Banyak Faskes Belum Terintegrasi, BPJS Kesehatan Dorong Penggunaan Antrean Online Pasien
loading...
A
A
A
BANDUNG - BPJS Kesehatan terus mendorong agar fasilitas kesehatan (faskes) tingkat pertama hingga rumah sakit agar memanfaatkan antrean online. Saat ini, dari total ratusan faskes di Jawa Barat (Jabar) yang bermitra dengan BPJS Kesehatan, baru 68 persen yang telah menerapkan antrean online.
Asisten Deputi Direksi Bidang SDM Umum dan Komunikasi Publik, BPJS Kesehatan Wilayah Jawa Barat Jayadi mengatakan, saat ini belum semua faskes telah menggunakan sistem antrean online untuk memudahkan pasien. Dari 204 faskes mitra BPJS Kesehatan, baru 123 atau 68 persen yang telah menerapkan antrean online.
"Sementara di FKTP baru tercapai 44,2 persen, begitu juga rumah sakit. Makanya kami berharap dan terus mendorong agar rumah sakit bisa terapkan antrean online ini agar pasien lebih mudah," kata Jayadi.
Secara wilayah, daerah dengan jumlah faskes yang sudah 100 persen menerapkan antrean online ada di Seorang dan Sukabumi. Sementara terendah ada di Tasikmalaya baru tercapai 44 persen. Sedangkan di Bandung baru tercapai 70 persen. Dari 40 faskes baru 14 faskes yang menggunakan sistem online.
Jayadi berharap, hingga akhir tahun ini sekuriti faskes yang menjadi target sudah bisa menerapkan sistem antrean online. Hal itu menjadi kebutuhan dan akan memudahkan masyarakat, tanpa harus menunggu lama di faskes.
Deputi Direksi BPJS Kesehatan Wilayah Jawa Barat Fachrurrazi mengaku, saat ini coverage peserta BPJS Jabar semakin luas. Dari total penduduk telah tercapai 84 persen.
BPJS Kesehatan Dengerin Dong Saran YLKI, Kanal Pengaduan Diperbanyak
“Penduduk yang sudah menjadi peserta JKN-KIS di Kedeputian Wilayah Jabar itu sebesar 84.42 persen, juga untuk FKTP yang sudah bekerjasama dengan kita sebanyak 2.154, dan 203 untuk FKRTL,” jelas dia.
Asisten Deputi Direksi Bidang SDM Umum dan Komunikasi Publik, BPJS Kesehatan Wilayah Jawa Barat Jayadi mengatakan, saat ini belum semua faskes telah menggunakan sistem antrean online untuk memudahkan pasien. Dari 204 faskes mitra BPJS Kesehatan, baru 123 atau 68 persen yang telah menerapkan antrean online.
"Sementara di FKTP baru tercapai 44,2 persen, begitu juga rumah sakit. Makanya kami berharap dan terus mendorong agar rumah sakit bisa terapkan antrean online ini agar pasien lebih mudah," kata Jayadi.
Secara wilayah, daerah dengan jumlah faskes yang sudah 100 persen menerapkan antrean online ada di Seorang dan Sukabumi. Sementara terendah ada di Tasikmalaya baru tercapai 44 persen. Sedangkan di Bandung baru tercapai 70 persen. Dari 40 faskes baru 14 faskes yang menggunakan sistem online.
Jayadi berharap, hingga akhir tahun ini sekuriti faskes yang menjadi target sudah bisa menerapkan sistem antrean online. Hal itu menjadi kebutuhan dan akan memudahkan masyarakat, tanpa harus menunggu lama di faskes.
Deputi Direksi BPJS Kesehatan Wilayah Jawa Barat Fachrurrazi mengaku, saat ini coverage peserta BPJS Jabar semakin luas. Dari total penduduk telah tercapai 84 persen.
BPJS Kesehatan Dengerin Dong Saran YLKI, Kanal Pengaduan Diperbanyak
“Penduduk yang sudah menjadi peserta JKN-KIS di Kedeputian Wilayah Jabar itu sebesar 84.42 persen, juga untuk FKTP yang sudah bekerjasama dengan kita sebanyak 2.154, dan 203 untuk FKRTL,” jelas dia.
(don)