Pemkab Didorong Hasilkan Komoditas Pertanian Layak Ekspor
loading...
A
A
A
SUNGGUMINASA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) di seluruh Indonesia didorong untuk bisa menghasilkan komoditas pertanian layak ekspor. Apalagi berdasarkan data yang ada, kabupaten di Indonesia memiliki potensi ekspor komoditas pertanian yang terbuka lebar.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKSI), Adnan Purichta Ichsan mengatakan, Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pertanian sudah siap memfasilitasi dan membantu anggota APKSI jika mengalami kendala.
Karena itu, dirinya berharap hal ini bisa dimanfaatkan oleh seluruh anggota APKASI dengan memenuhi persyaratan dan kondisi atas komoditas ekspor tersebut. Karena tidak jarang komoditas yang dianggap baik belum tentu memenuhi syarat untuk diekspor.
"Pak Menteri Pertanian menantang kita semua saat pandemi ini untuk bisa melakukan ekspor komoditi pertanian karena menjadi solusi peningkatan perekonomian di daerah dan kementerian pertanian akan memberikan kemudahan," ungkapnya, pada Pembahasan Potensi Komoditi Ekspor Pertanian Sebagai Bahan Audiensi bersama Menteri Pertanian RI yang dilaksanakan oleh APKASI secara virtual di Peace Room A'Kio, Kantor Bupati Gowa , Rabu (28/7/2021).
Adnan juga meminta seluruh kepala daerah yang hadir dalam pertemuan tersebut untuk memberikan saran dan masukan mengenai kendala yang dihadapi saat ini terutama dalam melakukan ekspor komoditas pertanian.
"Masukan dari hasil pertemuan ini akan menjadi bahan audensi dengan Bapak Menteri Pertanian. Oleh karena itu, kami berharap dalam mengelola komoditi pertanian dapat disampaikan secara real dan kita dapat saling tukar pendapat, sehingga memudahkan Tim Sekretariat Apkasi mengkompilasi data masuk dari kita semua," harap Bupati Gowa tersebut.
Sementara itu, CEO PT ASYX Indonesia, Perusahaan Supply Chain Collaboration & Finance Technologies, Lishia Erza yang menjadi narasumber mengatakan, daerah sebetulnya memiliki peluang yang besar untuk bisa memasarkan komoditas pertanian ke pasar luar negeri.
Hanya saja, pemerintah daerah masih memiliki banyak pekerjaan rumah yang harus dibereskan terlebih dahulu. Dia menyebutkan pemerintah kabupaten harus bisa hadir untuk mengedukasi para petani, tidak hanya mengenai peluang-peluang ekspor saja, tapi bagaimana situasi pasar global, harus menjadi pemahaman yang tidak terpisahkan.
“Misalnya saja saat ini kita melihat bagaimana euforia tanaman porang Indonesia sedang naik daun, tapi jangan kaget kalau di pasar internasional itu Indonesia bukanlah satu-satunya negara yang memiliki keuanggulan saja. Ada Vietnam dan Thailand yang juga telah mengembangkan porang dengan kualitas sangat baik," ungkapnya.
Selain itu, Lishia mengajak pemerintah kabupaten hadir untuk bisa memetakan data-data penting terkait komoditas unggulan apa saja yang ada di tiap-tiap daerah, berapa kapasitasnya, dan bagaimana tipe dan skala pelaku usahanya.
“Hal ini penting dilakukan pemerintah kabupaten agar tahu bagaimana treatment yang diberikan bisa tepat dosis dan tepat sasaran,” harapnya.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKSI), Adnan Purichta Ichsan mengatakan, Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pertanian sudah siap memfasilitasi dan membantu anggota APKSI jika mengalami kendala.
Karena itu, dirinya berharap hal ini bisa dimanfaatkan oleh seluruh anggota APKASI dengan memenuhi persyaratan dan kondisi atas komoditas ekspor tersebut. Karena tidak jarang komoditas yang dianggap baik belum tentu memenuhi syarat untuk diekspor.
"Pak Menteri Pertanian menantang kita semua saat pandemi ini untuk bisa melakukan ekspor komoditi pertanian karena menjadi solusi peningkatan perekonomian di daerah dan kementerian pertanian akan memberikan kemudahan," ungkapnya, pada Pembahasan Potensi Komoditi Ekspor Pertanian Sebagai Bahan Audiensi bersama Menteri Pertanian RI yang dilaksanakan oleh APKASI secara virtual di Peace Room A'Kio, Kantor Bupati Gowa , Rabu (28/7/2021).
Adnan juga meminta seluruh kepala daerah yang hadir dalam pertemuan tersebut untuk memberikan saran dan masukan mengenai kendala yang dihadapi saat ini terutama dalam melakukan ekspor komoditas pertanian.
"Masukan dari hasil pertemuan ini akan menjadi bahan audensi dengan Bapak Menteri Pertanian. Oleh karena itu, kami berharap dalam mengelola komoditi pertanian dapat disampaikan secara real dan kita dapat saling tukar pendapat, sehingga memudahkan Tim Sekretariat Apkasi mengkompilasi data masuk dari kita semua," harap Bupati Gowa tersebut.
Sementara itu, CEO PT ASYX Indonesia, Perusahaan Supply Chain Collaboration & Finance Technologies, Lishia Erza yang menjadi narasumber mengatakan, daerah sebetulnya memiliki peluang yang besar untuk bisa memasarkan komoditas pertanian ke pasar luar negeri.
Hanya saja, pemerintah daerah masih memiliki banyak pekerjaan rumah yang harus dibereskan terlebih dahulu. Dia menyebutkan pemerintah kabupaten harus bisa hadir untuk mengedukasi para petani, tidak hanya mengenai peluang-peluang ekspor saja, tapi bagaimana situasi pasar global, harus menjadi pemahaman yang tidak terpisahkan.
“Misalnya saja saat ini kita melihat bagaimana euforia tanaman porang Indonesia sedang naik daun, tapi jangan kaget kalau di pasar internasional itu Indonesia bukanlah satu-satunya negara yang memiliki keuanggulan saja. Ada Vietnam dan Thailand yang juga telah mengembangkan porang dengan kualitas sangat baik," ungkapnya.
Selain itu, Lishia mengajak pemerintah kabupaten hadir untuk bisa memetakan data-data penting terkait komoditas unggulan apa saja yang ada di tiap-tiap daerah, berapa kapasitasnya, dan bagaimana tipe dan skala pelaku usahanya.
“Hal ini penting dilakukan pemerintah kabupaten agar tahu bagaimana treatment yang diberikan bisa tepat dosis dan tepat sasaran,” harapnya.
(agn)