Masih Bungkam, Keluarga Besar Tinal Duduki Kantor DPD Golkar Provinsi Papua
loading...
A
A
A
JAYAPURA - Masih menunggu keputusan Dewan Pengurus Pusat (DPP), hingga saat ini DPD Golkar Provinsi Papua masih enggan mengambil sikap dalam menentukan siapa kader Golkar yang berpotensi untuk diajukan kepada DPP guna pengusulan nama cawagub yang akan diusulkan kepada Koalisi Papua Bangkit Lukmen Jilid II.
Melihat lambannya komunikasi politik Partai Golkar Papua, sejumlah massa yang terdiri dari keluarga besar almarhum Klemen Tinal mendatangi Kantor DPD Golkar guna mendesak agar Fernando Yansen Tinal segera diajukan untuk bertarung dalam merebut kursi Wakil Gubernur Papua. Hal tersebut diungkapkan oleh Bert Murib selaku penanggungjawab aksi.
"Kedatangan kami keluarga besar Tinal ke DPD Golkar Papua, meminta agar Nama Yansen Tinal segera diusulkan DPD kepada DPP untuk menjadi Bakal Calon Wakil Gubernur karena menurut kami, Yansen juga adalah salah satu kader berpotensi yang bisa mendampingi Lukas Enembe," ujar Bert.
Dirinya juga berharap kepada Gubernur Lukas Enembe, agar diakhir masa jabatan Lukmen Jilid II ini, gubernur bisa memberikan ruang kepada keluarga Tinal untuk bisa mendampinginya di dua tahun terakhir.
"Kami keluarga almarhum Klemen Tinal memohon kepada Gubernur Papua bisa memberikan kesempatan kepada Fernado Yasen Tinal untuk melanjutkan dua tahun terakhir sisa jabatan klemen Tinal, " tuturnya.
Sementara, Leo Siahaan, Waket DPD Golkar Papua, mengatakan penyampaian aspirasi yang dilakukan keluarga Tinal ke DPD bukanlah suatu nepotisme. Namun Yansen Tinal dianggap adalah Politisi Golkar sejati dan mempunyai kapasitas menjadi figur yang diusulkan pengganti Klemen Tinal.
" Yansen Tinal kan bukan orang yang bekerja diluar partai, dia sudah berkecimpung dipolitik sejak lama, dan paham juga akan pemerintahan," kata Leo kepada wartawan di Kantor Golkar Papua, usai menerima aspirasi, Senin (19/7/2021).
Leo, juga menambahkan saat ini Golkar tidak terlambat dalam menentukan nama cawagub karena di dalam koalisi sudah dijadwalkan dan pengusulan nama terakhir pada 23 Juli nanti.
"Usai hari raya Idul Adha, kami keluarkan nama cawagub yang sudah direstui DPP, entah siapapun yang ditetapkan DPP itu semua sudah sesuai mekanisme," tandasnya.
Melihat lambannya komunikasi politik Partai Golkar Papua, sejumlah massa yang terdiri dari keluarga besar almarhum Klemen Tinal mendatangi Kantor DPD Golkar guna mendesak agar Fernando Yansen Tinal segera diajukan untuk bertarung dalam merebut kursi Wakil Gubernur Papua. Hal tersebut diungkapkan oleh Bert Murib selaku penanggungjawab aksi.
"Kedatangan kami keluarga besar Tinal ke DPD Golkar Papua, meminta agar Nama Yansen Tinal segera diusulkan DPD kepada DPP untuk menjadi Bakal Calon Wakil Gubernur karena menurut kami, Yansen juga adalah salah satu kader berpotensi yang bisa mendampingi Lukas Enembe," ujar Bert.
Dirinya juga berharap kepada Gubernur Lukas Enembe, agar diakhir masa jabatan Lukmen Jilid II ini, gubernur bisa memberikan ruang kepada keluarga Tinal untuk bisa mendampinginya di dua tahun terakhir.
"Kami keluarga almarhum Klemen Tinal memohon kepada Gubernur Papua bisa memberikan kesempatan kepada Fernado Yasen Tinal untuk melanjutkan dua tahun terakhir sisa jabatan klemen Tinal, " tuturnya.
Sementara, Leo Siahaan, Waket DPD Golkar Papua, mengatakan penyampaian aspirasi yang dilakukan keluarga Tinal ke DPD bukanlah suatu nepotisme. Namun Yansen Tinal dianggap adalah Politisi Golkar sejati dan mempunyai kapasitas menjadi figur yang diusulkan pengganti Klemen Tinal.
" Yansen Tinal kan bukan orang yang bekerja diluar partai, dia sudah berkecimpung dipolitik sejak lama, dan paham juga akan pemerintahan," kata Leo kepada wartawan di Kantor Golkar Papua, usai menerima aspirasi, Senin (19/7/2021).
Leo, juga menambahkan saat ini Golkar tidak terlambat dalam menentukan nama cawagub karena di dalam koalisi sudah dijadwalkan dan pengusulan nama terakhir pada 23 Juli nanti.
"Usai hari raya Idul Adha, kami keluarkan nama cawagub yang sudah direstui DPP, entah siapapun yang ditetapkan DPP itu semua sudah sesuai mekanisme," tandasnya.
(sms)