Karhutla Nyaris Usik Habitat 50 Gajah di Suaka Margasatwa Padang Sugihan

Rabu, 28 Juli 2021 - 14:21 WIB
loading...
A A A
Gajah ini juga kerap dimanfaatkan untuk menyelesaikan konflik lahan, yakni menggiring gajah liar kembali ke habitatnya atau menjauh dari pemukiman warga.

Walau lokasi kebakaran yang terjadi ini bukan jalur jelajah gajah namun dengan cuaca yang sangat kering maka api dikhawatirkan bakal membesar dan tak terkendali. Kondisi genting ini sebenarnya juga terjadi pada beberapa bulan lalu, malahan lokasinya merupakan titik pelewatan kumpulan gajah.

"Oleh karena itu penanganan karhutla di Ogan Komering Ilir ini menjadi perhatian serius, bukan saja untuk menyelamatkan nyawa manusia tapi juga karena di daerah ini terdapat kawasan hutan konservasi," katanya.

Menurut Aziz, akibat karhutla akan berdampak buruk bagi kehidupan satwa di Suaka Margasatwa Padang Sugihan, terutama pada kelestarian gajah, mulai dari terjadinya fermentasi habitat, kehilangan pakan alami, hingga ancaman kematian.

“Kami terus memantau perkembangan setiap waktu, apalagi di saat puncak kemarau ini,” ujarnya.

Jika terjadi keadaan darurat, lanjut dia, maka mustahil untuk mengevakuasi kumpulan gajah ini dengan cepat. Langkah yang paling mungkin dilakukan, hanya mengarahkannya ke sumber air yakni ke Sungai Air Padang, kata Aziz.

Sementara itu, Sumsel meningkatkan kewaspadaan terhadap Karhutla seiring dengan daerah ini memasuki puncak kemarau terhitung Agustus-Oktober 2021.

Kepala Bidang Penanganan Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Ansori mengatakan institusinya telah meminta penambahan enam helikopter pengeboman air ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Saat ini Sumsel hanya menyiagakan lima unit helikopter pembom air untuk menanggulangi karhutla di 10 daerah yang ditetapkan berstatus siaga darurat. "Sementara ini 134 kali upaya penyiraman menggunakan pesawat water bombing untuk memadamkan karhutla di tiga kabupaten, seperti Banyuasin, Ogan Ilir, dan Ogan Komering Ilir," ujarnya.

Dalam kurun waktu tersebut sedikitnya 4,5 hektare lahan yang terbakar di Desa Ibul Besar, Kecamatan Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir pada pekan lalu dan belasan hektare lahan terbakar di Kecamatan Pangkalan Lampam dan Pedamaran, Kabupaten Ogan Komering Ilir pada Minggu 25 Juli 2021.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3252 seconds (0.1#10.24)