Jajaki New Normal di Sekolah, Siswa Masuk Bergiliran
loading...
A
A
A
SEMARANG - Penerapan new normal atau tatanan normal baru akibat pandemi COVID-19, terus digodok persiapannya. Dalam sektor pendidikan, pola pengaturan tempat duduk hingga giliran masuk sekolah menjadi prioritas perencanaan.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengunjungi SMPN 7 Semarang untuk melihat langsung kondisi di lapangan. Dia meminta guru untuk mempersiapkan apabila nantinya sekolah dibuka kembali. Meski tidak dalam waktu dekat, namun persiapan harus dihitung matang.
"Kota Semarang ini Pak Wali Kota masih memperpanjang Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM). Namun, kita harus siap-siap, seandainya grafik turun, kan tidak bisa seperti membuka pintu air sehingga orang keluar seperti air bah," kata Ganjar, Rabu (27/5/2020).
Menurutnya, masyarakat mesti diajak untuk mulai membiasakan pola new normal. Oleh karenanya, persiapan di semua aspek kehidupan mulai ekonomi pusat perbelanjaan, perkantoran, bank, hingga pendidikan dan tempat ibadah, mesti serius dipersiapkan.
"Sekolah, mungkin juga bisa kita uji nanti. Sekolah yang akan masuk umpama tadi kita lihat SMP yang kelas 9 dulu, kelas 8 sama 7 enggak usah masuk. Kemudian kita minta tadi satu kelas 1 orang duduk sendiri-sendiri. Gurunya biar bisa membantu," terangnya.(Baca juga: Ganjar : Hidup New Normal Harus Diujicoba Agar Masyarakat Tak Kaget )
Politikus PDIP itu juga memberi perhatian pada musala di kawasan sekolah. Sebagaimana masjid-masjid yang mulai menerapkan pembatasan jarak dan tanpa alas karpet, musala sekolah juga mesti melakukan langkah serupa.
"Tadi musala yang ada di sekolah pun sama. Kita minta gak usah pakai karpet, maksud saya dibuat seperti Masjid Kauman (Semarang). Sudah ada jaraknya semuanya, gak usah pakai karpet, nanti setelah selesai dipel lagi sehingga bersih lagi sehingga betul-betul kita siap," terangnya.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengunjungi SMPN 7 Semarang untuk melihat langsung kondisi di lapangan. Dia meminta guru untuk mempersiapkan apabila nantinya sekolah dibuka kembali. Meski tidak dalam waktu dekat, namun persiapan harus dihitung matang.
"Kota Semarang ini Pak Wali Kota masih memperpanjang Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM). Namun, kita harus siap-siap, seandainya grafik turun, kan tidak bisa seperti membuka pintu air sehingga orang keluar seperti air bah," kata Ganjar, Rabu (27/5/2020).
Menurutnya, masyarakat mesti diajak untuk mulai membiasakan pola new normal. Oleh karenanya, persiapan di semua aspek kehidupan mulai ekonomi pusat perbelanjaan, perkantoran, bank, hingga pendidikan dan tempat ibadah, mesti serius dipersiapkan.
"Sekolah, mungkin juga bisa kita uji nanti. Sekolah yang akan masuk umpama tadi kita lihat SMP yang kelas 9 dulu, kelas 8 sama 7 enggak usah masuk. Kemudian kita minta tadi satu kelas 1 orang duduk sendiri-sendiri. Gurunya biar bisa membantu," terangnya.(Baca juga: Ganjar : Hidup New Normal Harus Diujicoba Agar Masyarakat Tak Kaget )
Politikus PDIP itu juga memberi perhatian pada musala di kawasan sekolah. Sebagaimana masjid-masjid yang mulai menerapkan pembatasan jarak dan tanpa alas karpet, musala sekolah juga mesti melakukan langkah serupa.
"Tadi musala yang ada di sekolah pun sama. Kita minta gak usah pakai karpet, maksud saya dibuat seperti Masjid Kauman (Semarang). Sudah ada jaraknya semuanya, gak usah pakai karpet, nanti setelah selesai dipel lagi sehingga bersih lagi sehingga betul-betul kita siap," terangnya.
(nun)