Kisah Pilu Kakak Beradik Mendadak Jadi Yatim Piatu, Orang Tuanya Meninggal Beruntun

Kamis, 05 Agustus 2021 - 12:31 WIB
loading...
Kisah Pilu Kakak Beradik Mendadak Jadi Yatim Piatu, Orang Tuanya Meninggal Beruntun
Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir saat melayat dan memberikan bantuan kepada kakak beradik, Vini Mayola (19) dan Asya Qiana Kalika (1,5) yang ayah, ibu, dan kakeknya meninggal secara beruntun. Foto/Ist
A A A
BANDUNG - Kakak beradik, Lia Astuti Handayani (28) dan M Ramadhani (17), warga RT 05 RW 05 Kelurahan Talun, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat mendadak harus jadi yatim piatu karena kehilangan kedua orang tuanya secara beruntun.

Baca juga: Tangis Pilu Pecah di Gresik, Akibat COVID-19 Tiga Anak Ini Jadi Yatim Piatu

Ayah mereka, Tata Suryadinata (53) yang didiagnosa positif COVID-19 hasil PCR di RSUD Sumedang meninggal dunia pada tanggal 27 Juli 2021 dan disusul oleh ibunya, Yani Mulyani (51) dua jam kemudian akibat penyakit yang sama.

Baca juga: Kisah Getir Penjual Agar-agar Beli Nasi Padang Rp5 Ribu, Donasi Terkumpul Rp100 Juta

Nasib serupa juga dialami kakak beradik warga Sumedang lainnya, Vini Mayola (19) dan Asya Qiana Kalika (1,5). Dua bersaudara itu juga mendadak harus menjadi yatim piatu setelah ditinggal pergi kedua orang tuanya, bahkan kakeknya secara beruntun dalam waktu tiga hari.

Namun begitu, kedua orang tua dan kakek kakak beradik yang kini tinggal bersama neneknya, Rusmi (55) di Dusun Cijolang RT 03 RW 03 Desa Citengah, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang itu meninggal dunia bukan karena COVID-19.

Ayah dan kakek mereka, Roni (43) dan Dudu (65) didiagnosa penyakit TBC, sedangkan ibunya, Imas Sumartini (38) mengidap kista.

Mengetahui warganya tengah diselimuti duka yang mendalam, Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir pun menyempatkan diri untuk melayat sekaligus memberikan bantuan bagi anak-anak yatim piatu itu, Rabu (4/8/2021) kemarin.

Dalam layatannya, Dony didampingi Kepala Dinas Sosial P3A Agus Muslim, Kepala Dinas Pendidikan Agus Wahidin dan unsur Forkofimcam Sumedang Utara sebagai pertanda bahwa Pemerintah Kabupaten Sumedang ingin hadir di tengah-tengah warganya yang tengah ditimpa musibah.

"Yang di Talun orang tuanya meninggal dunia karena COVID-19 dan putranya pun menjalani Isoman. Di Citengah pun sama ada anak 1,5 tahun dan satu lagi baru keluar SMA. Tapi orang tuanya meninggal bukan karena COVID-19. Ini semua menjadi perhatian kami selaku pemerintah," tutur Dony dalam keterangannya, Kamis (5/8/2021).
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.6570 seconds (0.1#10.140)