Pasien Sembuh di Jabar Tembus Empat Kali Lipat dari Meninggal
loading...
A
A
A
BANDUNG - Pasien terkonfirmasi positif COVID-19 yang dinyatakan sembuh di Provinsi Jawa Barat terus bertambah. Hingga Kamis (28/5/2020) pukul 18.44 WIB, total pasien sembuh mencapai 586 orang.
Kabar baik tersebut disertai juga kabar baik lainnya di mana pasien terkonfirmasi positif COVID-19 yang meninggal dunia hari ini tercatat nihil atau tetap di angka 142 orang.
Dengan begitu, berdasarkan data terbaru Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jabar (Pikobar) itu, jumlah pasien sembuh kini tembus empat kali lipat dibandingkan pasien meninggal dunia.
Meski begitu, laman Pikobar juga masih menunjukkan penambahan pasien terkonfirmasi positif yang jumlahnya mencapai 25 orang. Sehingga, total pasien positif COVID-19 di Jabar kini mencapai 2.181 orang.
Pasien terkonfirmasi positif terpantau masih tersebar di 27 kabupaten/kota se-Jabar dimana Kota Bekasi, Kota Depok, dan Kota Bandung masih menjadi daerah dengan jumlah pasien positif terbanyak di provinsi berpenduduk hampir 50 juta jiwa ini.
Kota Bekasi masih menempati urutan pertama dengan jumlah pasien positif COVID-19 yang mencapai 454 orang disusul Kota Depok sebanyak 423 orang, dan Kota Bandung sebanyak 303 orang.
(Baca: Satu Keluarga Warga Batujajar KBB Sembuh dari COVID-19)
Kemudian, di Kabupaten Bogor tercatat ada 164 orang disusul Kabupaten Bekasi 134 orang, Kota Bogor 114 orang, Kota Cimahi 82 orang, Kabupaten Bandung 67 orang, Kabupaten Bandung Barat 56 orang, dan Kota Sukabumi 47 orang.
Di Kabupaten Subang 38 orang, Kabupaten Purwakarta 30 orang, Kabupaten Sukabumi 25 orang, Kota Tasikmalaya 25 orang, Kabupaten Karawang 20 orang.
Sementara di Kabupaten Indramayu 17 orang, Kabupaten Kuningan 16 orang, Kabupaten Garut 14 orang, Kabupaten Cianjur 13 orang, dan Kabupaten Sumedang 13 orang.
(Baca: Warga Majalengka PDP Corona Berusia 55 Tahun Meninggal)
Di Kota Cirebon, pasien positif COVID-19 tercatat 11 orang, Kota Banjar 7 orang, Kabupaten Ciamis 6 orang, dan Kabupaten Cirebon 5 orang, Kabupaten Majalengka 5 orang, dan Kabupaten Tasikmalaya 5 orang.
Sedangkan Kabupaten Pangandaran masih menjadi daerah dengan jumlah pasien positif COVID-19 paling sedikit di Jabar dengan jumlah pasien positif sebanyak 3 orang.
Laman Pikobar juga memperbarui data jumlah total orang dalam pemantauan (ODP) menjadi 49.177 orang. Sebanyak 43.391 atau 88,3 persen di antaranya berstatus selesai pemantauan, sehingga total ODP terpantau sebanyak 5.786 orang atau 11,77 persen.
Adapun pada kategori pasien dalam pengawasan (PDP) totalnya kini mencapai 8.158 orang. Rinciannya, sebanyak 6.310 orang atau 77,35 persen berstatus selesai pengawasan, sehingga total PDP terawasi mencapai 1.848 orang atau 32,65 persen.
(Baca: Dijemput dari Rumah, Dua Pedagang Positif Corona Diisolasi di RS)
Diketahui, jumlah pasien yang terus bertambah juga menjadi salah satu acuan penerapan tatanan normal baru (new normal) yang akan diterapkan di Jabar yang rencananya dimulai 1 Juni 2020 mendatang.
Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar, Berli Hamdani menyatakan, penerapan konsep new normal tak lepas dari angka reproduksi (Rt) penyebaran COVID-19 di Jabar kini sudah menyentuh angka 1. Artinya, Jabar dinilai dapat mengendalikan penyebaran COVID-19.
"Kita sudah bisa mempertahankan Rt atau angka reproduksi dari penularan ini di angka 1. Artinya, 1 orang positif COVID-19 di Jabar menularkan ke 1 orang lainnya," kata Berli, Rabu (27/5/2020).
Hasil evaluasi pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) level provinsi pun, kata Berli, menunjukkan hasil yang positif. Hal itu terlihat dari rata-rata penambahan kasus per hari, dari 40 kasus per hari pada akhir April 2020 turun menjadi 21-24 kasus pada akhir Mei.
Tingkat rata-rata kematian akibat COVID-19 di Jabar pun turun dari 7 jiwa menjadi 3 jiwa per hari. Sementara tingkat kesembuhan terus bertambah dan jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit juga menurun. agung bakti sarasa
Kabar baik tersebut disertai juga kabar baik lainnya di mana pasien terkonfirmasi positif COVID-19 yang meninggal dunia hari ini tercatat nihil atau tetap di angka 142 orang.
Dengan begitu, berdasarkan data terbaru Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jabar (Pikobar) itu, jumlah pasien sembuh kini tembus empat kali lipat dibandingkan pasien meninggal dunia.
Meski begitu, laman Pikobar juga masih menunjukkan penambahan pasien terkonfirmasi positif yang jumlahnya mencapai 25 orang. Sehingga, total pasien positif COVID-19 di Jabar kini mencapai 2.181 orang.
Pasien terkonfirmasi positif terpantau masih tersebar di 27 kabupaten/kota se-Jabar dimana Kota Bekasi, Kota Depok, dan Kota Bandung masih menjadi daerah dengan jumlah pasien positif terbanyak di provinsi berpenduduk hampir 50 juta jiwa ini.
Kota Bekasi masih menempati urutan pertama dengan jumlah pasien positif COVID-19 yang mencapai 454 orang disusul Kota Depok sebanyak 423 orang, dan Kota Bandung sebanyak 303 orang.
(Baca: Satu Keluarga Warga Batujajar KBB Sembuh dari COVID-19)
Kemudian, di Kabupaten Bogor tercatat ada 164 orang disusul Kabupaten Bekasi 134 orang, Kota Bogor 114 orang, Kota Cimahi 82 orang, Kabupaten Bandung 67 orang, Kabupaten Bandung Barat 56 orang, dan Kota Sukabumi 47 orang.
Di Kabupaten Subang 38 orang, Kabupaten Purwakarta 30 orang, Kabupaten Sukabumi 25 orang, Kota Tasikmalaya 25 orang, Kabupaten Karawang 20 orang.
Sementara di Kabupaten Indramayu 17 orang, Kabupaten Kuningan 16 orang, Kabupaten Garut 14 orang, Kabupaten Cianjur 13 orang, dan Kabupaten Sumedang 13 orang.
(Baca: Warga Majalengka PDP Corona Berusia 55 Tahun Meninggal)
Di Kota Cirebon, pasien positif COVID-19 tercatat 11 orang, Kota Banjar 7 orang, Kabupaten Ciamis 6 orang, dan Kabupaten Cirebon 5 orang, Kabupaten Majalengka 5 orang, dan Kabupaten Tasikmalaya 5 orang.
Sedangkan Kabupaten Pangandaran masih menjadi daerah dengan jumlah pasien positif COVID-19 paling sedikit di Jabar dengan jumlah pasien positif sebanyak 3 orang.
Laman Pikobar juga memperbarui data jumlah total orang dalam pemantauan (ODP) menjadi 49.177 orang. Sebanyak 43.391 atau 88,3 persen di antaranya berstatus selesai pemantauan, sehingga total ODP terpantau sebanyak 5.786 orang atau 11,77 persen.
Adapun pada kategori pasien dalam pengawasan (PDP) totalnya kini mencapai 8.158 orang. Rinciannya, sebanyak 6.310 orang atau 77,35 persen berstatus selesai pengawasan, sehingga total PDP terawasi mencapai 1.848 orang atau 32,65 persen.
(Baca: Dijemput dari Rumah, Dua Pedagang Positif Corona Diisolasi di RS)
Diketahui, jumlah pasien yang terus bertambah juga menjadi salah satu acuan penerapan tatanan normal baru (new normal) yang akan diterapkan di Jabar yang rencananya dimulai 1 Juni 2020 mendatang.
Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar, Berli Hamdani menyatakan, penerapan konsep new normal tak lepas dari angka reproduksi (Rt) penyebaran COVID-19 di Jabar kini sudah menyentuh angka 1. Artinya, Jabar dinilai dapat mengendalikan penyebaran COVID-19.
"Kita sudah bisa mempertahankan Rt atau angka reproduksi dari penularan ini di angka 1. Artinya, 1 orang positif COVID-19 di Jabar menularkan ke 1 orang lainnya," kata Berli, Rabu (27/5/2020).
Hasil evaluasi pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) level provinsi pun, kata Berli, menunjukkan hasil yang positif. Hal itu terlihat dari rata-rata penambahan kasus per hari, dari 40 kasus per hari pada akhir April 2020 turun menjadi 21-24 kasus pada akhir Mei.
Tingkat rata-rata kematian akibat COVID-19 di Jabar pun turun dari 7 jiwa menjadi 3 jiwa per hari. Sementara tingkat kesembuhan terus bertambah dan jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit juga menurun. agung bakti sarasa
(muh)