TPNPB OPM Pamer Senjata Rampasan, Ini Penjelasan Polda Papua

Kamis, 28 Mei 2020 - 23:27 WIB
loading...
TPNPB OPM Pamer Senjata...
TPNPB yang merupakan sayap militer Organisasi Papua Merdeka (OPM) kembali memamerkan kekuatan senjata api yang dimilikinya lewat media sosial, Kamis (27/5/2020). Foto TPNPB
A A A
TIMIKA - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) yang merupakan sayap militer Organisasi Papua Merdeka ( OPM ) kembali memamerkan kekuatan senjata api y ang dimilikinya lewat media sosial, Kamis (27/5/2020). Mereka mengaku senjata-senjata tersebut merupakan hasil operasi rampasan dari aparat keamanan di wilayah Kenyam Kabupaten Nduga, maupun beberapa wilayah lainnya.

Panglima TPNPB Kodap III Ndugama Egianus Kogoya mengatakan, berbagai perlengkapan militer tersebut didapat ketika merampas sebuah camp yang diduduki oleh aparat keamanan Indonesia. Egianus menambahkan, bahwa telah diambil peluru dari puluhan magazen, tas ransel, baju perlengkapan, dan uang tunai. (Baca:Buntut Surat ke Presiden, Ruslan Buton Dijemput Paksa Polisi)

Dia menyebut kejadian tersebut berlangsung pada 23 Mei 2020, namun tidak berlangsung lama karena TPNPB mendapati aparat Indonesia kembali melakukan penerjunan pasukan menggunakan 4 buah helikopter.

Egianus menegaskan, bahwa demi keselamatannya dan anak buah maka kelompok Kodap III Ndugama terpaksa menarik diri dan kembali memasuki hutan untuk bersembunyi dari kejaran aparat.

Langkah kabar mundurnya gerombolan Egianus Kogoya juga dibenarkan oleh salah seorang warga yang diketahui saat itu sedang berada di hutan.

AT (masyarakat) mengtakan bahwa tepat pada 22 Mei lalu seluruh warga telah diancam untuk meninggalkan rumah dan segera kabur masuk ke hutan. AT menjelaskan, bahwa saat itu kelompok Egianus memaksa dengan alasan akan terjadi perang antara Kodap III dengan pasukan aparat keamanan Indonesia.

AT merasa kesal lantaran merasa direpotkan dengan kehadiran kelompok TPNPB yang seolah kembali mengancam ketenteraman masyarakat di Nduga secara umum. Ia menuturkan bahwa kelompok masyarakat sipil tidak seharusnya dilibatkan dalam agenda perang, bahkan sudah setahun belakangan daerah di Kenyam ini sudah cukup aman.

AT juga mengatakan bahwa mayoritas masyarakat di Kota Kenyam menyatakan ketidak sukaannya terhadap kelompok TPNPB yang terus menerus merugikan dan menghambat. "Oleh karena itu segala bentuk ‘atas nama’ yang dilakukan oleh TPNPB tidak mutlak karena hanya ancaman,"timpalnya.

Sementara Jubir Komnas-TPNPB Sebby Sambom mengatakan, bahwa TPNPB telah melakukan penyerangan terhadap pos TNI-Polri yang ada di Kabupaten Nduga dari tanggal 18 hingga 25 Mei tahun 2020 lalu. Selain itu KKB menyebutkan telah merampas amunisi serta alat komunikasi lainnya milik TNI/Polri. Selain itu mereka telah menduduki 4 Pos darurat TNI/Polri.

Pasukan TPNPB berhasil menduduki Pos Darurat yang telah ditinggalkan TNI-Polri kemudian merampas perlengkapan militer yang tertinggal, diantaranya, 60 magasen peluru aktif dengan amunisi sebanyak 1.800 butir, peluru rantai 3 unit yang per butir belum hitung, 16 peluru roket basoka, 30 buah tas ransel, 12 buah HP kamera merek Samsung, 6 buah HT, 2 HP Satelit Inmarsat dan Thuraya, 15 buah Rompi Anti Peluru, Sepatu, Baju-Celana, terpal dan peralatan lainnya yang belum dirinci.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Terungkap Modus Penyelundupan...
Terungkap Modus Penyelundupan Senjata Api ke KKB Papua, Dimasukkan ke Kompresor
Satgas Damai Cartenz...
Satgas Damai Cartenz Gagalkan Penyelundupan Senjata Api dan Ratusan Amunisi untuk KKB
Pecatan Polisi yang...
Pecatan Polisi yang Membelot Jadi Pemimpin KKB Aske Mabel Ditangkap di Yalimo Papua Pegunungan
Warga Tewas Diduga Dianiaya...
Warga Tewas Diduga Dianiaya Oknum TNI, Massa 9 Jam Blokade Jalan di Sorong
Brigpol Ronald M Enok...
Brigpol Ronald M Enok Gugur Ditembak KKB Bumiwalo Telenggen di Puncak Jaya
Terungkap, Aske Mabel...
Terungkap, Aske Mabel Desertir Polres Yalimo Pelaku Penembakan Warga Sipil
Satgas Yonif Para Raider...
Satgas Yonif Para Raider 432 Habema Bagikan Sembako untuk Warga Mbuwa Papua
Kontak Tembak di Puncak...
Kontak Tembak di Puncak Jaya, Anggota KKB Penembak Bripda Choisu Rumabar Tewas
Sempat Kritis, Aiptu...
Sempat Kritis, Aiptu Hidayat Meninggal Dunia Akibat Dibacok KKB di Lany Jaya
Rekomendasi
Bisnis di Eropa Runtuh...
Bisnis di Eropa Runtuh Memaksa Raksasa Gas Rusia Jual Aset Properti Mewahnya
Alex Pereira vs Magomed...
Alex Pereira vs Magomed Ankalaev Jilid 2 Dapat Lampu Hijau dari Presiden UFC
PLN IP Targetkan Penambahan...
PLN IP Targetkan Penambahan Daya Listrik 2.000 MW di 2025
Berita Terkini
8 Buffer Zone Disiapkan...
8 Buffer Zone Disiapkan Antisipasi Macet Horor Mudik 2025 di Pelabuhan Merak
22 menit yang lalu
Pemulihan Korban Banjir,...
Pemulihan Korban Banjir, PGN Bantu 3.000 Warga di Bekasi dan Jaktim
32 menit yang lalu
Mutasi Polri, 5 Kapolres...
Mutasi Polri, 5 Kapolres di Lampung Diganti
1 jam yang lalu
Siswa SDN di Cigombong...
Siswa SDN di Cigombong Bogor Ikuti Kegiatan MNC Peduli-MNC Land: Bermain sambil Belajar
1 jam yang lalu
Lebaran di Solo, Jokowi...
Lebaran di Solo, Jokowi Tak Gelar Open House di Rumah
1 jam yang lalu
Tingkatkan Kualitas...
Tingkatkan Kualitas SDM, Gubernur Kalteng Gagas Program Satu Rumah Satu Sarjana
1 jam yang lalu
Infografis
Solidaritas Antar Anggota...
Solidaritas Antar Anggota Retak, Ini 3 Tanda Kehancuran NATO
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved