Legislator Sulsel Sarankan Program Wisata Covid Dihadirkan Kembali

Selasa, 13 Juli 2021 - 08:10 WIB
loading...
Legislator Sulsel Sarankan...
Anggota DPRD Sulsel, Ismail Bachtiar turut menyeselkan diberhentikannya program Wisata Covid. Foto: Dok/SINDOnews
A A A
MAKASSAR - Anggota DPRD Sulsel , Ismail Bachtiar turut menyeselkan diberhentikannya program Wisata Covid. Padahal dia sendiri mengaku pernah merasakan manfaat terobosan tersebut.

“Saya berani tegaskan bahwa program Wisata Covid itu benar-benar efektif. Karena saya pernah merasakan itu secara langsung. Saya dikarantina selama 14 hari di Swiss-Belhotel (saat saya terpapar). Dan itu betul-betul bisa menjadi terapi sistem bagi penderita untuk mengurangi stres,” sebutnya.

Ismail mengaku sempat melakukan konsultasi dengan Kepala Dinas Kesehatan Sulsel , Muhammad Ichsan Mustari terkait program Wisata Covid ini. Dia meminta kepada Ichsan agar program terobosan Gubernur Sulsel Nonaktif Nurdin Abdullah (NA) itu bisa dilanjutkan kembali.

“Saya turut menyayangkan program ini kenapa bisa dihapus. Saya sempat meminta kepada Pak Kadis, tolong dong Pak Kadis, sampaikan ke Pak Plt agar program Wisata Covid ini dijalankan kembali,” lanjut Sekretaris Fraksi PKS DPRD Sulsel ini.



Menurut Ismail, program Wisata Covid ini sejatinya bisa menjadi jalan keluar ditengah gelombang kedua wabah virus ini. Sebab tak semua orang memiliki tempat tinggal yang bisa dijadikan sebagai lokasi isolasi.

“Program itu dapat penghargaan nasional sebagai inovasi dalam menangani Covid ya. Dan pemberian penghargaan itu tidak sembarang. Jadi kita sekarang tak bicara lagi soal anggaran jika menyangkut keselamatan manusia,” jelasnya.

Wakil Ketua DPRD Sulsel, Darmawangsyah Muin mengatakan saat program Wisata Covid dijalankan memang terjadi penumpukan penderita di Makassar, namun di daerah lain berkurang. Lantaran mayoritas penderita sengaja dipusatkan di Makassar.

“Dan memang program Wisata Covid ini cukup berhasil. Karena kita tempatkan atu atau dua tempat saja, jadi terarah untuk penyelesaian persoalannya,” sebut Wawan sapaannya.



Hanya saja, Wawan menuturkan bahwa program Wisata Covid ini dihentikan lantaran pemerintah menilai jika wabah virus mematikan ini sudah melandai. Mengingat anggaran yang harus ditanggung program ini tidaklah kecil.

“Program ini tidak main-main. Anggarannya itu juga cukup besar. Untuk beberapa item saja itu, seperti relawan dan hotel itu terakhir kemarin kita bayar Rp30 miliar kan,” ucapnya.

Namun belakangan, gelombang kedua Covid-19 kembali menyerang. Sehingga pihaknya meminta kepada Pemprov Sulsel dibawah kendali Plt Andi Sudirman Sulaiman , untuk meluncurkan terbosan dalam menekan laju virus ini di Sulsel.

“Sekarang ini paling penting adalah kita mau tahu strategi apa pemerintah untuk menghadapi gelombang kedua Covid ini. Jadi tidak cukup memang work from home (WFH). Kan pusat udah keluarkan PPKM. Nah pemerintah provinsi kita tunggu apa terobosannya,” bebernya.

“Artinya kita tidak dalam posisi menyarankan terobosan apa. Tapi ita kan kalau memang programnya bagus kan kita terima, dan kita awasi dananya," kunci Sekretaris DPD Gerindra Sulsel ini.

(agn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2773 seconds (0.1#10.140)