UAS Beri Tausiah di Musala Kawasan Banjir Terparah di Kota Padang

Kamis, 26 Agustus 2021 - 12:59 WIB
loading...
UAS Beri Tausiah di Musala Kawasan Banjir Terparah di Kota Padang
Mengawali ceramahnya UAS mengingatkan, segala yang diciptakan Allah tidak bernilai sia-sia. MPI/Rus Akbar
A A A
PADANG - Di tengah kunjungannya ke Kota Padang, Ustaz Abdul Somad (UAS) juga menyempatkan diri memberikan tausiah subuh di Musala Al-Ihsan Perumahan Griya Anak Air Permai, Kelurahan Batipuh Panjang, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Kamis (26/8/2021).

Musala tempat UAS berceramah tersebut berada di salah satu kawasan yang baru tertimpa banjir besar di Padang beberapa hari yang lalu.

Mengawali ceramahnya UAS mengingatkan, segala yang diciptakan Allah tidak bernilai sia-sia. Bahkan selalu ada hikmah dari setiap bencana. Tinggal sekuat apa manusia bisa menggali hikmah yang terpendam di balik bencana tersebut.

"Seperti kali ini. Saya sebelumnya sempat bertanya-tanya dalam hati kenapa saya diundang berceramah ke musala ini dan apa pula dasar pemilihannya. Ternyata dari informasinya rupanya kawasan komplek di sekeliling musala ini sebelumnya sempat dihantam musibah banjir besar. Jadi menurut saya ini salah satu hikmahnya dan hadiah dari Allah," ujar UAS sembari menyapa hangat jamaah saat itu.

Begitu juga terkait kondisi wabah Covid-19 yang sampai hari ini belum juga mereda, UAS berharap umat Islam mengambil hikmahnya dan jangan sampai membuat kehilangan kendali akal sehat.

"Semua yang terjadi di dunia ini tentu atas rencana dan ketentuan Sang Maha Kuasa. Karenanya umat Islam harus bijak dan senantiasa mengedepankan prasangka baik (husnudzan). Marilah kita ambil hikmah dari musibah Covid-19 ini. Semua yang terjadi di dunia ini pasti ada hikmahnya," ujar ulama yang juga fasih berbahasa Minang tersebut.

UAS juga mengatakan, untuk umat Islam tidak boleh meninggalkan salat subuh berjamaah. UAS yakin dengan kebiasaan salat subuh berjamaah maka akan menumbuhkan kebutuhan dan kesenangan dalam diri. Baca: Musim Kemarau Tiba, Lahan TPA Heleut Majalengka Terbakar.

"Di antara bekal yang kita bawa mati adalah salat subuh berjamaah. nanti mati mau bawa apa? Memangnya harta ini dibawa? Memangnya keluarga bisa menolong? Nanti dikubur mau bawa? Berawal dari keterpaksaan lama-lama jadi kesenangan, lama-lama jadi kebutuhan, inilah yang menyelamatkan kita," katanya mengakhiri ceramah subuhnya berdurasi 60 menit itu. Baca Juga: Kasus COVID-19 Menurun, Zona Merah di Jatim Tersisa 4 Daerah.

Usai tausiah UAS juga menyerahkan bantuan Aquran disertai beras kepada pengurus Musala Al-Ihsan untuk bisa dimanfaatkan bagi para jamaah setempat.
(nag)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4075 seconds (0.1#10.140)