150 Pelari Dukung Maros-Pangkep Geopark Masuk UNESCO Global Geopark
loading...
A
A
A
MAROS - Ratusan pelari dari berbagai daerah, mengikuti event Maros-Pangkep Geopark Run Exhibition 2021. Berbeda dengan event lari pada umumnya, kali ini pelari disuguhkan kategori lari Ultra Marathon 62 kilometer.
Tujuan dari kegiatan ini, alam rangkas mendukung kawasan Geopark Maros-Pangkep di Provinsi Sulawesi Selatan, sebagai UNESCO Global Geopark.
Bupati Maros AS Chaidir Syam yang juga pembina Maros Runner mengatakan, karena masa Pandemi Covid-19, sehingga pelaksanaan event run kali ini sengaja tidak dilaksanakan besar-besaran dan hanya melibatkan sekitar 150 orang pelari. Umumnya mereka merupakan utusan dari berbagai komunitas lari.
Sebelumnya kata dia, pihak panitia melakukan penyeleksian secara ketat, sehingga peserta lari dari zona merah tidak diizinkan untuk mengikuti event lari kali ini.
"Karena sekarang masa pandemi, maka pesertanya dibatasi. Kita hanya meloloskan beberapa pelari dari komunitas saja. Pesertanyapun hanya 150 orang saja," jelasnya.
Chaidir menambahkan, sebelum mengikuti lomba, para peserta ini terlebih dahulu menjalani beberapa tahap seleksi oleh tim panitia. Salah satunya dengan test kesehatan dan swab PCR, untuk menjamin mereka terbebas dari paparan virus Corona.
Para peserta memulai lari mereka pada pkl 05.30 wita dan diperkirakan baru akan finish pada pkl 15. 30 wita. Selama berlari peserta ini akan mempromosikan tempat tempat wisata terutama geosite kawasan geopark nasional Maros-Pangkep.
Sementara itu salah satu peserta lari, Indo Cenning menggambarkan rasa gembiranya menjadi salah satu peserta lari di event kali ini. Apalagi dia merupakan satu-satunya perwakilan dari komunitas Parepare Runners. Dia sangat antusias mengikuti event lari yang terhenti sejak pandemi Covid-19 ada di Indonesia.
"Ini baru pertama kali ikut lari Ultra Marathon dan sensasinya luar biasa. Tidak seperti lari half marathon, sekarang kita diperhadapkan tanjakan yang luar biasa. Banyak pemandangan yang indah selama perjalanan," jelasnya.
Sekedar diketahui olahraga jarak jauh ini sudah menjadi salah satu olahraga yang banyak diminati oleh beberapa kalangan. Lari ultra marathon ini selain sebagai sarana untuk menjaga kesehatan tubuh dan mental, biasanya juga dijadikan sarana untuk mempromosikan pariwisata dan kebudayaan.
Rencananya pada pertengahan Juli 2021 mendatang, asesor dari UNESCO akan hadir langsung di Sulawesi Selatan untuk melakukan penilaian layak tidaknya geopark Maros-Pangkep masuk dalam daftar UNESCO Global Geopark .
Tujuan dari kegiatan ini, alam rangkas mendukung kawasan Geopark Maros-Pangkep di Provinsi Sulawesi Selatan, sebagai UNESCO Global Geopark.
Bupati Maros AS Chaidir Syam yang juga pembina Maros Runner mengatakan, karena masa Pandemi Covid-19, sehingga pelaksanaan event run kali ini sengaja tidak dilaksanakan besar-besaran dan hanya melibatkan sekitar 150 orang pelari. Umumnya mereka merupakan utusan dari berbagai komunitas lari.
Sebelumnya kata dia, pihak panitia melakukan penyeleksian secara ketat, sehingga peserta lari dari zona merah tidak diizinkan untuk mengikuti event lari kali ini.
"Karena sekarang masa pandemi, maka pesertanya dibatasi. Kita hanya meloloskan beberapa pelari dari komunitas saja. Pesertanyapun hanya 150 orang saja," jelasnya.
Chaidir menambahkan, sebelum mengikuti lomba, para peserta ini terlebih dahulu menjalani beberapa tahap seleksi oleh tim panitia. Salah satunya dengan test kesehatan dan swab PCR, untuk menjamin mereka terbebas dari paparan virus Corona.
Para peserta memulai lari mereka pada pkl 05.30 wita dan diperkirakan baru akan finish pada pkl 15. 30 wita. Selama berlari peserta ini akan mempromosikan tempat tempat wisata terutama geosite kawasan geopark nasional Maros-Pangkep.
Sementara itu salah satu peserta lari, Indo Cenning menggambarkan rasa gembiranya menjadi salah satu peserta lari di event kali ini. Apalagi dia merupakan satu-satunya perwakilan dari komunitas Parepare Runners. Dia sangat antusias mengikuti event lari yang terhenti sejak pandemi Covid-19 ada di Indonesia.
"Ini baru pertama kali ikut lari Ultra Marathon dan sensasinya luar biasa. Tidak seperti lari half marathon, sekarang kita diperhadapkan tanjakan yang luar biasa. Banyak pemandangan yang indah selama perjalanan," jelasnya.
Sekedar diketahui olahraga jarak jauh ini sudah menjadi salah satu olahraga yang banyak diminati oleh beberapa kalangan. Lari ultra marathon ini selain sebagai sarana untuk menjaga kesehatan tubuh dan mental, biasanya juga dijadikan sarana untuk mempromosikan pariwisata dan kebudayaan.
Rencananya pada pertengahan Juli 2021 mendatang, asesor dari UNESCO akan hadir langsung di Sulawesi Selatan untuk melakukan penilaian layak tidaknya geopark Maros-Pangkep masuk dalam daftar UNESCO Global Geopark .
(agn)