APBD Pemkot Pekanbaru Difokuskan untuk Kesehatan Masyarakat
loading...
A
A
A
PEKANBARU - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memerintahkan seluruh dana pemerintah pusat dan pemerintah daerah, termasuk Pemkot Pekanbaru, difokuskan untuk kesehatan. Dana tersebut dikerahkan seluruhnya dalam menangani pandemi virus Corona.
"Kami sudah tiga hari video conference antara pemerintah pusat dengan daerah. Pada hari ketiga ini, kami menerima arahan dari empat menteri koordinator dengan tujuh menteri teknis. Arahannya lengkap," ungkap Wali Kota Pekanbaru Firdaus.
Untuk mengantisipasi krisis sosial, sesuai arahan para menteri, krisis kesehatan menjadi fokus. Semua dana baik pemerintah pusat dan pemerintah daerah, termasuk juga biaya belanja mulai dari perjalanan, beli kertas dan sebagainya, diminta Menteri Keuangan agar dikurangi semuanya.
"Dananya digeser baik dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) atau pun Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) difokuskan untuk kesehatan," ungkap Firdaus.
Selama pandemi virus corona, APBD akan sangat terkejut, terutama dari sumber pendapatan. Dana transfer dari pemerintah pusat akan berkurang sangat signifikan. "Di daerah, pajak-pajak yang tadinya sudah diperkirakan menjadi sumber pendapatan, itu akan berkurang sangat signifikan. Ini adalah dampak pandemi virus corona," sebut Firdaus.
Pendapatan pajak yang berkurang ini berpengaruh terhadap ekonomi di negara kita. Hal ini tak jauh berbeda dengan negara-negara lain di dunia yang sedang dilanda pandemi corona.
"Arahan dari para menteri sudah cukup jelas bahwa hal ini berawal dari darurat kesehatan karena adanya pandemi corona. Dari situ, berpengaruh kepada darurat ekonomi," ucap Firdaus.
Makanya, kegiatan-kegiatan ekonomi itu sudah terganggu semua. Sumber-sumber pendapatan negara dan daerah juga terganggu. [adv]
"Kami sudah tiga hari video conference antara pemerintah pusat dengan daerah. Pada hari ketiga ini, kami menerima arahan dari empat menteri koordinator dengan tujuh menteri teknis. Arahannya lengkap," ungkap Wali Kota Pekanbaru Firdaus.
Untuk mengantisipasi krisis sosial, sesuai arahan para menteri, krisis kesehatan menjadi fokus. Semua dana baik pemerintah pusat dan pemerintah daerah, termasuk juga biaya belanja mulai dari perjalanan, beli kertas dan sebagainya, diminta Menteri Keuangan agar dikurangi semuanya.
"Dananya digeser baik dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) atau pun Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) difokuskan untuk kesehatan," ungkap Firdaus.
Selama pandemi virus corona, APBD akan sangat terkejut, terutama dari sumber pendapatan. Dana transfer dari pemerintah pusat akan berkurang sangat signifikan. "Di daerah, pajak-pajak yang tadinya sudah diperkirakan menjadi sumber pendapatan, itu akan berkurang sangat signifikan. Ini adalah dampak pandemi virus corona," sebut Firdaus.
Pendapatan pajak yang berkurang ini berpengaruh terhadap ekonomi di negara kita. Hal ini tak jauh berbeda dengan negara-negara lain di dunia yang sedang dilanda pandemi corona.
"Arahan dari para menteri sudah cukup jelas bahwa hal ini berawal dari darurat kesehatan karena adanya pandemi corona. Dari situ, berpengaruh kepada darurat ekonomi," ucap Firdaus.
Makanya, kegiatan-kegiatan ekonomi itu sudah terganggu semua. Sumber-sumber pendapatan negara dan daerah juga terganggu. [adv]
(ar)