Tangis Ibu di Jember Pecah Melihat Anaknya Tewas Tergantung, Diduga Terjerat Pinjol

Sabtu, 21 Agustus 2021 - 17:50 WIB
loading...
Tangis Ibu di Jember Pecah Melihat Anaknya Tewas Tergantung, Diduga Terjerat Pinjol
Diduga terjerat pinjaman online, seorang wanita pegawai rumah sakit di Jember ditemukan tewas menggantung di pintu tengah rumahnya. Foto/iNews TV/Bambang Sugiarto
A A A
JEMBER - Warga Desa Balung Lor, kecamatan Balung, Kabupaten Jember, digemparkan dengan jeritan histeris Yanti. Ibu rumah tangga, yang berprofesi sebagai pedagang tersebut tak kuasa melihat putri tercintanya, Esti Retno Palupi (23) tewas tergantung di pintu tengah rumahnya.



Melihat kondisi korban yang tergantung, warga akhirnya memutuskan tali yang menjerat korban dan berupaya memompa dada korban, karena belum ada tanda-tanda siuman akhirnya korban dirujuk ke rumah sakit. Sayangnya, nyawa gadis tersebut tak bisa diselamatkan.



Jenazah korban akhirnya dibawa pulang kembali ke rumah duka, dan dimakamkan di Tempat Pemkaman Umum (TPU) Desa Balung Lor. Para pelayat pun memadati rumah duka, untuk mengucapkan belasungkawa kepada orang tua korban.



Menurut Yanti, tidak menyangka jika anaknya melakukan tindakan bunuh diri. Padahal menurutnya, anak gadisnya tidak memiliki musuh atau memiliki masalah dengan orang lain. "Dia anak yang ceria dan supel, selalu berbicara jika ada masalah. Namun entah mengapa ia mengambil jalan pintas dengan cara bunuh diri, " ujarnya.

Terkait kabar jika almarhumah terjerat pinjaman online, yang terlihat dari ponsel milik almarhumah yang banyak berisi perbincangan serius dengan pemberi pinjaman online, Yanti mengaku tidak tahu-menahu. Apalagi ponsel milik almarhumah, saat ini disita polisi.



Pengakuan yang sama juga diungkapkan Ahmad yang merupakan tetangga korban. Dia menyebut almarhumah dikenal sosok yang baik dan ceria. "Saya tidak habis pikir mengapa korban tewas menggantung di pintu tengah rumahnya," ungkapnya.

Sementara itu Kapolsek Balung, AKP Sunarto mengaku masih melakukan penyelidikan atas kasus bunuh diri yang dilakukan korban, utamanya kemungkinan adanya ketakutan atas jeratan pinjaman online atau motif lain. "Kami telah mengumpulkan barang bukti, dan juga meminta keterangan saksi-saksi termasuk orang tuanya," terangnya.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.8089 seconds (0.1#10.140)