Penyebab Puting Beliung di Minsel, Ini Penjelasan BMKG Manado
loading...
A
A
A
MANADO - Angin puting beliung menghantam Desa Tumaluntung, Kecamatan Tareran, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) , Provinsi Sulawesi Utara ( Sulut ) hingga memporakporandakan puluhan rumah di daerah itu sekira pukul 17.20, Kamis (24/6/2021).
Usai kejadian itu, Analisis Forecaster On Duty Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado memberikan penjelasan terkait penyebab munculnya angin puting beliung.
Menurutnya, pada pukul 14.30-15.10 WITA, di daerah kejadian tepatnya di Desa Tumaluntung, Kecamatan Tareran, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) Provinsi Sulawesi Utara terbentuk Awan Supercel Cumulunimbus dengan Intensitas Tinggi (Nilai DBZ Radar Cuaca).
Awan tersebut menurut Koordinator Operasional Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Ben Arther Molle, kemudian membentuk Bow Echo yang merupakan pattern awan di radar cuaca yang dapat mengakibatkan terjadinya puting beliung.
"Pada masa transisi dari musim hujan menuju musim kemarau memang cuaca akan berpotensi terjadinya puting beliung seperti yang telah kami imbau sebelumnya," kata Ben Molle kepada MNC Portal Indonesia, Kamis (24/6/2021).
Data sementara dari Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BPBD Minsel tercatat di Tumaluntung Satu sebanyak 31 rumah rusak berat, Enam tiang lampu jalan dan satu tiang PLN Roboh. Sedangkan di Tumaluntung, 18 rumah rusak berat. Total ada 49 rumah rusak berat.
Usai kejadian itu, Analisis Forecaster On Duty Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado memberikan penjelasan terkait penyebab munculnya angin puting beliung.
Menurutnya, pada pukul 14.30-15.10 WITA, di daerah kejadian tepatnya di Desa Tumaluntung, Kecamatan Tareran, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) Provinsi Sulawesi Utara terbentuk Awan Supercel Cumulunimbus dengan Intensitas Tinggi (Nilai DBZ Radar Cuaca).
Awan tersebut menurut Koordinator Operasional Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Ben Arther Molle, kemudian membentuk Bow Echo yang merupakan pattern awan di radar cuaca yang dapat mengakibatkan terjadinya puting beliung.
"Pada masa transisi dari musim hujan menuju musim kemarau memang cuaca akan berpotensi terjadinya puting beliung seperti yang telah kami imbau sebelumnya," kata Ben Molle kepada MNC Portal Indonesia, Kamis (24/6/2021).
Data sementara dari Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BPBD Minsel tercatat di Tumaluntung Satu sebanyak 31 rumah rusak berat, Enam tiang lampu jalan dan satu tiang PLN Roboh. Sedangkan di Tumaluntung, 18 rumah rusak berat. Total ada 49 rumah rusak berat.
(nic)