Buktikan Kuliner Makassar Aman, Mahasiswa STIFA Teliti Pisang Epe
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFA) Makassar, berhasil membuktikan pisang epe sebagai salah satu kuliner khas Kota Makassar aman dan bebas dari logam berat (timbal).
Penelitian tersebut melibatkan lima mahasiswa yaitu Marwiyana, Reyfilda Hilda Yanti Putri K, Mutawaffiqah, Falda Gizellla Mangnga, Nurul dan Ayu Julia, dengan tujuan mengikuti Program kreativitas mahasiswa yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud) yang dibimbing oleh Lukman Muslimin.
Pisang Epe sendiri sangat banyak dijajakan di sepanjang Pantai Losari dengan berbagai cita rasa yang berbeda mulai dari rasa asli yang menggunakan gula aren, hingga rasa yang lebih variatif dengan tambahan keju dan coklat.
"Pisang epe merupakan ikon Kota Makassar yang banyak diminati banyak orang, termasuk turis lokal maupun internasional dan jajanannya dijajakan di pinggir jalan," kata salah seorang peneliti Marwiyana.
Hanya saja, kondisi jajanan yang dijajakan secara terbuka, rawan terpapar polusi kendaraan yang notabene mengandung logam berat jenis timbal (Pb).
Paparan logam berat yang berlebihan tersebut sangat berbahaya lantaran mempengaruhi fungsi darah, saraf, ginjal, pencernaan, dan reproduksi. Pada anak-anak, Pb menurunkan tingkat kecerdasan, pertumbuhan dan pendengaran, menyebabkan anemia dan dapat menimbulkan gangguan pemusatan perhatian dan gangguan tingkah laku. Pemaparan yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan otak yang parah atau kematian.
Setelah diteliti selama kurang lebih 2 bulan dimulai 31 Mei 2021 penilitian tersebut berhasil membutikan pisang epe yang dijajakan di Anjungan Losari masih sangat aman dikonsumsi, kendati dijajakan di tempat terbuka.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dari enam sampel uji didapatkan semua sampel tidak mengandung Pb (<0,01 mg/kg) dimana berdasarkan Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) No 5 tahun 2018 tentang Batas Maksimum Cemaran Logam Berat Dalam Pangan Olahan disebutkan bahwa batas maksimum cemaran Pb dalam makanan olahan adalah 0,20 mg/kg.
Hasil penelitian tersebut, lanjutnya diharapkan bisa memberikan keyakinan masyarakat terkait keamanan pisang epe , sekaligus mendorong kuliner Makassar semakin diminati baik lokal maupun internasional.
"Harapannya agar masyarakat tidak takut akan bahayanya logam berat pada Pisang Epe yang dicemari oleh paparan asap kendaraan yang berada di Pantai Losari," paparnya.
Selain aman dari timbal, pisang epe kata Marwiyana juga mengandung gizi yang sangat baik. Pisang kata dia mengandung potassium atau kalium, serat, dan zat besi yang baik untuk metabolisme dan mencegah anemia. Pisang juga mengandung vitamin C, vitamin B6, magnesium dan 105 kalori yang baik untuk imunitas dan konsentrasi. Pisang epe juga disajikan tanpa bahan pengawet sehingga aman dikonsumsi.
"Camilan khas Makassar ini dapat dinikmati oleh semua usia baik anak-anak sampai dewasa.Selain sebagai cemilan, pisang juga baik untuk kesehatan," pungkasnya.
Penelitian tersebut melibatkan lima mahasiswa yaitu Marwiyana, Reyfilda Hilda Yanti Putri K, Mutawaffiqah, Falda Gizellla Mangnga, Nurul dan Ayu Julia, dengan tujuan mengikuti Program kreativitas mahasiswa yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud) yang dibimbing oleh Lukman Muslimin.
Pisang Epe sendiri sangat banyak dijajakan di sepanjang Pantai Losari dengan berbagai cita rasa yang berbeda mulai dari rasa asli yang menggunakan gula aren, hingga rasa yang lebih variatif dengan tambahan keju dan coklat.
"Pisang epe merupakan ikon Kota Makassar yang banyak diminati banyak orang, termasuk turis lokal maupun internasional dan jajanannya dijajakan di pinggir jalan," kata salah seorang peneliti Marwiyana.
Hanya saja, kondisi jajanan yang dijajakan secara terbuka, rawan terpapar polusi kendaraan yang notabene mengandung logam berat jenis timbal (Pb).
Paparan logam berat yang berlebihan tersebut sangat berbahaya lantaran mempengaruhi fungsi darah, saraf, ginjal, pencernaan, dan reproduksi. Pada anak-anak, Pb menurunkan tingkat kecerdasan, pertumbuhan dan pendengaran, menyebabkan anemia dan dapat menimbulkan gangguan pemusatan perhatian dan gangguan tingkah laku. Pemaparan yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan otak yang parah atau kematian.
Setelah diteliti selama kurang lebih 2 bulan dimulai 31 Mei 2021 penilitian tersebut berhasil membutikan pisang epe yang dijajakan di Anjungan Losari masih sangat aman dikonsumsi, kendati dijajakan di tempat terbuka.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dari enam sampel uji didapatkan semua sampel tidak mengandung Pb (<0,01 mg/kg) dimana berdasarkan Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) No 5 tahun 2018 tentang Batas Maksimum Cemaran Logam Berat Dalam Pangan Olahan disebutkan bahwa batas maksimum cemaran Pb dalam makanan olahan adalah 0,20 mg/kg.
Hasil penelitian tersebut, lanjutnya diharapkan bisa memberikan keyakinan masyarakat terkait keamanan pisang epe , sekaligus mendorong kuliner Makassar semakin diminati baik lokal maupun internasional.
"Harapannya agar masyarakat tidak takut akan bahayanya logam berat pada Pisang Epe yang dicemari oleh paparan asap kendaraan yang berada di Pantai Losari," paparnya.
Selain aman dari timbal, pisang epe kata Marwiyana juga mengandung gizi yang sangat baik. Pisang kata dia mengandung potassium atau kalium, serat, dan zat besi yang baik untuk metabolisme dan mencegah anemia. Pisang juga mengandung vitamin C, vitamin B6, magnesium dan 105 kalori yang baik untuk imunitas dan konsentrasi. Pisang epe juga disajikan tanpa bahan pengawet sehingga aman dikonsumsi.
"Camilan khas Makassar ini dapat dinikmati oleh semua usia baik anak-anak sampai dewasa.Selain sebagai cemilan, pisang juga baik untuk kesehatan," pungkasnya.
(agn)