Tinjau Vaksinasi dan Posko Pasar Sehat di Kendal, Kapolda Jateng Sampaikan Ini

Senin, 09 Agustus 2021 - 20:37 WIB
loading...
Tinjau Vaksinasi dan...
Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi saat meninjau pelaksanaan vaksinasi Merdeka Candi di Stadion Utama Kendal, Senin (9/8/2021). Foto/Humas Polda Jateng
A A A
SEMARANG - Kapolda Jawa Tengah (Jateng), Irjen Pol Ahmad Luthfi bersama Pangdam IV/Diponegoro Mayjen Rudianto dan Gubenur Jateng, Ganjar Pranowo berserta Kajati Jateng Arnold BM Angkouw meninjau pelaksanaan vaksinasi Merdeka Candi di Stadion Utama Kendal, Senin (9/8/2021).

Baca juga: COVID-19 di Klaten Meningkat, Kapolda Jateng Ajak Warga Terpapar Isolasi Terpusat

Selanjutnya, rombongan meninjau posko pasar sehat di pasar Kaliwungu, Kendal. Kapolda mengatakan, antusias masyarakat untuk mengikuti vaksinasi Merdeka Candi di Stadion Utama Kendal sangat tinggi. Ini menunjukkan bahwa masyarakat Kendal ingin tetap sesat dan tidak terpapar COVID-19.

Baca juga: Tangis Pecah di Pematangsiantar, Pasangan Lansia Tewas Digilas Truk Fuso

"Saya sangat senang setelah melihat antusias vaksinasi Merdeka Candi di Kendal yang tinggi. Mereka juga menerapkan prokes saat vaksinasi," katanya.

Kapolda Jateng juga menyebut tingkat kesadaran masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan sudah baik. "Pada pelaksanaan dua kegiatan di Kendal ini, semua masyarakat menerapkan prokes," ujarnya.

Sementara itu, Gubenur Jateng Ganjar Pranowo menyarankan agar konsep dasa bakul atau dasa penjual bisa diterapkan di pasar-pasar. Konsep yang mengadopsi dasa wisma dalam sistem sosial kemasyarakatan itu diharapkan bisa membantu untuk menerapkan disiplin protokol kesehatan antar pedagang.

"Saya tadi menyarankan, kalau dalam sistem sosial kita ada dasa wisma, sepuluh rumah saling kontrol, saling bantu dan saling bisa mengerti. Kalau di pasar nanti ada dasa penjual atau dasa bakul, maka penanganan COVID-19 menjadi gampang," jelas Ganjar.

Ganjar menjelaskan, konsep dasa bakul itu bisa didesain dengan menata tiap sepuluh pedagang yang berdekatan. Masing-masing memiliki tugas dan tanggungjawab untuk saling mengingatkan terkait disiplin protokol kesehatan seperti pemakaian masker dengan baik, sering cuci tangan, dan lainnya.

"Kalau (salah satu pedagang) maskernya melorot diingatkan. Mungkin mereka tidak sadar kalau sering bayar-membayar pakai uang, ini kan sebenarnya media (tempat virus berada), maka diingatkan sering cuci tangan. Sebenarnya hal simpel saja, bagaimana mereka bisa saling menjaga, termasuk saling jaga jarak," ungkapnya.

Pengecekan pasar bersama Forkompinda Jateng dan Kabupaten Kendal tersebut, dilakukan untuk memastikan bahwa protokol kesehatan di pasar tertata dan berjalan dengan baik.

Pedagang Pasar Kaliwungu terlihat sudah menerapkan standar operasional prosedur (SOP) protokol kesehatan yang ketat. Pengecekan suhu tubuh dan kelengkapan seperti pemakaian masker dilakukan sejak pedagang dan pembeli masuk ke pasar.

Petugas di Pasar juga menyiapkan masker apabila ada masyarakat yang datang tanpa memakai masker. Begitu juga dengan vaksinasi yang rutin dilakukan di pasar tersebut.

"Tadi saya tanya di dalam biasanya ramai pada hari Sabtu dan Minggu. Maka pada hari itu perlu dilakukan kontrol, kalau ada mahasiswa dan petugas di sini yang menjadi polisi COVID-19 maka jika ada yang tidak beres langsung diingatkan."

"Ini kemudian menjadi eling lan ngelingke. Eling kita menggunakan prokes, ngelingke kalau kemudian yang lain tidak menggunakan prokes dengan baik," ucap Ganjar.

Selain Pasar Kaliwungu Kendal, kata Ganjar, ada beberapa pasar di berbagai daerah di Jawa Tengah yang dijadikan percontohan pasar sehat. Di antaranya di Pati dan Grobogan yang juga sudah diujicobakan.

Menurut Ganjar, uji coba pasar sehat di Pati bahkan pedagangnya ada yang ditata sampai di luar pasar seperti halnya Kota Salatiga pada masa awal pandemi.

"Pekan ini saya akan keliling untuk melihat dan mengontrol praktik di pasar-pasar seperti di Kendal ini. Kalau semua bisa mengontrol dan dikendalikan dari depan, masyarakatnya disiplin, maka akan bagus."

"Minimal pakai masker dan juga vaksinasi yang diberikan bisa membantu. Kalau banyak pasar melakukan seperti ini akan lebih bagus," tandasnya.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4221 seconds (0.1#10.140)