Gegara Boneka, 2 Anak Panti Asuhan Luka-luka Dipukuli Pakai Kabel

Kamis, 05 Agustus 2021 - 17:49 WIB
loading...
Gegara Boneka, 2 Anak Panti Asuhan Luka-luka Dipukuli Pakai Kabel
DRS (10) dan MFS (11), dua anak yatim piatu di Kabupaten Gresik, Jatim dipukuli menggunakan kabel gara-gara dituduh mencuri boneka. Foto/Ilustrasi/Dok.SINDOnews
A A A
GRESIK - Tragis nian nasib dua anak yatim piatu di Kabupaten Gresik. Hanya gara-gara dituduh mencuri boneka, DRS (10) dan MFS (11) malah dipukuli menggunakan kabel. Tak pelak, sekujur tubuh dua anak di bawa umur mengalami luka-luka.

Baca juga: Kisah Pilu Kakak Beradik Mendadak Jadi Yatim Piatu, Orang Tuanya Meninggal Beruntun

Perilaku kejam ini diduga dilakukan oleh Muhaimin (30) yang merupakan anak pemilik panti asuhan. Kabar penganiyaan itu mulai terbongkar saat keluarga DRS dan MFS mengunjungi panti asuhan Al-Amin di Desa Munggugebang, Kcematan Benjeng, Gresik. Begitu terkejutnya keluarga melihat ada bekas luka di sekujur tubuh DRS dan MFS. Dari sanalah, sang anak mulai cerita kalau dirinya telah dipukuli.

Baca juga: Kapolda Sumsel Minta Maaf Atas Kegaduhan Janji Donasi Akidi Tio Rp2 Triliun

Salah satu kerabat korban, Iskar Rasyid (40) menceritakan, kasus itu bermula saat kedua korban tengah bermain mesin game pengambil boneka. Kebetulan game itu memang disediakan oleh pengurus panti sebagai hiburan anak-anak.

Saat itu DRS dan MFS yang tengah bermain tidak kunjung mendapatkan boneka. Padahal keduanya sudah banyak memasukan uang koin seribu rupiah ke mesin game itu. Kemudian, DRS secara spontan ingin mendapatkan boneka dengan cara curang. Ia akhirnya mendapatkan 4 boneka sekaligus.

Merasa perbuatannya salah, DRS akhirnya dengan sukarela mengembalikan boneka itu ke pengurus panti asuhan. Namun yang didapat malah tindak kekerasan. Terduga pelaku Muhamin secara membabibuta melakukan penganiayaan. Kedua anak itu disabet menggunakan kabel.

"Tidak hanya itu, korban MFS yang saat kejadian hanya menemani juga kena amuk. Akibatnya, kedua anak itu mengalami babak belur akibat tindak kekerasan. DRS memar di bagian betis dan paha. Lalu, MFS mengalami memar di bagian betis dan pelipis mata sebelah kanan," kata Iskar, Kamis (5/8/2021).

Dalam kejadian itu MFS sempat kabur dan mencari pertolongan ke warga sekitar. Namun pengurus panti mengejar meminta ia kembali ke asrama.

"Pasca penganiayaan anak-anak itu sempat dikasih uang Rp 100 ribu supaya tidak melapor dan mau kembali ke panti," jelasnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1747 seconds (0.1#10.140)