Rencana Pemerintah Israel Caplok Tepi Barat Bakal Tuai Bencana

Senin, 01 Juni 2020 - 08:58 WIB
loading...
Rencana Pemerintah Israel Caplok Tepi Barat Bakal Tuai Bencana
(Baca juga: Netanyahu: Kami Akan Caplok 30% Wilayah Tepi Barat ke Israel)Rencana Israel Caplok Tepi Barat Sarat dengan Bencana Ilustrasi
A A A
TEL AVIV - Rencana Israel untuk mencaplok lebih banyak tanah dari wilayah Palestina yang diduduki di Tepi Barat akan membawa bencana baru bagi warga Palestina. Para pejabat dan pengamat menyebut, ini bisa mirip dengan eksodus massal warga Palestina pada tahun 1948, yang dikenal sebagai Nakba.

"Pencaplokan Lembah Jordan adalah upaya untuk menyelesaikan bencana tahun 1948 dan untuk sepenuhnya melenyapkan perjuangan Palestina," kata Hanan Ashrawi, anggota Dewan Legislatif Palestina, seperti dilansir Anadolu Agency. (Baca juga: Yordania Ingatkan AS-Inggris Soal Pencaplokan Tepi Barat oleh Israel)

Peringatan ke-72 Nakba tiba pada saat pemerintah sayap kanan ekstremis di Israel bertekad untuk memperluas wilayahnya ke semua wilayah Palestina. (Baca juga: Bela Palestina tapi Mesra dengan Israel, Erdogan Dicap Munafik)

Ashrawi, yang menjabat sebagai juru bicara resmi delegasi Palestina untuk proses perdamaian Timur Tengah pada awal 90-an, menyalahkan pemerintah Amerika Serikat (AS) atas hal itu. Dia mengatakan, AS adalah mitra dalam kejahatan pada saat dunia disibukkan dengan pecahnya Covid-19.

Ia berharap negara-negara Eropa akan berbicara menentang aneksasi. "Ada beberapa langkah internasional dan ancaman terhadap Israel. Ada negara-negara Eropa yang akan bergerak dan tidak akan tinggal diam dalam menghadapi aneksasi," ucapnya.

"Selain itu, ancaman Yordania baru-baru ini terhadap Israel jika menerapkan aneksasi yang menimbulkan ancaman eksistensial karena aneksasi akan diterapkan di perbatasan Yordania juga," katanya. (Baca juga: Netanyahu: Saya Tak Akan Lewatkan Peluang Caplok Tepi Barat)

Ashrawi kemudian mengatakan bahwa Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) telah mendesak semua lembaga internasional untuk melindungi perjuangan Palestina demi mematuhi hukum dan norma internasional.

PLO telah meminta negara-negara Eropa untuk mengambil langkah proaktif yang mendesak untuk mencegah langkah Israel. "Ada pesan yang jelas kepada Israel, bahwa Eropa tidak akan diam tentang aneksasi," katanya.

Dia menyalahkan Israel karena melakukan pembersihan etnis di Lembah Jordan dan menghancurkan semua yang menjadi milik warga Palestina di sana. Sebanyak 50 ribu warga Palestina yang tinggal di Lembah Jordan memiliki sekitar 12.355 hektar lahan pertanian.

Abdel-Sattar Qassem, dari Universitas Al-Najah di Nablus, mengatakan dia tidak mengharapkan Otoritas Palestina untuk mengambil posisi yang jauh lebih kuat untuk menentang rencana Israel tersebut. (Baca juga: Netanyahu: Kami Akan Caplok 30% Wilayah Tepi Barat ke Israel)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2147 seconds (0.1#10.140)