TPNPB OPM Pamer Senjata Rampasan, Ini Penjelasan Polda Papua
loading...
A
A
A
Menanggapi Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal mengatakan, KKB pimpinan Egianus Kogoya terus melakukan provokatif dan menyebarkan berita atau informasi yang menimbulkan kepanikan warga di Papua khususnya di Kabupaten Nduga.
"Kami tidak pernah menerima laporan dari Polres jajaran terkait kejadian tersebut. Yang terjadi yaitu penganiayaan dan perampasan senjata api milik anggota Polri yang berada di Pos Pol 99 Polres Paniai pada hari Jumat tanggal 15 Mei 2020," kata Kabid Humas dalam pernyataan tertulis yang diterima SINDOnews, Kamis (28/5/2020).
Selain kejadian perampasan tiga pucuk senjata di Pospol 99, kata dia, KKB juga melakukan aksinya di beberapa daerah yakni penembakan terhadap warga non karyawan di Mile 61 Area Freeport Kabupaten Mimika pada hari Kamis 21 Mei 2020 dan melakukan penembakan terhadap dua petugas medis di Intan Jaya pada hari Jumat 22 Mei lalu yang menyebabkan satu petugas medis gugur saat menjalankan tugas kemanusiaan di Distrik Wandai Kabupaten Intan Jaya.
Untuk satu tenaga medis yang selamat saat ini masih menjalani perawatan intensif di RSUD Nabire
"Kami akan terus mengejar para pelaku, memang anggota kami di lapangan mengalami hambatan terkait medan yang sulit tetapi itu bukan suatu halangan bagi TNI/Polri untuk melakukan penegakkan hukum kepada kelompok tersebut," tandasnya.
"Kami tidak pernah menerima laporan dari Polres jajaran terkait kejadian tersebut. Yang terjadi yaitu penganiayaan dan perampasan senjata api milik anggota Polri yang berada di Pos Pol 99 Polres Paniai pada hari Jumat tanggal 15 Mei 2020," kata Kabid Humas dalam pernyataan tertulis yang diterima SINDOnews, Kamis (28/5/2020).
Selain kejadian perampasan tiga pucuk senjata di Pospol 99, kata dia, KKB juga melakukan aksinya di beberapa daerah yakni penembakan terhadap warga non karyawan di Mile 61 Area Freeport Kabupaten Mimika pada hari Kamis 21 Mei 2020 dan melakukan penembakan terhadap dua petugas medis di Intan Jaya pada hari Jumat 22 Mei lalu yang menyebabkan satu petugas medis gugur saat menjalankan tugas kemanusiaan di Distrik Wandai Kabupaten Intan Jaya.
Untuk satu tenaga medis yang selamat saat ini masih menjalani perawatan intensif di RSUD Nabire
"Kami akan terus mengejar para pelaku, memang anggota kami di lapangan mengalami hambatan terkait medan yang sulit tetapi itu bukan suatu halangan bagi TNI/Polri untuk melakukan penegakkan hukum kepada kelompok tersebut," tandasnya.
(sms)