Kasdam I/Bukit Barisan: TNI-Polri Berada di Depan Kawal New Normal
loading...
A
A
A
MEDAN - Kepala Staf Kodam (Kasdam) I/ Bukit Barisan Brigjen TNI Didied Pramudito menyampaikan saat ini ada 4 provinsi di Indonesia yang siap melaksanakan new normal.
Keempat daerah tersebut adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Sumatera Barat dan Gorontalo, serta ada beberapa kabupaten/kota di Indonesia.
Kata Didied, seperti di daerah lain, TNI-Polri akan berada di depan jika hal tersebut dijalankan. Sementara pemerintah daerahmembantu bertugas mengimbau masyarakat tentang pendisiplinan protokol kesehatan. (BACA JUGA: Sebanyak 60 Mal di DKI Jakarta Siap Dibuka 5 Juni 2020)
“Protokol seperti jaga jarak, pakai masker, mengecek suhu tubuh, cuci tangan, membatasi jumlah kapasitas di sarana umum dan lain sebagainya yang harus menjadi perhatian,” kata Didied saat menghadiri rapat di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sumut, Jalan Jenderal Sudirman 41 Medan, Kamis (28/5/2020) sebagaimana dikutip http://covid19.sumutprov.go.id.
Sementara itu Asisten Perdata dan Tata Usaha Negara Kejaksaan Tinggi Sumut Mangasi Situmeang mengatakan bahwa new normal yang disampaikan presiden adalah untuk menyelamatkan ekonomi negara yang sedang menurun lantaran pandemi Covid-19. (BACA JUGA: Penerbangan Berkurang, Garuda Indonesia Kandangkan 70% Pesawatnya)
“Sebetulnya yang disampaikan presiden dengan new normal adalah bahwa dalam menghadapi pandemi ini masih butuh waktu mendapatkan vaksin, sementara kehidupan masyarakat khususnya yang menyangkut ekonomi harus tetap berlangsung,” kata Mangasi.
Keempat daerah tersebut adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Sumatera Barat dan Gorontalo, serta ada beberapa kabupaten/kota di Indonesia.
Kata Didied, seperti di daerah lain, TNI-Polri akan berada di depan jika hal tersebut dijalankan. Sementara pemerintah daerahmembantu bertugas mengimbau masyarakat tentang pendisiplinan protokol kesehatan. (BACA JUGA: Sebanyak 60 Mal di DKI Jakarta Siap Dibuka 5 Juni 2020)
“Protokol seperti jaga jarak, pakai masker, mengecek suhu tubuh, cuci tangan, membatasi jumlah kapasitas di sarana umum dan lain sebagainya yang harus menjadi perhatian,” kata Didied saat menghadiri rapat di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sumut, Jalan Jenderal Sudirman 41 Medan, Kamis (28/5/2020) sebagaimana dikutip http://covid19.sumutprov.go.id.
Sementara itu Asisten Perdata dan Tata Usaha Negara Kejaksaan Tinggi Sumut Mangasi Situmeang mengatakan bahwa new normal yang disampaikan presiden adalah untuk menyelamatkan ekonomi negara yang sedang menurun lantaran pandemi Covid-19. (BACA JUGA: Penerbangan Berkurang, Garuda Indonesia Kandangkan 70% Pesawatnya)
“Sebetulnya yang disampaikan presiden dengan new normal adalah bahwa dalam menghadapi pandemi ini masih butuh waktu mendapatkan vaksin, sementara kehidupan masyarakat khususnya yang menyangkut ekonomi harus tetap berlangsung,” kata Mangasi.
(vit)