Ini Upaya Pemda untuk Hindari Kerumunan Wisata di Pangandaran
loading...
A
A
A
PANGANDARAN - Kolaborasi Pemerintah Daerah Pangandaran bersama Polri dan TNI berhasil mencegah kerumunan di wisata Pangandaran. Berbagai upaya dilakukan dalam rangka memecah konsentrasi pengunjung supaya tidak tersentral di salah satu tempat.
Rekayasa lalu lintas dan pemberlakuan plat nomor genap ganjil sangat efektif sehingga kedatangan wisatawan ke Pangandaran bisa terkendali.
Bupati Kabupaten Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan, dirinya langsung melakukan pantauan ke lapangan dalam rangka menghindari kerumunan pengunjung.
"Kami sudah bentuk tim di beberapa objek wisata untuk memantau dan mengatur arus lalu lintas hingga melakukan pemetaan aktivitas wisatawan," kata Jeje.
Jeje juga menambahkan, kesadaran pelaku usaha wisata dan pengunjung dalam menerapkan protokol kesehatan sudah semakin baik.
"Pelaku usaha wisata sudah komitmen selalu menyarankan kepada tamunya untuk memakai masker dan di setiap hotel juga restoran menyediakan tempat cuci tangan," tutur Jeje.
Ia menjelaskan, biasanya wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Pangandaran fokus di pantai barat, namun sudah dua pekan menyebar ke berbagai lokasi wisata.
"Gabungan petugas juga melakukan tes PCR secara acak kepada wisatawan di pantai barat Pangandaran," katanya.
Jika ada wisatawan yang menolak di PCR maka tidak boleh berada di pantai barat Pangandaran dan dipersilahkan keluar lokasi.
"Apabila ada yang positif maka langsung dilakukan evakuasi," tutur Jeje.
Biasanya kendaraan pengunjung di ujung toll gate mengarah ke jalur pantai barat. Saat ini sudah banyak yang ke arah Pamugaran.
Sementara Kapolres Ciamis AKBP Wahyu Broto Narsono Adhi mengatakan berdasarkan kajian pantai barat Pangandaran menjadi pusat konsentrasi para pengunjung.
"Untuk memecah konsentrasi, kendaraan pengunjung masuk melalui pintu toll gate utama dengan menggunakan pola satu arah," kata Wahyu.
Wahyu menambahkan, petugas telah berhasil mengatur dan menyebar kendaraan pengunjung ke sejumlah lokasi di kawasan objek wisata Pangandaran.
"Kondisi tersebut diharapkan bisa berlanjut sehingga masyarakat sadar terhadap protokol kesehatan," ucapnya.
Jika upaya yang telah dilakukan dinilai berhasi, maka pola tersebut akan kembali digunakan untuk penanganan lonjakan pengunjung saat libur panjang.
Rekayasa lalu lintas dan pemberlakuan plat nomor genap ganjil sangat efektif sehingga kedatangan wisatawan ke Pangandaran bisa terkendali.
Bupati Kabupaten Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan, dirinya langsung melakukan pantauan ke lapangan dalam rangka menghindari kerumunan pengunjung.
"Kami sudah bentuk tim di beberapa objek wisata untuk memantau dan mengatur arus lalu lintas hingga melakukan pemetaan aktivitas wisatawan," kata Jeje.
Jeje juga menambahkan, kesadaran pelaku usaha wisata dan pengunjung dalam menerapkan protokol kesehatan sudah semakin baik.
"Pelaku usaha wisata sudah komitmen selalu menyarankan kepada tamunya untuk memakai masker dan di setiap hotel juga restoran menyediakan tempat cuci tangan," tutur Jeje.
Ia menjelaskan, biasanya wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Pangandaran fokus di pantai barat, namun sudah dua pekan menyebar ke berbagai lokasi wisata.
"Gabungan petugas juga melakukan tes PCR secara acak kepada wisatawan di pantai barat Pangandaran," katanya.
Jika ada wisatawan yang menolak di PCR maka tidak boleh berada di pantai barat Pangandaran dan dipersilahkan keluar lokasi.
"Apabila ada yang positif maka langsung dilakukan evakuasi," tutur Jeje.
Biasanya kendaraan pengunjung di ujung toll gate mengarah ke jalur pantai barat. Saat ini sudah banyak yang ke arah Pamugaran.
Sementara Kapolres Ciamis AKBP Wahyu Broto Narsono Adhi mengatakan berdasarkan kajian pantai barat Pangandaran menjadi pusat konsentrasi para pengunjung.
"Untuk memecah konsentrasi, kendaraan pengunjung masuk melalui pintu toll gate utama dengan menggunakan pola satu arah," kata Wahyu.
Wahyu menambahkan, petugas telah berhasil mengatur dan menyebar kendaraan pengunjung ke sejumlah lokasi di kawasan objek wisata Pangandaran.
"Kondisi tersebut diharapkan bisa berlanjut sehingga masyarakat sadar terhadap protokol kesehatan," ucapnya.
Jika upaya yang telah dilakukan dinilai berhasi, maka pola tersebut akan kembali digunakan untuk penanganan lonjakan pengunjung saat libur panjang.
(atk)