Banyak Pasien Isoman Meninggal Dunia, Ridwan Kamil Cari Bantuan Oksigen hingga Negara Tetangga
loading...
A
A
A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil terus berupaya menutupi kebutuhan oksigen untuk rumah sakit, termasuk pasien COVID-19 yang tengah menjalani isolasi mandiri.
Menurut Ridwa Kamil, lonjakan kasus COVID-19 di provinsi yang dipimpinnya menyebabkan permintaan oksigen melonjak drastis. Bahkan, berdasarkan perhitungan pihaknya, Jabar kini mengalami defisit oksigen hingga 300 ton.
Oleh karenanya, Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu menyatakan, Pemprov Jabar terus berupaya menutupi kebutuhan oksigen, baik dengan cara membeli maupun meminta bantuan. Tidak hanya di dalam negeri, kata Kang Emil, upaya mencari oksigen juga dilakukan hingga ke negara tetangga, seperti Singapura.
Baca juga: Bikin Geger, Polres Karawang Periksa 6 Orang Terkait Suntik Vaksin yang Diduga Kosong
"Pak Sekda (Sekretaris Daerah) telah menghitung neraca kebutuhan oksigen di Jabar, yang biasa normal, saat ini melonjak bekali-kali lipat. Sehingga, kita ada defisit per hari ini sampai 300 ton," ujar Kang Emil seusai menerima bantuan 700 tabung oksigen dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Jabar dan PT Abyro Multitecno Cemerlang di Kantor PT Migas Hulu Jabar, Kota Bandung, Rabu (14/7/2021).
"Oleh karena itu, strategi kita terbagi dua. Fokus pada pembelian dan mencari hingga ke daerah atau negara tetangga. Karena apa? karena yang meninggal akibat saturasi rendah kekurangan tabung dan oksigen itu banyak sekali," sambungnya.
Menurut Kang Emil, sudah ada beberapa perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), seperti PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, Pertamina, dan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, yang berkomitmen menyalurkan oksigen ke Jabar.
Selain itu, Pemda Provinsi Jabar juga mendapat bantuan berupa 1.500 tabung oksigen dari Singapura. Bantuan itu sangat penting mengingat sulitnya mencari perusahaan yang memproduksi tabung oksigen.
Baca juga: Bocah Diduga Dicabuli Sepulang dari Ngaji, Polres Blitar Lakukan Penyelidikan
"Kemarin baru pulang dari Sumatera, untuk meminta komitmen perusahaan-perusahaan Sumatera, Kalimantan, Sulawesi. Saya juga ikut mencari bantuan dengan mengontak sahabat-sahabat lama saya di Singapura. Alhamdulillah, hari Kamis akan datang 1.500 tabung dari Singapura hasil pendekatan langsung kepada mereka," tuturnya.
Kang Emil juga mengatakan, Pemda Provinsi Jabar menugaskan dua Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), PT Jasa Sarana dan PT Migas Hulu Jabar untuk memastikan distribusi oksigen berjalan baik.
"Pembagian tugas kami lakukan di Pemda Provinsi Jabar. Kami menugaskan dua BUMD, PT Jasa Sarana, kedua yang memiliki tempat ini PT Migas Hulu Jabar untuk mengurusi A sampai Z supply-demand oksigen di Jawa Barat," katanya.
Lebih lanjut Kang Emil mengatakan, kebutuhan oksigen di Jabar terus mengalami peningkatan. Tidak hanya di rumah sakit, namun juga banyak pasien COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri membutuhkan oksigen.
Terlebih, kata dia, sudah sekitar 160 pasien COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri di Jabar meninggal dunia. Oleh karena itu, selain memastikan pasokan oksigen, Kang Emil meminta aparat kewilayahan aktif mengecek warganya yang sedang menjalani isolasi mandiri.
"Sudah lebih dari 160 warga Isoman di Jawa Barat meninggal dunia. Oleh karena itu Pak Sekda, Babinsa, Bhabinkamtibmas, kami minta untuk mengecek mereka yang isoman. Pastikan isoman itu membaik bukan memburuk. Jangan ada lagi yang meninggal dunia di rumah-rumah karena aparat RT-RW, lurah dan lain-lainya tidak mengecek karena kurang atensi," tegas Kang Emil.
Kang Emil menambahkan, pihaknya juga secara proaktif melakukan jemput bola dengan membagikan obat-obatan dan vitamin gratis kepada pasien COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri, termasuk menyediakan fasilitas telekonsultasi melalui fitur Isoman di aplikasi Pikobar.
"Jawa Barat prinsipnya proaktif, jangan menunggu, Jawa Barat sudah lebih dulu membagikan obat gratis. Sehingga, perlu koordinasi dengan rencana Presiden besok lusa yang juga akan membagikan obat gratis kepada pasien isoman supaya tidak duplikasi," katanya
Lihat Juga: Catatan Blusukan Ridwan Kamil di Jakarta: Dikerubungi Emak-emak, Gendong Warga, hingga Dolan Gang Sempit
Menurut Ridwa Kamil, lonjakan kasus COVID-19 di provinsi yang dipimpinnya menyebabkan permintaan oksigen melonjak drastis. Bahkan, berdasarkan perhitungan pihaknya, Jabar kini mengalami defisit oksigen hingga 300 ton.
Oleh karenanya, Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu menyatakan, Pemprov Jabar terus berupaya menutupi kebutuhan oksigen, baik dengan cara membeli maupun meminta bantuan. Tidak hanya di dalam negeri, kata Kang Emil, upaya mencari oksigen juga dilakukan hingga ke negara tetangga, seperti Singapura.
Baca juga: Bikin Geger, Polres Karawang Periksa 6 Orang Terkait Suntik Vaksin yang Diduga Kosong
"Pak Sekda (Sekretaris Daerah) telah menghitung neraca kebutuhan oksigen di Jabar, yang biasa normal, saat ini melonjak bekali-kali lipat. Sehingga, kita ada defisit per hari ini sampai 300 ton," ujar Kang Emil seusai menerima bantuan 700 tabung oksigen dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Jabar dan PT Abyro Multitecno Cemerlang di Kantor PT Migas Hulu Jabar, Kota Bandung, Rabu (14/7/2021).
"Oleh karena itu, strategi kita terbagi dua. Fokus pada pembelian dan mencari hingga ke daerah atau negara tetangga. Karena apa? karena yang meninggal akibat saturasi rendah kekurangan tabung dan oksigen itu banyak sekali," sambungnya.
Menurut Kang Emil, sudah ada beberapa perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), seperti PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, Pertamina, dan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, yang berkomitmen menyalurkan oksigen ke Jabar.
Selain itu, Pemda Provinsi Jabar juga mendapat bantuan berupa 1.500 tabung oksigen dari Singapura. Bantuan itu sangat penting mengingat sulitnya mencari perusahaan yang memproduksi tabung oksigen.
Baca juga: Bocah Diduga Dicabuli Sepulang dari Ngaji, Polres Blitar Lakukan Penyelidikan
"Kemarin baru pulang dari Sumatera, untuk meminta komitmen perusahaan-perusahaan Sumatera, Kalimantan, Sulawesi. Saya juga ikut mencari bantuan dengan mengontak sahabat-sahabat lama saya di Singapura. Alhamdulillah, hari Kamis akan datang 1.500 tabung dari Singapura hasil pendekatan langsung kepada mereka," tuturnya.
Kang Emil juga mengatakan, Pemda Provinsi Jabar menugaskan dua Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), PT Jasa Sarana dan PT Migas Hulu Jabar untuk memastikan distribusi oksigen berjalan baik.
"Pembagian tugas kami lakukan di Pemda Provinsi Jabar. Kami menugaskan dua BUMD, PT Jasa Sarana, kedua yang memiliki tempat ini PT Migas Hulu Jabar untuk mengurusi A sampai Z supply-demand oksigen di Jawa Barat," katanya.
Lebih lanjut Kang Emil mengatakan, kebutuhan oksigen di Jabar terus mengalami peningkatan. Tidak hanya di rumah sakit, namun juga banyak pasien COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri membutuhkan oksigen.
Terlebih, kata dia, sudah sekitar 160 pasien COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri di Jabar meninggal dunia. Oleh karena itu, selain memastikan pasokan oksigen, Kang Emil meminta aparat kewilayahan aktif mengecek warganya yang sedang menjalani isolasi mandiri.
"Sudah lebih dari 160 warga Isoman di Jawa Barat meninggal dunia. Oleh karena itu Pak Sekda, Babinsa, Bhabinkamtibmas, kami minta untuk mengecek mereka yang isoman. Pastikan isoman itu membaik bukan memburuk. Jangan ada lagi yang meninggal dunia di rumah-rumah karena aparat RT-RW, lurah dan lain-lainya tidak mengecek karena kurang atensi," tegas Kang Emil.
Kang Emil menambahkan, pihaknya juga secara proaktif melakukan jemput bola dengan membagikan obat-obatan dan vitamin gratis kepada pasien COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri, termasuk menyediakan fasilitas telekonsultasi melalui fitur Isoman di aplikasi Pikobar.
"Jawa Barat prinsipnya proaktif, jangan menunggu, Jawa Barat sudah lebih dulu membagikan obat gratis. Sehingga, perlu koordinasi dengan rencana Presiden besok lusa yang juga akan membagikan obat gratis kepada pasien isoman supaya tidak duplikasi," katanya
Lihat Juga: Catatan Blusukan Ridwan Kamil di Jakarta: Dikerubungi Emak-emak, Gendong Warga, hingga Dolan Gang Sempit
(msd)