Menjelang Musim Hujan, Titik Rawan Banjir Perlu Diwaspadai
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG ) memprediksi musim hujan akan datang lebih cepat tahun ini. Titik-titik rawan banjir di Kota Makassar perlu diwaspadai. Peristiwa banjir yang merugikan warga hampir setiap tahun harus diantisipasi.
Adapun yang menjadi wilayah rawan banjir di Kota Makassar di antaranya Kodam III, Kawasan Rappokalling, Coko Nuri, Swadaya, dan Nipa-nipa (Blok 8 dan 10 Antang).
Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Makassar bersama pihak kecamatan mulai bergerak melakukan pembenahan drainase untuk mengantisipasi dampak masuknya musim hujan.
"PU sementara melakukan pengerukan sedimen di 43 titik. Sedimen yang dikeruk itu sekitar 192 kubik per hari, kita percepat karena memang ada antisipasi hujan lebih awal," terang Kepala Bidang PSDA dan Drainase DPU Makassar, Syafar Madjid.
Sementara lima titik krusial, kata dia, telah mendapat perlakuan khusus dengan pengerahan dua eskavator spider untuk mengangkut sedimen.
Dia mengakui jumlah tersebut masih minim. DPU Makassar sempat berencana melakukan penambahan satu unit dengan pagu Rp3,5 miliar agar pengerukan bisa lebih cepat. Hanya saja, pengadaan batal dilakukan akibat adanya adjustment anggaran.
Syafar mengatakan, pihaknya juga sudah berkoordinasi khusus jauh-jauh hari dengan Balai Besar Wilayah Pompengan dan Jeneberang ( BBWSPJ ) untuk melakukan pengerukan kanal dan sungai, salah satu contohnya Sungai Balangturungan.
"Seperti di kawasan Nipah-Nipah, salah satunya Antang Blok 10 yang terdampak itu, makanya kota koordinasi dengan balai besar wilayah sungai karena itu ranahnya," ucapnya.
Sementara dirinya juga mendesak pihak kecamatan merampungkan penataan drainase masing-masing.
Dihubungi, Camat Bontoala Arman Nurdin, mengklaim Satgas Drainase di wilayahnya sudah dikerahkan. "Satgas drainase mulai diaktifkan. Kami berkomitmen dan berusaha agar drainase bisa berfungsi maksimal sehingga tidak menimbulkan genangan," ucapnya.
Hal yang sama dismapiakan Camat Mamajang, Edward Supriansyah. Dia mengatakan pihaknya akan menerjunkan tim khusus untuk membenahi drainase hari ini, Senin (30/8/2021).
"Itu kita lakukan memang untuk mengantisipasi terjadinya banjir," ujarnya singkat.
Sebelumnya Wali Kota Makassar , Moh Ramdhan Pomanto mengaku telah mempersiapkan tempat pengunsian jika kemudian hari terjadi banjir parah akibat cuaca ekstrem.
"BMKG saya lihat musim hujan September ini, dan ada kemungkinan banjir sehingga kita siapkan memang tempat pengungsian, itu makanya kita bangun GOR," ujarnya.
Lihat Juga: Malang Selatan Dikepung Banjir hingga Tanah Longsor, Ratusan Rumah dan Infrastruktur Rusak
Adapun yang menjadi wilayah rawan banjir di Kota Makassar di antaranya Kodam III, Kawasan Rappokalling, Coko Nuri, Swadaya, dan Nipa-nipa (Blok 8 dan 10 Antang).
Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Makassar bersama pihak kecamatan mulai bergerak melakukan pembenahan drainase untuk mengantisipasi dampak masuknya musim hujan.
"PU sementara melakukan pengerukan sedimen di 43 titik. Sedimen yang dikeruk itu sekitar 192 kubik per hari, kita percepat karena memang ada antisipasi hujan lebih awal," terang Kepala Bidang PSDA dan Drainase DPU Makassar, Syafar Madjid.
Sementara lima titik krusial, kata dia, telah mendapat perlakuan khusus dengan pengerahan dua eskavator spider untuk mengangkut sedimen.
Dia mengakui jumlah tersebut masih minim. DPU Makassar sempat berencana melakukan penambahan satu unit dengan pagu Rp3,5 miliar agar pengerukan bisa lebih cepat. Hanya saja, pengadaan batal dilakukan akibat adanya adjustment anggaran.
Syafar mengatakan, pihaknya juga sudah berkoordinasi khusus jauh-jauh hari dengan Balai Besar Wilayah Pompengan dan Jeneberang ( BBWSPJ ) untuk melakukan pengerukan kanal dan sungai, salah satu contohnya Sungai Balangturungan.
"Seperti di kawasan Nipah-Nipah, salah satunya Antang Blok 10 yang terdampak itu, makanya kota koordinasi dengan balai besar wilayah sungai karena itu ranahnya," ucapnya.
Sementara dirinya juga mendesak pihak kecamatan merampungkan penataan drainase masing-masing.
Dihubungi, Camat Bontoala Arman Nurdin, mengklaim Satgas Drainase di wilayahnya sudah dikerahkan. "Satgas drainase mulai diaktifkan. Kami berkomitmen dan berusaha agar drainase bisa berfungsi maksimal sehingga tidak menimbulkan genangan," ucapnya.
Hal yang sama dismapiakan Camat Mamajang, Edward Supriansyah. Dia mengatakan pihaknya akan menerjunkan tim khusus untuk membenahi drainase hari ini, Senin (30/8/2021).
"Itu kita lakukan memang untuk mengantisipasi terjadinya banjir," ujarnya singkat.
Sebelumnya Wali Kota Makassar , Moh Ramdhan Pomanto mengaku telah mempersiapkan tempat pengunsian jika kemudian hari terjadi banjir parah akibat cuaca ekstrem.
"BMKG saya lihat musim hujan September ini, dan ada kemungkinan banjir sehingga kita siapkan memang tempat pengungsian, itu makanya kita bangun GOR," ujarnya.
Lihat Juga: Malang Selatan Dikepung Banjir hingga Tanah Longsor, Ratusan Rumah dan Infrastruktur Rusak
(agn)