8 Lagu Daerah Populer, dari Masa ke Masa Tetap Enak Didengar

Sabtu, 28 Agustus 2021 - 09:06 WIB
loading...
A A A
4. Bungong Jeumpa (Aceh)
Lagu Bungong Jeumpa kembali dikenal karena dinyanyikan oleh para penari dalam upacara pembukaan Asian Games 2018 di Stadion GBK, Jakarta. Bungong Jeumpa berarti bunga cempaka yang memang dicintai masyarakat Aceh.

Melansir informasi seri budaya Kemendikbud, Bungong Jeumpa sendiri dahulu sangat subur tumbuh di tanah Serambi Mekah. Namun, kini keberadaannya justru sukar ditemui. Sementara itu, jika menilik penelitian yang dipublikasikan dalam Jurnal Samudra Bahasa tahun 2018, lagu Bungong Jeumpa juga mengisahkan tentang cantiknya gadis Aceh dengan budi pekertinya yang amat baik.

Oleh karena itu, dalam salah satu liriknya dikatakan ‘Bungong Jempa Bungong Jeumpa, Meugah di Aceh’. Kata ‘Meugah’ di sini digunakan sebagai kalimat yang meninggikan posisi gadis asal Aceh.

5. Jali-Jali (DKI Jakarta)
Selanjutnya, ada lagu daerah asal ibukota Jakarta, Jali-Jali. Lagu ini sudah pasti sangat familiar di telinga masyarakat Indonesia. Tidak diketahui pasti siapa pencipta asli lagu ini, dan kapan lagu ini diciptakan. Namun, lagu Jali-Jali sudah populer sejak masa kolonial Belanda.

Jali-Jali dipopulerkan oleh seorang pimpinan orkes keroncong, M Sagi sekitar tahun 1942. Lagu daerah ini berisi pantun yang dirangkai dan dipadukan dengan menggunakan musik. Isinya, menghibur seseorang yang sedang berada dalam kondisi sedih.

6. Manuk Dadali (Jawa Barat)
Lagu Manuk Dadali merupakan lagu daerah berbahasa Sunda yang berasal dari Jawa Barat, dan diciptakan oleh Sambas Mangundikarta. Manuk Dadali sendiri berarti Burung Garuda.

Dalam artikel berjudul ‘An Analysis of Moral Values Found in Traditional Song: Manuk Dadali’ yang dipublikasi dalam Seminar Nasional Pendidikan tahun 2019 menyebut, jika lagu ini mengimplementasikan bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa besar, pemberani dan dihormati oleh negara-negara lain. Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat Indonesia juga dikenal hidup saling menyayangi dan rukun.

7. Gundul Pacul (Jawa Tengah)
Gundul Pacul, merupakan lagu anak-anak tradisional asal Jawa Tengah dan DIY. Mengutip informasi yang ada dalam laman resmi Badan Kepegawaian Derah (BKD) DI Yogyakarta, lagu Gundul Pacul merupakan warisan Sunan Kalijaga dan diciptakan sekitar tahun 1400.

Meskipun merupakan lagu anak-anak, namun Gundul Pacul memiliki makna yang sangat dalam.
Dalam situs BKD DIY disebutkan bahwa makna dari lagu ini adalah meskipun seseorang sudah memiliki jabatan atau berposisi sebagai pemimpin, namun ia tidak boleh lupa untuk mengupayakan kesejahteraan rakyatnya.

8. Rek Ayo Rek (Jawa Timur)
Lagu tradisional selanjutnya adalah Rek Ayo Rek asal Jawa Timur ciptaan Is Haryanto. Lagu ini menceritakan tentang seseorang yang mengajak sahabat-sahabatnya untuk mengelilingi kota Surabaya. Maka dari itu, lagu tersebut terkenal dengan lagu persahabatan.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1671 seconds (0.1#10.140)