Kasus COVID-19 Melonjak, Jawa Timur Kekurangan Oksigen

Kamis, 15 Juli 2021 - 07:20 WIB
loading...
Kasus COVID-19 Melonjak,...
Plh Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono saat menerima bantuan 50 ton oksigen dari Pertamina Gas Divisi Jatim di Gedung Negara Grahadi. SINDOnews/Lukman
A A A
SURABAYA - Melonjaknya kasus COVID-19 di Jawa Timur (Jatim) mengakibatkan kebutuhan oksigen semakin tinggi. Saat ini, kebutuhan oksigen di Jatim dalam sehari mencapai 610 ton. Jumlah itu berasal dari 559 ton untuk Rumah Sakit (RS) Rujukan, 50 ton untuk RS Darurat dan 1 ton untuk masyarakat yang melakukan isolasi mandiri (isoman).

Plh Sekretaris Daerah Pemprov (Sekdaprov) Jatim Heru Tjahjono mengatakan, dengan kebutuhan sebesar itu, industri gas yang ada di Jatim tidak mencukupi. Pasalnya, pasokan hanya sekitar 360 ton per hari.

Sehingga, sejumlah RS di Jatim seperti di RSUD Dr Saiful Anwar Malang berinovasi menciptakan alat yang mampu memproduksi oksigen secara mandiri. “Ini salah satu langkah agar kebutuhan oksigen bisa tetap terpenuhi,” katanya usai menerima bantuan 50 ton oksigen dari Pertamina Gas Divisi Jatim di Gedung Negara Grahadi, Rabu (14/7/2021).

Heru menjelaskan, saat ini oksigen memang banyak diburu masyarakat, terutama mereka yang terkonfirmasi positif di rawat di RS dan isoman. Bagi yang menjalani perawatan di RS, kebutuhan oksigen sudah dipenuhi oleh RS. Sedangkan yang isoman, secara mandiri mencari oksigen. “Sesuai arahan ibu Gubernur, oksigen ini kita prioritaskan untuk RS yang membutuhkan dan para pasien yang isoman,” ujar Heru.

Khusus pasien yang menjalani isoman, kata dia, nantinya akan ada 3 stasiun yang menyediakan oksigen. Pertama adalah di Dinas Perhubungan (Dishub) Jatim, kedua di Samsat Kabupaten Gresik dan ketiga di Samsat Kabupaten Sidoarjo.

“Di situlah nanti para saudara kita yang membutuhkan oksigen dalam skala kecil namun tetap akan kita distribusikan melalui PT Samator dan yang isoman bisa mendapatkan via online dan gratis,” pungkas Heru. Baca: Pemuda di Muba Ini Ajak Sepupu Perempuannya Mencuri Kambing.

Sementara itu, data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat total kebutuhan oksigen medis untuk Jawa-Bali terus naik. Dari 800 ton per hari pada 30 Juni 2021, naik menjadi 1.400 ton per hari pada 1 Juli 2021. Kemudian 2.262 ton per hari pada 3 Juli 2021, dan melonjak menjadi 2.323 ton per hari pada tanggal 6 Juli 2021.

Disisi lain, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menambah kapasitas produksi oksigen sebesar 922,9 ton per hari, per 7 Juli 2021. Sementara kapasitas produksi nasional dilaporkan mencapai 1.700 ton per hari. Dari total tambahan pasokan oksigen, 70,4% berasal dari impor, dan sisanya 29,6% merupakan produksi dalam negeri. Baca Juga: Tolak Ajakan Pesta Miras, Pria di Manado Ini Babak Belur Dianiaya.
(nag)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2637 seconds (0.1#10.140)