Peduli Nutrisi dan Kesehatan Reproduksi, Cegah Stunting Sejak Dini

Senin, 30 Agustus 2021 - 14:27 WIB
loading...
Peduli Nutrisi dan Kesehatan...
Forum Kepoin GenBest bertajuk Remaja Beraksi: Peduli Nutrisi dan Kesehatan Reproduksi yang diselenggarakan secara daring untuk remaja di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, Kamis (26/8/2021).
A A A
PASAMAN BARAT - Menyongsong bonus demografi pada 2030, Presiden Joko Widodo menargetkan angka prevalensi stunting di Indonesia turun ke angka 14 persen atau di bawah ambang batas stunting yang ditetapkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO), yaitu 20 persen. Stunting menjadi isu yang penting karena membawa implikasi kepada kemajuan suatu bangsa.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Wiryanta dalam Forum Kepoin GenBest bertajuk 'Remaja Beraksi: Peduli Nutrisi dan Kesehatan Reproduksi' yang diselenggarakan secara daring untuk remaja di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, Kamis (26/8/2021).

“Bonus demografi membawa kita pada tingginya proporsi angkatan kerja, oleh karena itu pemerintah menetapkan agar kita bisa memiliki sumber daya manusia yang unggul, memiliki kompetensi, dan memiliki kepribadian Indonesia. Hal ini juga berkaitan dengan Era Keemasan Indonesia di tahun 2045 agar bisa menjadi bangsa yang terpandang di dunia,” ujar Wiryanta.

Dia berharap remaja bersama para pemangku kepentingan ikut serta menyebarkan informasi yang didapatkan melalui Forum GenBest kepada para remaja putri sebagai calon ibu dan para ibu muda. Penyebaran informasi diperlukan agar mereka menyadari pentingnya pencegahan stunting sejak dini, khususnya dengan peduli pada nutrisi dan kesehatan reproduksi.
Peduli Nutrisi dan Kesehatan Reproduksi, Cegah Stunting Sejak Dini

Dokter Spesialis Gizi Cut Harfiah Halidha mengatakan remaja seringkali tidak menyadari obesitas dan malnutrisi. Terlebih pada masa pandemi seperti saat ini, seringkali remaja mengkonsumsi banyak makanan namun aktivitasnya lebih sedikit atau justru sebaliknya.

Aktivitas yang sedikit menyebabkan asupan makanan menjadi berkurang, sehingga menyebabkan malnutrisi. “Untuk mengetahui kita obesitas atau malnutrisi, kita bisa hitung sendiri dengan cara membagi berat badan dengan tinggi badan dalam meter kuadrat,” tutur Cut.

Menurutnya, secara ideal indeks massa tubuh berkisar 18,5-29,9/m 2. Indeks massa tubuh yang dikategorikan sebagai obesitas adalah di atas 29,9/m 2 . Sementara untuk malnutrisi memiliki indeks massa tubuh di bawah 18,5/m 2 .

Cut menyoroti tren remaja saat ini yaitu semakin kurus semakin baik, padahal ini bisa menjadi tanda malnutrisi. “Malnutrisi juga punya efek samping jangka pendek dan jangka panjang. Efek jangka pendeknya adalah mengganggu perkembangan fungsi otak, sementara efek jangka panjangnya adalah menurunkan IQ serta daya tangkap yang rendah,” ujarnya.

Selain itu, malnutrisi juga bisa berdampak pada pertumbuhan fisik serta perkembangan organ reproduksi. Cut memberikan tips untuk memenuhi gizi harian dengan mengonsumsi makanan yang mengandung makronutrien dan mikronutrien. “Makanan harus lengkap dengan karbohidrat, protein, dan lemak. Ada nasi, lauk-pauk, protein hewani, dan sayuran serta menghindari makanan tinggi lemak atau kolesterol seperti santan,” katanya.

Cuta juga menyarankan untuk menghindari makanan tinggi lemak terlebih di saat jam selingan dan ganti kudapan atau snack dengan buah ataupun jus buah. Tim Komunikasi, Informasi, dan Edukasi Stunting Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Gultom Hernalom menjelaskan, kesehatan reproduksi perlu diperhatikan agar tidak mengakibatkan stunting di masa depan.

“Hal ini dikarenakan remaja adalah calon ibu di masa depan. Kalau remaja tidak tahu karena kurangnya akses informasi tentang layananan kesehatan reproduksi atau remaja tidak peduli dengan kesehatan reproduksi, maka hal itulah yang akan menyebabkan stunting di masa depan,” ujarnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5971 seconds (0.1#10.140)