Keluar dari Persembunyian, 2 Pelaku Begal Keok Dipelor Polisi
loading...
A
A
A
LUBUKLINGGAU - Berakhir sudah sepak terjang kakak beradik yang merupakan komplotan spesialis kasus pencurian dengan kekerasan (Curas) atau begal yang sudah beraksi sebanyak 100 kali di wilayah hukum Polres Lubuklinggau. Keduanya berhasil dilumpuhkan oleh tim Macan Sat Reskrim yang berusaha melawan petugas dan kabur saat akan ditangkap, Kamis (28/05/2020).
Kedua kakak adik spesialis begal ini diketahui bernama Pangki Suwito alis To (38), warga Keluarahan Taba Jemekeh, Kecamatan Lubuklinggau Timur I, dan Romadoni alias Don (25) warga Kelurahan Muara Enim Kecamatan Lubuklinggau Barat I. Kedua berhasil ditangkap di Kelurahan Taba Lestari, Kecamatan Lubuklinggau Timur I, setelah pulang dari tempat persembunyiannya di Kabupaten Muratara.
Kapolres Lubuklinggau AKBP Mustofa didampingi Kasat Reskrim AKP Alex Andriyan mengatakakan, kedua pelaku merupakan Daftar Pencarian Orang (DPO), ia terlibat kasus curat dan Curanmor. "Dari hasil penyelidikan pelaku ini telah melakukan pencurian diatas 100 TKP," kata AKBP Mustofa kepada wartawan saat pres rilies, Kamis (28/5/2020). (Baca juga:Gagal Menjambret buat Reunian Pacar, Pria Ini Malah Dihajar Warga)
Sebelumnya, komplotan pelaku sudah berhasil ditangkap, dan temannya sudah diproses hukum. Dijelaskan oleh Mustofa, saat beraksi komplotan ini berjumlah 7 sampai 8 orang, dan modus mereka selain mencuri dengan menggunakan kekerasan, juga menggunakan senjata api rakitan (Senpira).
Sedangkan untuk kedua kakak adik ini ditangkap kemarin Rabu (27/05/2020). Pada saat dilakukan penangkapan, yang bersangkutan melakukan perlawanan, dan karena berusaha melawan terpaksa petugas melumpuhkannya. Selain itu juga pelaku Pangki ini merupakan otak atau pimpinan dari komplotan curas atau begal.
"Wilayah Curas mereka ini di Lubuklinggau, namun kita akan kembangkan dengan berkoordinasi dengan Polres Mura dan Muratara,"ujarnya. (Baca juga:Komplotan Polisi Gadungan yang Menjebak dengan Sabu-Sabu Dibekuk)
Dari hasil penangkapan keduanya, petugas juga mengamankan jimat dan kemungkinan jimat itu dapat dipercaya untuk pelaku percaya diri saat akan melakukan aksi kejahatan. "Saat ini petugas masih memburu tiga orang lagi yang menjadi komplotan mereka dalam beraksi. Ketiganya sudah ditetapkan DPO,"pungkasnya.
Kedua kakak adik spesialis begal ini diketahui bernama Pangki Suwito alis To (38), warga Keluarahan Taba Jemekeh, Kecamatan Lubuklinggau Timur I, dan Romadoni alias Don (25) warga Kelurahan Muara Enim Kecamatan Lubuklinggau Barat I. Kedua berhasil ditangkap di Kelurahan Taba Lestari, Kecamatan Lubuklinggau Timur I, setelah pulang dari tempat persembunyiannya di Kabupaten Muratara.
Kapolres Lubuklinggau AKBP Mustofa didampingi Kasat Reskrim AKP Alex Andriyan mengatakakan, kedua pelaku merupakan Daftar Pencarian Orang (DPO), ia terlibat kasus curat dan Curanmor. "Dari hasil penyelidikan pelaku ini telah melakukan pencurian diatas 100 TKP," kata AKBP Mustofa kepada wartawan saat pres rilies, Kamis (28/5/2020). (Baca juga:Gagal Menjambret buat Reunian Pacar, Pria Ini Malah Dihajar Warga)
Sebelumnya, komplotan pelaku sudah berhasil ditangkap, dan temannya sudah diproses hukum. Dijelaskan oleh Mustofa, saat beraksi komplotan ini berjumlah 7 sampai 8 orang, dan modus mereka selain mencuri dengan menggunakan kekerasan, juga menggunakan senjata api rakitan (Senpira).
Sedangkan untuk kedua kakak adik ini ditangkap kemarin Rabu (27/05/2020). Pada saat dilakukan penangkapan, yang bersangkutan melakukan perlawanan, dan karena berusaha melawan terpaksa petugas melumpuhkannya. Selain itu juga pelaku Pangki ini merupakan otak atau pimpinan dari komplotan curas atau begal.
"Wilayah Curas mereka ini di Lubuklinggau, namun kita akan kembangkan dengan berkoordinasi dengan Polres Mura dan Muratara,"ujarnya. (Baca juga:Komplotan Polisi Gadungan yang Menjebak dengan Sabu-Sabu Dibekuk)
Dari hasil penangkapan keduanya, petugas juga mengamankan jimat dan kemungkinan jimat itu dapat dipercaya untuk pelaku percaya diri saat akan melakukan aksi kejahatan. "Saat ini petugas masih memburu tiga orang lagi yang menjadi komplotan mereka dalam beraksi. Ketiganya sudah ditetapkan DPO,"pungkasnya.
(don)