Sambangi Dua Titik Reses, Kartini Banyak Temukan Keluhan Bansos
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Anggota DPRD Kota Makassar Kartini Said, menyambangi dua titik di Dapil V Kecamanta Bontoala, Mamajang, Mariso menyerap aspirasi warga.
Pada Reses ke III masa sidang III tahun 2021. Di titik pertama (14/7/2021) Kartini menyambangi Jalan Kasuari RT 2 RW 4 Kel Kunjung Mae Kec Mariso.
Di titik ini masyarakat meminta adanya kejelelasan terkait bantuan sosial yang dinilai tidak menyeluruh ke masyarakat. Kartini mengatakan pihaknya telah meminta agar pendataan oleh Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) bisa secepatnya rampung.
"Itulah tadi saya sampaikan karena kerancuan data kemarin, banyak yang meninggal dapat, ada yang pindah masih dapat. Kami di Komisi D rekomendasikan ini ke dinas terkait untuk secepatnya dibenahi," katanya.
Keluhan lainnya yaitu adanya perubahan regulasi pemeriksaan tim detektor yang kini bergeser ke luar rumah. Masyarakat menilai hal ini tidak akan efektif.
Kartini mengatakan, perubahan tersebut terjadi akibat banyaknya kritikan yang masuk. Dia meyakini wali kota memiliki SOP yang lebih aman dan terjamin kendati pemeriksaan kini dibatasi dan tak lagi di dalam rumah.
"Jadi percaya saja dengan tim-tim yang disebar ini, Pak Wali saya kira memiliki itikat baik agar Covid-19 ini bisa secepatnya redah," katanya.
Lebih lanjut reses kemudian dilanjutkan di lokasi kedua di Jalan Veteran Selatan Lr 2 Rt 2 RW 2 Kel Bontolebang Kec Mamajang.
Di titik ini, keluhan yang sama masih diajukan masyarakat yaitu permaslahan Bansos. Masyarakat menilai pemerataan bansos tidak begitu baik sehingga perlu melibatkan pihak RT atau RW setempat.
Kartini membenarkan hal tersebut, peran RT dan RW memang sangat krusial karena mengetahui betul kondisi lapangan.
"Pendataan masyarakat miskin saya sudah sampaikan karena berapa kali kami Reses banyak yang keluhkan tidak meratanya bantuan sehingga kami rekomendasikan. Artinya kepala dinasnya yang tindak lanjut. Dinsos masih Plt jadi tidak terlalu banyak progres kita tunggu saja karena sudah ada perombakan," ujarnya.
Dia berencana membicarakan bantuan UMKM berdama dinas terkait, terutama karena daerah tersebut banyak dihuni oleh UMKM kuliner sehingga didorong pada Monitoring dan Evaluasi (Momev) mendatang.
Keluhan kedua terkait masalah detektor yang perlu divaksin. Kartini mengatakan Pemerintah telah berupaya menyempurnalan tim detektor yang ada, termasuk vaksinasi sehingga masyarakat harus tetap menerima dengan tangan terbuka.
Kartini juga berencana segera memenuhi permintaan masyarakat yang meminta adanya bantuan kursi.
"Kita ada bantuan kursi sebanyak 30 buah untuk digunakan, karena ada permintaan warga dari Pak Saiful kita akan langsung penuhi," katanya.
Pada Reses ke III masa sidang III tahun 2021. Di titik pertama (14/7/2021) Kartini menyambangi Jalan Kasuari RT 2 RW 4 Kel Kunjung Mae Kec Mariso.
Di titik ini masyarakat meminta adanya kejelelasan terkait bantuan sosial yang dinilai tidak menyeluruh ke masyarakat. Kartini mengatakan pihaknya telah meminta agar pendataan oleh Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) bisa secepatnya rampung.
"Itulah tadi saya sampaikan karena kerancuan data kemarin, banyak yang meninggal dapat, ada yang pindah masih dapat. Kami di Komisi D rekomendasikan ini ke dinas terkait untuk secepatnya dibenahi," katanya.
Keluhan lainnya yaitu adanya perubahan regulasi pemeriksaan tim detektor yang kini bergeser ke luar rumah. Masyarakat menilai hal ini tidak akan efektif.
Kartini mengatakan, perubahan tersebut terjadi akibat banyaknya kritikan yang masuk. Dia meyakini wali kota memiliki SOP yang lebih aman dan terjamin kendati pemeriksaan kini dibatasi dan tak lagi di dalam rumah.
"Jadi percaya saja dengan tim-tim yang disebar ini, Pak Wali saya kira memiliki itikat baik agar Covid-19 ini bisa secepatnya redah," katanya.
Lebih lanjut reses kemudian dilanjutkan di lokasi kedua di Jalan Veteran Selatan Lr 2 Rt 2 RW 2 Kel Bontolebang Kec Mamajang.
Di titik ini, keluhan yang sama masih diajukan masyarakat yaitu permaslahan Bansos. Masyarakat menilai pemerataan bansos tidak begitu baik sehingga perlu melibatkan pihak RT atau RW setempat.
Kartini membenarkan hal tersebut, peran RT dan RW memang sangat krusial karena mengetahui betul kondisi lapangan.
"Pendataan masyarakat miskin saya sudah sampaikan karena berapa kali kami Reses banyak yang keluhkan tidak meratanya bantuan sehingga kami rekomendasikan. Artinya kepala dinasnya yang tindak lanjut. Dinsos masih Plt jadi tidak terlalu banyak progres kita tunggu saja karena sudah ada perombakan," ujarnya.
Dia berencana membicarakan bantuan UMKM berdama dinas terkait, terutama karena daerah tersebut banyak dihuni oleh UMKM kuliner sehingga didorong pada Monitoring dan Evaluasi (Momev) mendatang.
Keluhan kedua terkait masalah detektor yang perlu divaksin. Kartini mengatakan Pemerintah telah berupaya menyempurnalan tim detektor yang ada, termasuk vaksinasi sehingga masyarakat harus tetap menerima dengan tangan terbuka.
Kartini juga berencana segera memenuhi permintaan masyarakat yang meminta adanya bantuan kursi.
"Kita ada bantuan kursi sebanyak 30 buah untuk digunakan, karena ada permintaan warga dari Pak Saiful kita akan langsung penuhi," katanya.
(agn)