New Normal Dimulai Senin, Pemprov Jawa Barat Lakukan Sosialisasi

Rabu, 27 Mei 2020 - 14:34 WIB
loading...
New Normal Dimulai Senin, Pemprov Jawa Barat Lakukan Sosialisasi
Gubernur Jabar Ridwan Kamil bersama Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi dan Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto sesuai rapat evaluasi Pencepatan Penanggulangan COVID-19, Rabu (27/5/2020). Foto: SINDOnews/agus warsudi .
A A A
BANDUNG - Pemprov Jabar berencana menerapkan tatanan normal baru alias new normal di seluruh kota dan kabupaten pada Senin (1/5/2020). Saat ini, Pemprov Jabar tengah melakukan sosialisasi sekaligus menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan agar tatanan baru tersebut dipatuhi masyarakat, termasuk pelibatan TNI-Polri.

Gubenur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, per hari ini angka reproduksi COVID-19 di Jabar berada di angka 1,09. Dalam standar World Health Organization (WHO), angka 1,09 itu artinya wabah Corona dianggap telah terkendali.

"Semakin kecil angka di nol koma lebih baik. Nah kita akan fokus menjaga ini selama 14 hari ke depan. Jadi sudah satu Minggu rasionya di angka satu dan mudah-mudahan satu Minggu lagi tetap di angka satu, sehingga bisa dalam kategori terkendali," kata Kang Emil seusai rapat evaluasi Pencepatan Penanggulangan COVID-19 di Aula Masjid Al-Amman, Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Rabu (27/5/2020).

(Baca: Ridwan Kamil Ungkap Protokol New Normal di Jawa Barat)

Oleh karena angka pengendalian wabah COVID-19 di Jabar stagnan di angka 1, lanjut Kang Emil, Jawa Barat menjadi satu dari empat provinsi yang diizinkan pemerintah pusat untuk melakukan persiapan new normal .

Tiga provinsi lain adalah Sumatera Barat, DKI Jakarta, dan Gorontalo. Selain itu, ada 25 kota di luar empat provinsi itu bakal menerapkan tatanan normal baru.

Kang Emil menuturkan, Forum Komunikasi Pimpinan Derah (Forkopimda) Jabar berpatokan kepada level kewaspadaan. New normal hanya diterapkan di kawasan zona hijau, kuning, dan biru. Sedangkan yang masih zona merah dan hitam tidak boleh menerapkan.

"Jadi kita tetap waspada. Istilahnya bukan pelonggaran, bukan relaksasi, tapi istilahnya jadi adaptasi terhadap situasi baru. Nah, apa yang diadaptasi? Pelan-pelan bertahap kegiatan ekonomi akan dibuka tapi dengan cara baru," tutur Kang Emil.

(Baca: Penerapan Tatanan Normal Baru di Jabar Ditarget Awal Juni, Ini Skenarionya)

Saat ini, protokol tatanan normal baru sedang disiapkan. Yang pasti, semua toko atau ekonomi harus membuat surat pernyataan siap mematuhi protokol baru di new normal dan siap diberi sanksi jika melanggar. Intinya terbagi dalam tiga kelompok, yaitu menjaga jarak, harus higienis memakai masker, dan cuci tangan saat keluar masuk dari sebuah tempat.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3166 seconds (0.1#10.140)