk 18 orang. Deni Roden diangkat sebagai presiden pertama dan Pidi Baiq mengajar dirinya sebagai Imam Besar.

Desember 2004, mereka berubah menjadi The Panasdalam Band dan merilis album perdana bertajuk Only Ninja Can Stop Me Now secara independen. Pertengahan 2005, The Panasdalam Band sempat dua kali tampil di salah satu stasiun televisi nasional dan menyebabkan Imam Besar The Panasdalam membubarkan The Panasdalam Band. Alasannya: "The Panasdalam harus kembali ke tujuan semula, untuk tidak masuk TV, tetapi lebih memilih masuk surga."

Tahun 2014, mereka merilis album Only Almarhum Ninja Can Stop My Tamborine. Tahun 2006, mereka kembali dengan nama The Panasdalam Bank. Kata 'Bank' diambil untuk tujuan pencitraan, agar muncul kesan bahwa mereka selalu banyak uang. Terbukti, nama tersebut membawa hoki dengan rilisnya album soundtrack Koboy Kampus di tahun 2018.

Nama mereka semakin melejit setelah merilis album soundtrack Voor Dilan tahun 2019 untuk film 'Dilan 1990'. Proyek ini berlanjut untuk film berikutnya, 'Milea' dengan judul album Voor Milea yang rilis tahun 2020.
Diseret ke Pengadilan, Pidi Baiq Tuntut The Panasdalam Bank

Pada 17 September 2021, The Panasdalam Bank telah merilis single baru berjudul 'Kamu Orang Gula' dan dipublikasikan melalui platform musik digital. Ini merupakan single pertama dalam rangkaian EP berjudul Yes I Am The Panasdalam Bank yang direncanakan rilis tahun ini.

Sang vokalis, Alga menyebut, pengalamannya bisa sepanggung kembali dengan Pidi Baiq. Tidak lagi terlibat dalam 'kepemerintahan' The PanasDalam Bank, para personel membuktikan di panggung DCDC Pengadilan Musik kalau mereka sudah independen tanpa bayang-bayang sosok ayah lagi.

"Ini jadi kejutan dan jadi bukti kalau sekarang The Panasdalam Bank itu independen, jadi memang secara otonomi berdiri sendiri, dan ayah sudah mulai menyerahkan seluruhnya The Panasdalam Bank ma jalan aja, berkarya dan manggung seperti biasa," kata Alga.

Meski sudah tidak ada lagi campur tangan Pidi Baiq, namun para personel tetap konsultasi perihal lagu. Dikenal sebagai penulis dan pencipta lagu-lagu The Panasdalam Bank, mereka tidak mau melepaskan kecirikhasan dari band tersebut.

"Kalau urusan lagu dan lainnya masih melibatkan (ayah), karena dia kan yang bikin lagu jadi pasti ngobrol. Cuma sekarang ayah lebih di belakang panggung saja, jadi sudah tidak nyanyi lagi, ada style bermusik yang kita sesuaikan dengan ayah," tuturnya.

Mengenai proyek minialbum terbarunya, Alga dan kawan-kawan sepakat merilisnya satu per satu. Dimulai dengan lagu 'Kamu Orang Gula', The Panasdalam Bank akan melanjutkannya dengan single kedua dan ketiga, baru di single keempat hingga enam, mereka melepas seluruhnya dalam bentuk mini album.

Sementara itu, Pidi Baiq mengatakan, The Panasdalam Bank adalah masa lalu buatnya. Selama jalannya persidangan, pria yang akrab disapa ayah itu banyak mengulang memori masa-masanya membentuk NKRTPD dan The Panasdalam Bank.

"Mungkin itu ada (merasa flashback), justru saya bertanya-tanya The Panasdalam Bank kalau tanpa saya gimana itu. Itu ma penasaran aja. Tapi saya yakin lebih bagus lah, karena saya adalah masa lalu, mereka kan sekarang masa kini. Pasti mereka menyesuaikan dengan situasi dan kondisi sekarang," ujar pria yang akrab disapa Ayah ini.

Ayah mengakui bila selama ini The Panasdalam Bank memang identik dengan sosok dirinya. Pascakeputusannya mundur dari otonomi The Panasdalam, pasti banyak penggemar yang menanyakan keberadaannya. "Untuk sementara waktu masih identik, tapi seiring berjalan waktu akan membentuk dirinya sendiri. Saya berharap lebih baik," katanya.

Produser Musik DCDC Pengadilan Musik Addy Gembel menyebut, pamor The Panasdalam di jagat musik indie Kota Bandung tidak bisa dipandang sebelah mata. Hadir dengan lagu-lagu bernuansa jenaka dan sarat makna mendalam, The Panasdalam Bank dinilai layak untuk berada di atas panggung DCDC Pengadilan Musik.

Apalagi mereka baru saja merilis single baru berjudul Kamu Orang Gula. Setiap bait lirik lagu dan proses produksinya dikupas tuntas selama gelaran DCDC Pengadilan Musik virtual berlangsung. "Eksistensi mereka sudah cukup lama, punya penggemar yang banyak dan baru saja merilis karya terbaru jadi parameter kenapa mereka harus disidang di Pengadilan Musik," tuturnya. Adv
(ars)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1396 seconds (0.1#10.140)