Khawatir Kasus Covid-19 Naik, Pemkot Tak Ingin Buru-Buru Gelar PTM
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar memastikan tak ingin buru-buru menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Padahal, dari hasil Focus Group Discussion (FGD) antara Dewan Pengawas Pendidikan, Dinas Pendidikan ( Disdik ), Ahli Epidemiolog dan Organisasi Keguruan, sepakat mendesak pemerintah menggelar PTM untuk kecamatan penyandang zona hijau.
Wali Kota Makassar , Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto mengaku khawatir kasus harian Covid-19 kembali mengalami peningkatan. Dirinya hanya ingin menggelar tatap muka jika Makassar secara keseluruhan sudah menyandang zona kuning.
"Boleh diusulkan, tetapi kita-kita yang tau kondisi. Dewan Pendidikan dalam bahasa pendidikan iya. Tuntutan anak-anak, tuntutan orang tua, guru mau PTM. Tapi kami yang tau (kondisi)," tuturnya.
Soal kecamatan yang sudah zona hijau, Danny tak ingin sesumbar, namun potensi pembukaan harus tetap dikaji mendalam bersama Ahli Epidemilog. Misalnya, Kecamatan Kepulauan Sangkarrang.
Pihaknya juga akan membicarakan hal itu bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
"Ini pasti saya akan bicarakan matang dengan seluruh Forokopimda. Persiapan boleh dilakukan 48 kriteria boleh kita penuhi, tapi kami tidak akan main-main. Kalau kita iyakan berarti kita kawal habis-habisan, kalau tidak kita tegas," lanjutnya.
Sementara itu, menanggapi sikap Wali Kota Makassar, Ketua Dewan Pendidikan Kota Makassar, Rudianto Lallo mengatakan akan menghormati keputusan Wali Kota.
"Kita menghormati itu, apalagi tren Makassar makin menurun. Kalau tidak salah Pak Wali juga sudah menyiapkan regulasi tentang itu, ini masalah waktu saja," tuturnya.
Meski demikian, dirinya tetap mengharapkan Wali Kota bisa tetap memberi restu bagi daerah zona hijau agar bulan September ini PTM bisa digelar.
"Dinas Pendidikan juga sudah menggodok aturan terkait PTM, termasuk disampaikan akan ada Satgas yang akan mengawasi sekolah-sekolah. Jadi kalau Disdik sudah siap, kenapa tidak kita mulai saja. Karena bedalah kualitas daring dan tatap muka," pungkasnya.
Padahal, dari hasil Focus Group Discussion (FGD) antara Dewan Pengawas Pendidikan, Dinas Pendidikan ( Disdik ), Ahli Epidemiolog dan Organisasi Keguruan, sepakat mendesak pemerintah menggelar PTM untuk kecamatan penyandang zona hijau.
Wali Kota Makassar , Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto mengaku khawatir kasus harian Covid-19 kembali mengalami peningkatan. Dirinya hanya ingin menggelar tatap muka jika Makassar secara keseluruhan sudah menyandang zona kuning.
"Boleh diusulkan, tetapi kita-kita yang tau kondisi. Dewan Pendidikan dalam bahasa pendidikan iya. Tuntutan anak-anak, tuntutan orang tua, guru mau PTM. Tapi kami yang tau (kondisi)," tuturnya.
Soal kecamatan yang sudah zona hijau, Danny tak ingin sesumbar, namun potensi pembukaan harus tetap dikaji mendalam bersama Ahli Epidemilog. Misalnya, Kecamatan Kepulauan Sangkarrang.
Pihaknya juga akan membicarakan hal itu bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
"Ini pasti saya akan bicarakan matang dengan seluruh Forokopimda. Persiapan boleh dilakukan 48 kriteria boleh kita penuhi, tapi kami tidak akan main-main. Kalau kita iyakan berarti kita kawal habis-habisan, kalau tidak kita tegas," lanjutnya.
Sementara itu, menanggapi sikap Wali Kota Makassar, Ketua Dewan Pendidikan Kota Makassar, Rudianto Lallo mengatakan akan menghormati keputusan Wali Kota.
"Kita menghormati itu, apalagi tren Makassar makin menurun. Kalau tidak salah Pak Wali juga sudah menyiapkan regulasi tentang itu, ini masalah waktu saja," tuturnya.
Meski demikian, dirinya tetap mengharapkan Wali Kota bisa tetap memberi restu bagi daerah zona hijau agar bulan September ini PTM bisa digelar.
"Dinas Pendidikan juga sudah menggodok aturan terkait PTM, termasuk disampaikan akan ada Satgas yang akan mengawasi sekolah-sekolah. Jadi kalau Disdik sudah siap, kenapa tidak kita mulai saja. Karena bedalah kualitas daring dan tatap muka," pungkasnya.
(agn)