Nama Baharuddin Lopa Diabadikan Jadi Nama Gedung Kejari Luwu
loading...
A
A
A
LUWU - Nama Almarhum Baharuddin Lopa diabadikan jadi nama gedung pertemuan Kejaksaan Negeri (Kejari) Luwu . Peresmian dilakukan pada peringatan Hari Bhakti Adhyaksa (HBA) ke-61, Kamis (22/7) siang.
Peresmian dilakukan Bupati Luwu, Basmin Mattayang didampingi Kepala Kajari Luwu , Erny Veronica Maramba, disaksikan Ketua DPRD Luwu, Rusli Sunali, Dandim 1403 Palopo, Letkol Inf Gunawan, Wakapolres Luwu, Kompol H Abdul Salam, serta sederet pejabat Pemkab Luwu.
Baca Juga: Kejari LuwuKejari Luwu , Erny Veronika Maramba dianggap sangat tepat. Sebab, Almarhum yang juga mantan Jaksa Agung RI era tahun 2001 adalah sosok panutan bagi insan Adhyaksa di seluruh Indonesia.
“ Kajari Luwu sangat tepat memberikan nama Baharuddin Lopa pada gedung ini. Hal ini agar kita selalu mengenang sosok yang memiliki karakter yang disiplin dan jujur dalam melaksanakan fungsinya sebagai penegak hukum," katanya.
"Bukan hanya bagi penegak hukum, tetapi kita semua selaku abdi negara dan abdi masyarakat patut menjadikan beliau sebagai panutan dalam melaksanakan tanggung jawab yang diamanahkan negara kepada kita," lanjutnya.
Basmin menjelaskan pembangunan Gedung Baharuddin Lopa merupakan hibah dari Pemkab Luwu kepada Kejari Luwu . Hal itu sebagai bentuk sinergi dan dukungan dalam membantu masyarakat mendapatkan layanan hukum maksimal.
Baca Juga: Kajari Luwu
“Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, mengingat saat ini negara kita sedang menghadapi pandemi Covid-19 dan sebagai bentuk keprihatinan kami kepada sesama insan adhyaksa yang meninggal dunia akibat terkonfirmasi Covid-19, maka perayaan peringatan Hari Bhakti Adhyaksa ke-61 tahun 2021 kali ini meniadakan kegiatan dalam bentuk syukuran ataupun perayaan secara besar-besaran," kata Erny.
Erny mengaku bersyukur, selama menjalankan tugasnya di Kabupaten Luwu, ia terus mendapat dukungan dari Pemkab Luwu, salah satunya hibah Gedung Baharuddin Lopa yang akan memaksimalkan kinerja kejaksaan. Begitupun dukungan dari jajarannya.
Baca Juga: Kejari Luwu
Dilakukan pula penyerahan akta pendirian koperasi Adhyaksa Luwu Mandiri dari Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kabupaten Luwu kepada Pengurus Koperasi yang dibentuk Kejari Luwu .
Kepada sejumlah wartawan, Kajari Luwu mengungkapkan sosok Baharuddin Lopa, merupakan panutan dalam korps Adhyaksa di negeri ini. Selain tegas dalam penegakan hukum, Baharuddin Lola semasa hidupnya juga dikenal sebagai pejabat yang hidup sederhana.
Untuk diketahui, Baharuddin Lopa terlahir dari keluarga terpandang pada 27 Agustus 1935. Kakeknya, Mandawari, adalah Raja Balangnipa, salah seorang raja terpandang di daerah Mandar.
Baca juga:Tiga Pejabat Indonesia Dikenal Jujur dan Sederhana Sepanjang Masa
Lopa dikenal sebagai sosok yang sederhana. Rumahnya di Pondok Bambu, Jakarta Timur tidak luas. Dalam menjalani aktivitasnya, dia menggunakan Toyota Kijang yang dibeli secara kredit.
Tidak hanya jujur dan sederhana, Lopa juga melarang keluarganya untuk menggunakan fasilitas milik negara. Bahkan pernah istrinya dilarang menggunakan motor dinasnya yang saat itu hendak digunakan pergi ke pasar.
Lopa yang pernah menjabat Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi ini meninggal di Riyadh, Arab Saudi 3 Juli 2001. Saat itu dia sedang menjalani ibadah umrah.
Peresmian dilakukan Bupati Luwu, Basmin Mattayang didampingi Kepala Kajari Luwu , Erny Veronica Maramba, disaksikan Ketua DPRD Luwu, Rusli Sunali, Dandim 1403 Palopo, Letkol Inf Gunawan, Wakapolres Luwu, Kompol H Abdul Salam, serta sederet pejabat Pemkab Luwu.
Baca Juga: Kejari LuwuKejari Luwu , Erny Veronika Maramba dianggap sangat tepat. Sebab, Almarhum yang juga mantan Jaksa Agung RI era tahun 2001 adalah sosok panutan bagi insan Adhyaksa di seluruh Indonesia.
“ Kajari Luwu sangat tepat memberikan nama Baharuddin Lopa pada gedung ini. Hal ini agar kita selalu mengenang sosok yang memiliki karakter yang disiplin dan jujur dalam melaksanakan fungsinya sebagai penegak hukum," katanya.
"Bukan hanya bagi penegak hukum, tetapi kita semua selaku abdi negara dan abdi masyarakat patut menjadikan beliau sebagai panutan dalam melaksanakan tanggung jawab yang diamanahkan negara kepada kita," lanjutnya.
Basmin menjelaskan pembangunan Gedung Baharuddin Lopa merupakan hibah dari Pemkab Luwu kepada Kejari Luwu . Hal itu sebagai bentuk sinergi dan dukungan dalam membantu masyarakat mendapatkan layanan hukum maksimal.
Baca Juga: Kajari Luwu
“Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, mengingat saat ini negara kita sedang menghadapi pandemi Covid-19 dan sebagai bentuk keprihatinan kami kepada sesama insan adhyaksa yang meninggal dunia akibat terkonfirmasi Covid-19, maka perayaan peringatan Hari Bhakti Adhyaksa ke-61 tahun 2021 kali ini meniadakan kegiatan dalam bentuk syukuran ataupun perayaan secara besar-besaran," kata Erny.
Erny mengaku bersyukur, selama menjalankan tugasnya di Kabupaten Luwu, ia terus mendapat dukungan dari Pemkab Luwu, salah satunya hibah Gedung Baharuddin Lopa yang akan memaksimalkan kinerja kejaksaan. Begitupun dukungan dari jajarannya.
Baca Juga: Kejari Luwu
Dilakukan pula penyerahan akta pendirian koperasi Adhyaksa Luwu Mandiri dari Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kabupaten Luwu kepada Pengurus Koperasi yang dibentuk Kejari Luwu .
Kepada sejumlah wartawan, Kajari Luwu mengungkapkan sosok Baharuddin Lopa, merupakan panutan dalam korps Adhyaksa di negeri ini. Selain tegas dalam penegakan hukum, Baharuddin Lola semasa hidupnya juga dikenal sebagai pejabat yang hidup sederhana.
Untuk diketahui, Baharuddin Lopa terlahir dari keluarga terpandang pada 27 Agustus 1935. Kakeknya, Mandawari, adalah Raja Balangnipa, salah seorang raja terpandang di daerah Mandar.
Baca juga:Tiga Pejabat Indonesia Dikenal Jujur dan Sederhana Sepanjang Masa
Lopa dikenal sebagai sosok yang sederhana. Rumahnya di Pondok Bambu, Jakarta Timur tidak luas. Dalam menjalani aktivitasnya, dia menggunakan Toyota Kijang yang dibeli secara kredit.
Tidak hanya jujur dan sederhana, Lopa juga melarang keluarganya untuk menggunakan fasilitas milik negara. Bahkan pernah istrinya dilarang menggunakan motor dinasnya yang saat itu hendak digunakan pergi ke pasar.
Lopa yang pernah menjabat Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi ini meninggal di Riyadh, Arab Saudi 3 Juli 2001. Saat itu dia sedang menjalani ibadah umrah.
(luq)