Musim Kemarau Tiba, Lahan TPA Heleut Majalengka Terbakar

Kamis, 26 Agustus 2021 - 12:47 WIB
loading...
Musim Kemarau Tiba, Lahan TPA Heleut Majalengka Terbakar
Kepulan asap masih terlihat di sela-pepohonan sisa terbakar di TPA Heleut. Foto/MPI/Inin Nastain
A A A
MAJALENGKA - Memasuki musim kemarau , bencana alam kebakaran mulai menghantui Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. TPA Heleut, Kecamatan Kadipaten adalah salah satu titik yang selama ini rutin dilanda musibah itu, setiap kali datang musim kemarau.

Rabu (25/8/2021) malam, sekitar setengah hektar lahan di TPA itu hangus terbakar. Akibatnya, warga sekitar, termasuk petugas di TPA sempat mengalami gangguan pernafasan ringan.

Koordinator TPA Heleut Cucung Wahyudin mengatakan, selama ini kebakaran sudah rutin terjadi setiap masuk musim kemarau. Namun, kebakaran tersebut dipastikan bukan dipicu dari adanya aktivitas warga yang membakar sampah.

Cucung memastikan, kebakaran berawal dari percikan gas yang berasal dari tumpukan sampah itu sendiri. "Dipicu Gas Metana, yang berasal dari tumpukan sampah itu. Siang hari panasnya terik, terus angin juga kenceng, ya udah memercik api. Tadi malam jam 20.00 WIB mulai muncul," kata dia.

Gas Metan yang berasal dari tumpukan sampah, menyebabkan terjadinya ledakan. Selama terjadi kebakaran, jelas dia, beberapa kali terdengar suara ledakan yang cukup besar. "Sebelum terbakar, sempat terdengar ledakan juga. Sekarang juga masih belum benar-benar padam, masih ada kepulan asap," jelas dia.

"Tadi malam mah lumayan, asapnya bikin mata perih. Tenggorokan juga jadi sakit. Ya karena Gas metana itu. Jangkauan asap sekitar 5 kilometer lah,," lanjut Cucung.

Musibah kebakaran di TPA tempatnya bertugas, kemungkinan masih akan terjadi pada tahun-tahun yang akan datang. Hal itu lantaran sistem di TPA itu yang memang cenderung masih 'tradisional.'

"Di sini kan sistemnya oven damping. Jadi, sampah lama, tertimbun oleh yang baru datang. Kalau pengen lebih aman mah, ya sistem Control rempil atau Sanitari rempil. Jadi sampah yang datang itu, diolah. Tapi itu butuh biaya yang besar," papar dia.

"Lokasi kebakaran tadi malam itu terjadi di tempat sampah yang baru datang. Itu (sampah baru datang) kan Metana nya masih tinggi. Kalau sekarang mah ya, udah lumayan terkendali lah, tapi ya tetap cukup khawatir juga untuk pegawai di sini, karena ya kandungan gas itu," tambah dia.

Sementara, lahan TPA sendiri memiliki luas sekitar 7,5 hektar. Sampai saat ini, baru sekitar 2,5 hektar yang sudah digunakan. "Yang terbakar mah sekitar 1,5 hektar. Kalau bicara cukup atau kurang luas lahan itu, ya masalah sampah kah nggak bakalan cukup berapapun luasnya," jelas dia.

Sementara, pantauan di lokasi, asap masih tampak mengepul dari salah satu titik TPA. Sejumlah pepohonan yang ada di sekitar TPA pun tampak mengering, sisa terbakar. "TPA ini dibangun pada 1984 lalu," tutur Cucung.

(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.9998 seconds (0.1#10.140)