3 Hari Terakhir Kasus Positif COVID-19 di Blitar Kembali Merangkak Naik

Jum'at, 01 Oktober 2021 - 21:36 WIB
loading...
3 Hari Terakhir Kasus Positif COVID-19 di Blitar Kembali Merangkak Naik
Angka kasus positif COVID-19 di Kabupaten Blitar, Jatim yang sempat berhenti, kembali naik. Dalam tiga hari terakhir ini terjadi pertambahan 24 kasus positif. Foto/Ilustrasi/Dok.SINDOnews
A A A
BLITAR - Angka kasus positif COVID-19 di Kabupaten Blitar, Jawa Timur yang sempat berhenti, kembali naik. Dalam tiga hari terakhir ini terjadi pertambahan 24 kasus positif. Pada 29 September sebanyak 6 kasus, 30 September sebanyak 17 kasus dan 1 Oktober ini bertambah satu kasus.

"Tambahan kasus konfirm hari ini satu," ujar Juru Bicara Tim Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Blitar, Eko Wahyudi, Jumat (1/10/2021). Tambahan satu kasus berasal dari warga Kecamatan Selorejo. Belum lama ini level PPKM di Kabupaten Blitar turun dari level III ke level I.



Salah satu komponen penurunan PPKM adalah kasus kematian yang tidak bertambah. Hingga Jumat (1/10) ini, kasus kematian tetap tidak bertambah. "Pasien konfirm yang meninggal karena COVID-19 hari ini, nihil," kata Eko. Saat ini tinggal 24 pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit.

Sebanyak 18 orang dirawat di tempat isolasi terpadu (Isoter). Hingga 1 Oktober 2021, jumlah akumulatif kasus positif COVID-19 di Kabupaten Blitar sebanyak 10.845 kasus. Jumlah akumulatif pasien yang sembuh 9.168 kasus, dan jumlah akumulatif kasus kematian 1.635 kasus.



Sementara soal vaksinasi, percepatan terus dilakukan. Menurut Kasi Survailen dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, Endro Pramono, stok vaksin yang dimiliki saat ini sekitar 28 ribu dosis. "Yakni terdiri dari Moderna, Sinopham, Sinovac dan Astrazeneca," ujarnya.

Pemkab Blitar telah mempersiapkan stok vaksin untuk pelaksanaan vaksinasi tahap pertama dan kedua. Dalam waktu dekat akan datang tambahan vaksin Sinovac 6 ribu dosis dari provinsi Jawa Timur. Kemudian juga ada tambahan Astrazeneca.

Di antara stok vaksin yang dimiliki, jumlah Moderna dan Astrazeneca masih banyak. Diakui Endro, tidak sedikit masyarakat yang belum bisa menerima Moderna dan Astrazeneca karena khawatir efek samping. Karenanya edukasi vaksinasi terus ditingkatkan.

"Edukasi soal vaksin ke masyarakat terus dilakukan agar mau melakukan vaksinasi," pungkasnya.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3300 seconds (0.1#10.140)