Aksi Sadisnya Viral di Medsos, Ustaz Penganiaya Santri di Demak Nangis Dibekuk Polisi

Senin, 06 September 2021 - 01:52 WIB
loading...
Aksi Sadisnya Viral di Medsos, Ustaz Penganiaya Santri di Demak Nangis Dibekuk Polisi
Polisi bergerak cepat menangani kasus dugaan kekerasan di sebuah pondok pesantren di Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Foto/Ist.
A A A
DEMAK - Aksi sadis seorang ustaz viral di media sosial. Videonya saat menganiaya para santri yang masih anak-anak beredar luas di media sosial. Polisi bergerak cepat menangani kasus dugaan kekerasan di sebuah pondok pesantren di Kabupaten Demak, Jawa Tengah tersebut.



"Sudah kami amankan pelakunya," kata Kapolres Demak, AKBP Budi Adhy Buono, melalui pesan singkat, Minggu (5/9/2021). Dia menjelaskan, penganiayaan itu terjadi di pondok pesantren yang berlokasi di Desa Jogoloyo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Demak. Penganiayaan terjadi pada Rabu (1/9/2021) sekitar pukul 22.00 WIB.



"Polsek Wonosalam, Polres Demak, telah melakukan pemeriksaan kepada korban dan beberapa saksi. Satreskrim Polres Demak, berhasil mengamankan pelaku penganiayaan berinisial M umur 33 tahun, laki-laki, pengasuh ponpes," ungkapnya.



Aksi penganiayaan sadis seorang ustaz tersebut, menggemparkan warga setelah video kekerasan yang menimpa sejumlah santri anak-anak beredar di media sosial. Dalam video terlihat seorang pria menganiaya sejumlah anak. Suara tamparan dan teriakan keras terdengar berkali-kali. Sementara sejumlah anak tetap dalam posisi berbaring.

Terlihat pula seorang bocah yang mendadak diangkat dan dipepet ke tembok. Video penganiayaan itu pun menjadi perbincangan warganet seperti yang diunggah di grup Facebook Info Seputar Demak. Meski baru diunggah empat jam, namun sudah menuai sekitar 4.000 komentar, dan dibagikan hingga 4.700 kali.



"Viral vidio ustaz menganiaya santri di Pondok Pesantren Tahfidz Anak Darul Musthofa Dukuh Krajan, Desa Jogoloyo, Kecamatan Wonosalam," tulis akun @Sultan Demak, yang mengunggah video.

Kebanyakan netizen mengecam keras perilaku pria dewasa yang menghajar anak-anak. Terlebih tindakan itu dilakukan di lingkungan pondok pesantren. Sebagian lainnya meminta warganet tak mudah menghakimi sebelum mengetahui latar belakang kasus tersebut.



"Kalo anak saya di gituin apalagi sampe di pukul, Udah ga ada kata jalur damai lagi. Udah hukum aja yang berbicara. Seenaknya aja main pukul-pukul anak orang," tulis akun @Pajamasmufishop.

"Yang namanya anak kecil ya seperti itu, tidak perlu kasar, yang penting tata krama dan sopan santun, apakah ustaz itu tidak pernah kecil, kalau sampai celaka atau gegar otak tanggung jawab, orang tua yang rugi, nama pesantren di mana anak itu mondok, pasti jelek dan tidak lagi yang mau mondok, hehehe mondok sendiri ustaznya, emangnya mau ngajar jin," imbuh akun @ Karin Lovu.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2450 seconds (0.1#10.140)