Ketum PB Matla’ul Anwar: Mengenali Narasi Radikalisme Penting karena Virus Berbahaya

Rabu, 14 Juli 2021 - 23:46 WIB
loading...
Ketum PB Matla’ul...
Ketua Umum Matla’ul Anwar, H Embay Mulya Syarief menyebut masyarakat tidak hanya mewaspadai virus Corona, melainkan juga virus radikalisme dan terorisme. Foto/Antara/Dok.BNPT
A A A
JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Matla’ul Anwar (Ketum PBMA) H Embay Mulya Syarief menyebut saat ini yang perlu diwaspadaimasyarakattidak hanya virus Corona, melainkan juga virus radikalisme dan terorisme yang bisa menjangkiti siapa saja.

Baca juga: Puluhan Ribu Konten Radikalisme Terorisme Telah Diblokir

"Karena itulah, mengenali narasi radikalisme menjadi pentinguntukdipahami oleh seluruh masyarakat, karena ini juga termasuk virus yang berbahaya," ujarnya, dikutip Rabu (14/7/2021).

Baca juga: Papua Memanas, Gubernur Lukas Enembe Copot Sekda Dance Flassy

Dia menuturkan, radikalisme tidak sekedar ajakan kekerasan, tetapi narasi yang mengarah pada saling membenci, memecah belah hingga dorongan ketidakpercayaan publik terhadap negara. Karena itulah selain meningkatkan imunitas tubuh, imunitas terkait mental dan nalar penting juga untuk ditingkatkan dari virus radikalisme di masa pandemi.

"Karena kalau kita bicaramasalahpandemipadahari ini, tentunya mungkinkita tahu obatnya, kita tahu vaksinnya. Tetapikalau virus radikalismetentang pemikiran, tentunya harus bersama-sama kita lawan," tutur mantan Ketua Kadin Serang itu.

Lebih lanjut, pria kelahiran Pandeglang itu mencontohkan terkait aturan protokol kesehatan (prokes) yang saat ini digalakkan oleh pemerintah untuk membendung pemyebaran COVID-19. Menurutnya, hal serupa perlu diterapkan untuk membendung virus radikal dan intoleran yang saat ini masif, apalagi yang mengarah kepada provokasi kekerasan.

"Seperti misalnya tempat ibadah, itu kan dibuat untuk menghambat penyebaran virus tetapi malah ada yang mengatakan kalau tempat ibadah tidak boleh ditutup. Padahal kan salat bisa saja dari rumah, dan itu juga ada hukumnya," jelasnya.

Embay mengungkapkan bahwa sebagaimana diatur dalam Alquran, manusia diwajibkan untuk menjaga nyawa manusia lainnya. Apalagi dikala pandemi seperti saat ini, tidak terkecuali juga dengan pandemi virus radikal intoleran.

"Mari kita jaga nyawa sesama manusia dengan menerapkan protokol kesehatan dan beribadah dari rumah. Kita jaga juga saudara kita daripenyebaranvirus radikalisme yang terus mengancam saat iniutamanya melalui media sosial," terangnya.

Dia menegaskan, sudah seharusnya selalu mengikuti anjuran pemerintah apalagi dalam kondisi pandemi seperti sekarang ini. Jangan malah memprovokasi dan menghasut dengan dalih-dalih keagamaan.

"Kelompok-kelompok seperti itu kan memang selalu menyebarkan virus radikal intoleran untuk membuat kekacauan dengan tujuan untuk merebut kekuasaan dan kemudian mengganti Indonesia dengan ideologi mereka sendiri," ungkapnya.

Dia menyebutkan, bahwa narasi-narasi dari kelompok mereka ini, apalagi di masa krisis pandemi seperti saat ini selalu menyebut Indonesia sebagai negara gagal. Oleh karena itu, sekaranglah saatnya ulama, umat dan umara atau pemerintah bersatu dalam menanggulangi wabah COVID-19 dan radikalisme yang semakin mengkhawatirkan.

"Karena kan memang sudah banyak sekali korbannya, jadi mari kita dukung langkah pemerintah untuk bersama-sama bergandengan tangan untuk saling membantu menyelamatkan nyawa manusia dari virus Covid dan virus terorisme dengan menaati anjuran dari pemerintah," tandasnya.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1591 seconds (0.1#10.140)