Refleksi Idul Adha, Kiai Suaib: Tidak Ada Korban Manusia untuk Kepentingan Agama
loading...
A
A
A
Kiai Suaib menambahkan, di tengah-tengah sistuasi pandemi COVID-19 yang melanda negeri ini, sudah sepatutnya umat membuang sifat-sifat egoisme dan mengedepankan solidaritas antara sesama untuk saling membantu dan tolong menolong serta gotong royong. Dia menambahkan bahwa yang diperintahkan oleh Allah SWT kepada Nabi Ibrahim sesungguhnya hanyalah ujian bagi Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Oleh karenanya Allah menggantikannya dengan seekor domba dari surga.
"Langkah ini menunjukkan betapa Allah SWTmenempatkan nyawa manusia itu sebagai yang utama dalam diri seseorang.Oleh karenanya agama mengajarkan bahwa menyelematkan jiwa manusia adalah satu tujuan syariat," ujarnya menjelaskan.
Oleh karena itu, di tengah tengah menyebarnya wabahCOVID-19ini, setiap orang sesungguhnya merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam upaya menyelamatkan nyawa dengan berusaha semaksimal mungkin mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Diantaranya seperti menjaga jarak, mencuci tangan dan menghindari kerumuman serta tidak melakukan aktivitas yang melibatkan banyak orang.
"Saat inilah kita harus membuang egoisme yang mementingkan hanya diri sendiri, karena bagaimanapun kita adalah bagian dari masyarakat umum yang harus saling menjaga dan saling melindungi," jelasKiai Suaib yang pernah mengenyam pendidikan diUniversitas Al Azhar, Kairo, Mesirini.
Selain itu, dia juga menyebut bahwa berkurban ini adalah wujud kepedulian antara sesama manusia."Karena itu dalam hadis disebutkan bahwa sesungguhnya apa yang engkau kurbankan itu daging dan darahnya tidak akan sampai kepada Allah, tetapi yang sampai hanya ketaqwaaan kita kepada Allah. Maka cukuplah bagi kita secara ikhlas untuk berkurban, dan daging kurban itu kita serahkan kepada masyarakat yang membutuhkan."
“Di hadis lainjugadisebutkan bahwa tidak sempurna iman seseorang jika ia kenyang, sementara tetangganya kelaparan.Hal ini menunjukkan bahwa betapa Islam ini mendorong pemeluknya agar selalu bersolodairtas dengan sesamanya apalagi di masa masa sulit seperti sekarang ini," tandasnya.
"Langkah ini menunjukkan betapa Allah SWTmenempatkan nyawa manusia itu sebagai yang utama dalam diri seseorang.Oleh karenanya agama mengajarkan bahwa menyelematkan jiwa manusia adalah satu tujuan syariat," ujarnya menjelaskan.
Oleh karena itu, di tengah tengah menyebarnya wabahCOVID-19ini, setiap orang sesungguhnya merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam upaya menyelamatkan nyawa dengan berusaha semaksimal mungkin mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Diantaranya seperti menjaga jarak, mencuci tangan dan menghindari kerumuman serta tidak melakukan aktivitas yang melibatkan banyak orang.
"Saat inilah kita harus membuang egoisme yang mementingkan hanya diri sendiri, karena bagaimanapun kita adalah bagian dari masyarakat umum yang harus saling menjaga dan saling melindungi," jelasKiai Suaib yang pernah mengenyam pendidikan diUniversitas Al Azhar, Kairo, Mesirini.
Selain itu, dia juga menyebut bahwa berkurban ini adalah wujud kepedulian antara sesama manusia."Karena itu dalam hadis disebutkan bahwa sesungguhnya apa yang engkau kurbankan itu daging dan darahnya tidak akan sampai kepada Allah, tetapi yang sampai hanya ketaqwaaan kita kepada Allah. Maka cukuplah bagi kita secara ikhlas untuk berkurban, dan daging kurban itu kita serahkan kepada masyarakat yang membutuhkan."
“Di hadis lainjugadisebutkan bahwa tidak sempurna iman seseorang jika ia kenyang, sementara tetangganya kelaparan.Hal ini menunjukkan bahwa betapa Islam ini mendorong pemeluknya agar selalu bersolodairtas dengan sesamanya apalagi di masa masa sulit seperti sekarang ini," tandasnya.
(shf)