Tak Kuat Hadapi Masalah dengan Sekelompok Anak Muda, Pria di Bitung Ini Gantung Diri
loading...
A
A
A
BITUNG - Nasib tragis dialami Rico Priyanto Walangitan (23). Akibat tak kuat menghadapi masalah dengan sekelompok anak muda yang tak dikenal, membuat dia nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri menggunakan kain sarung yang diikat di kusen pintu, Kamis (8/7/2021).
Warga Perumahan Asabri Kelurahan Girian Indah RT 2 Kecamatan Girian, Kota Bitung itu, ditemukan pertama kali oleh ayahnya, Ali Ahmad, sekitar pukul 15.15 WITA. Ayahnya yang baru bangun dari tidur itu kaget mendapati tubuh anaknya sudah tergantung .
Kapolsek Matuari, Kompol Andri Permana mengatakan, ayah korban kemudian langsung memeluk dan menurunkan tubuh anaknya itu dan meletakannya di lantai ruang tamu. "Setelah dilakukan pemeriksaan pada tubuh korban tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan ," katanya.
Sementara itu menurut sang ayah, korban sebelumnya sempat mempunyai masalah dengan sekelompok anak muda yang tak dikenal. Permasalahan tersebut kemudian membuat rumahnya rusak diserang sekelompok anak muda tersebut.
"Dari peristiwa itu, korban kemudian melarang ayahnya keluar rumah untuk bekerja sebagai tukang ojek, bahkan korban sendiri juga sudah tidak lagi keluar rumah sejak saat itu," tutur Andri Permana.
Lihat Juga: ITB Sampaikan Duka Cita Atas Tewasnya Mahasiswa Fakultas Teknik Loncat dari Lantai 27 Apartemen
Warga Perumahan Asabri Kelurahan Girian Indah RT 2 Kecamatan Girian, Kota Bitung itu, ditemukan pertama kali oleh ayahnya, Ali Ahmad, sekitar pukul 15.15 WITA. Ayahnya yang baru bangun dari tidur itu kaget mendapati tubuh anaknya sudah tergantung .
Kapolsek Matuari, Kompol Andri Permana mengatakan, ayah korban kemudian langsung memeluk dan menurunkan tubuh anaknya itu dan meletakannya di lantai ruang tamu. "Setelah dilakukan pemeriksaan pada tubuh korban tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan ," katanya.
Sementara itu menurut sang ayah, korban sebelumnya sempat mempunyai masalah dengan sekelompok anak muda yang tak dikenal. Permasalahan tersebut kemudian membuat rumahnya rusak diserang sekelompok anak muda tersebut.
"Dari peristiwa itu, korban kemudian melarang ayahnya keluar rumah untuk bekerja sebagai tukang ojek, bahkan korban sendiri juga sudah tidak lagi keluar rumah sejak saat itu," tutur Andri Permana.
Lihat Juga: ITB Sampaikan Duka Cita Atas Tewasnya Mahasiswa Fakultas Teknik Loncat dari Lantai 27 Apartemen
(eyt)